🌈03. Rumah Baru

1.8K 92 0
                                    

Keesokan harinya, Virgo bangun pagi seperti biasa. Oh, ralat. Ia bangun lebih pagi dari biasanya. Kali ini berbeda. Ia dibangunkan oleh ayahnya.

" Vi, bangun nak. Ayo bangun, " Kata ayahnya, mencoba untuk membangunkan Virgo. " Ugghhh. Kenapa aku dibangunin pagi banget yahh? " Eluh Virgo, masih menutup matanya.

" Itu, ada tetangga baru. Dia baru pindahan ke sebelah. Kita sebagai tetangganya harus bantu mereka pindah - pindahin barang. Ya? " Ajak ayahnya. Virgo mengangguk.

Tetangga? Perasaan di sebelah kagak ada rumah sama sekali, tanahnya masih kosong dalam batin Virgo, agak sedikit bingung.

Virgo hanya mencuci wajahnya, lalu segera menyusul ayahnya yang sudah membantu memindah - mindahkan barang.

" Halo bu, " Sapa Virgo sambil tersenyum. " Oh? Halo, " Balas ibu tersebut, membalas senyuman Virgo. " Biar saya bantu ibu pindah - pindahin barang ya. Yang mana yang harus saya bawa? " Tanya Virgo, sopan.

" Oh. Makasih loh, maaf ngerepotin. Kamu boleh bawa masuk ini ke dalam, " Kata ibu tersebut sambil memberi Virgo sebuah kardus. Virgo mengambil kardus tersebut dari tangan ibu itu.

Pada saat Virgo membalikkan tubuhnya menghadap ke rumah baru ibu itu, Virgo sangat terkejut. Loh? Loh? Kok rumahnya sama kayak yang gue gambar kemarin? Sumpah, kok sama persis? Dalam batin Virgo, sangat terkejut.

Ia bergegas menaruh kardus tersebut ke dalam rumah, lalu bergegas keluar dari rumah tersebut. Ia ingin memastikan. Mungkin saja matanya salah melihat.

Setelah diperhatikan lebih dalam oleh Virgo, ia tidak melihat perbedaan antara rumah tersebut dengan lukisan yang ia lukis kemarin.

Virgo bergegas ke rumahnya, mengambil kanvas yang ia gambar kemarin dengan kuas barunya. Tidak peduli ayahnya yang sudah meneriaki nya dari tadi.

Virgo mencari kanvas itu, ia yakin, ia meletakkan kanvas tersebut di meja belajarnya.

Virgo terkejut. Kanvasnya memang masih berada di meja belajarnya. Tetapi, kanvas itu bersih. Gambar yang kemarin ia lukis, hilang. Tidak ada sisa apapun. Seperti kanvas baru.

" WAH?! APAAN NIH?! KOK GAMBARNYA HILANG?!?! " Virgo sangat terkejut, melihat gambar yang kemarin ia lukis selama 4 jam itu hilang.

Ia langsung bergegas mencari kertas yang kemarin ia gambar, gambar yang diminta oleh Lola. Virgo mencari kertas tersebut di tas sekolahnya. Tetapi, kertas dan gambar tersebut masih sama. Masih ada.

" Lohh?! Kalau yang di kanvas hilang, kenapa yang di kertas masih ada?! Sumpah, ini gimana sih?! Kok bisa?! " Virgo sangat terkejut. Ia berfikir, mungkin dirinya sedang tidak sehat hari ini.

Berhubungan dengan mentalnya yang lemah, ia merasa dirinya sakit. Masa gambar yang kemarin ia gambar selama 4 jam menghilang?! Virgo merasa lemas.

Bayangkan saja, jika kalian telah susah payah membuat suatu karya selama berjam - jam, lalu keesokan harinya karya yang kalian buat dengan susah payah itu menghilang. Mungkin saja, kalian bisa menangis kan? Perasaan itulah yang kini dialami Virgo.

" Huwaaa kok bisa sih?! Gue lagi sakit ya?! Ini gambarnya beneran hilang?! Gue yakin 100%, lukisan itu gue taruh di meja balajar! Atau ada pencuri disini?! Huwaaa!! " Seru Virgo sambil mengacak - acak rambutnya.

Ia memutuskan untuk tidak sekolah hari ini. Mungkin saja dirinya sakit. Mungkin dia sedang berkhayal. Mana mungkin, lukisan yang ia lukis kemarin menghilang, padahal kanvasnya masih ada?!













































 Mana mungkin, lukisan yang ia lukis kemarin menghilang, padahal kanvasnya masih ada?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











































Virgo benar - benar tidak sekolah hari ini. Ia hanya istirahat di rumah seharian.

Karena terlalu bosan, Virgo memutuskan untuk menghampiri tetangga barunya.

" Eh? Virgo, ya? Masuk - masuk, " Ajak ibu pemilik rumah tersebut. Wah, rumah ini bener - bener sama persis kayak yang gue gambar kemarin dalam batin Virgo.

Setelah Virgo masuk ke dalam rumah tersebut, ia duduk di ruang tamu lalu diberi minum oleh pemilik rumah tersebut.

" Panggil saya tante aja, " Kata ibu tersebut. Virgo mengangguk. " Tante baru pindah hari ini ya? Virgo boleh tanya - tanya nggak? " Tanya Virgo. Ada banyak pertanyaan yang hendak Virgo tanyakan kepada pemilik rumah tersebut.

" Iya, kenapa? " Tanya pemilik rumah tersebut. " Rumah ini siapa yang buat tan? Perasaan, kemarin tanahnya masih kosong, " Tanya Virgo, sangat penasaran.

" Saya nggak tahu siapa yang buat rumah ini. Katanya rumah saya bakalan dibangun dan bakalan jadi mungkin 3 bulan lagi, karena katanya tanahnya masih kosong. Tapi saya dapat kabar kemarin, kalau tanahnya ternyata sudah ada rumahnya. Jadi saya bisa langsung pindah hari ini juga. Kebetulan design rumahnya saya suka banget, " Jawab pemilik rumah tersebut.

" Hmm.. Gitu ya tan? Kalau begitu, saya pamit dulu deh tan. Saya mau masak makan malam buat ayah saya dulu, " Kata Virgo.

Setelah mengatakan itu, Virgo langsung berpamitan lalu pulang ke rumahnya.

Gue gambarnya kemarin. Terus, rumah ini juga adanya kemarin. Berarti apa? Gambar gue menjadi kenyataan?!?!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG

Baby Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang