Chapter 1 : Bad Feeling

48 8 0
                                    



Hai Apa kabar? Ada yang nunggu, kah?

Btw, aku tahu ini out of konteks banget tapi aku mau nanya kira-kira cerita ini menarik gak sih?

And then mau nanya juga tentang Der Feind menurut kalian lanjut apa ngga?


*****




Jam istirahat biasanya murid-murid akan pergi menuju kantin dan kafetaria untuk makan atau nongkrong di gazebo samping lapangan sepak bola, duduk di bawah pohon beringin pembatas dua gedung. Jasmine, Marsya dan Keyl duduk di gazebo samping lapangan sepak bola ketiganya sibuk menceritakan pengalaman kumpul pertama setelah dua bulan mengenal.


"Pokoknya ya gue gak mau lagi duduk samping Guanlin, anjir berisik banget kalau tidur di mobil" ujar Marsya mendumel sebal.


Jasmine tertawa keras mengingat kejadian pulang dari rumah Keyl kemarin Guanlin kelelahan jadi memilih tidur di kursi belakang berada di antara Tzuyu dan Marsya. Sayangnya selama perjalanan Marsya yang kelelahan juga tak bisa tidur karena suara ngigau Guanlin. Keyl ikut terkekeh sudah mendengar ceritanya semalam dari Kai di grup.


"Emang sekeras itu Ca? Tanya Keyl menyedot vanila latte miliknya.


Marsya mengangguk, bersungut kesal. Marsya menyedot minumannya sambil mendengar cerita Jasmine tentang Ares yang sepulang dari rumah Keyl justru memilih menginap di rumahnya lalu pulang subuh karena terlalu lelah. Keuntungan dari berada di area rumah sepi, tak akan ada yang bergunjing.


"Tapi malemnya Sera dateng ke rumah aku juga karena kesepian" jelas gadis cantik itu menyebutkan nama panggilan rumah milik saudara kembar Ares.


"Emang mamanya ke mana?" tanya Keyl mengaduk minumannya walau matanya tetap tertuju pada Jasmine.


"Lembur, kan tante Hera single mom" ujar Jasmine cukup menjelaskan semuanya.


Keyl dan Marsya mengangguk paham Keyl melirik ke arah lapangan sepak bola mendapati anak angkatannya yang sedang beradu dengan kelas 11 entah ada angin apa jam istirahat begini malah mereka gunakan untuk bermain bola. Jasmine mengalihkan perhatiannya pada ponsel sementara Marsya sibuk mencari bubble di dalam minumannya.


Suara gebrakan meja membuat fokus Keyl dan Marsya kembali pada Jasmine.


"Kenapa?" tanya Keyl dengan mata membulat, jujur dia sangat amat kaget mendengar suara yang hampir terdengar seperti bantingan ponsel? Entahlah Keyl tidak begitu paham.


Marsya mengernyit melihat Jasmine yang hanya menggeleng sambil tersenyum kikuk tiba-tiba jadi sibuk mengomentari Juna dan Ares yang ikut bermain di lapangan. Marsya mengangkat kedua bahunya tak mau tahu toh mereka bukan tipikal teman yang harus mengetahui semuanya. Mungkin saja Jasmine lupa mematikan kompor dan bibi nya tadi mengirim pesan padanya. Ya, setidaknya dia ingin berpikir positive seperti itu.

Ciwi's Squad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang