"WHAT THEㅡdia? harus banget dia yang jadi adek gue?"
happy reading
Setelah berdebat, rasa kantuk menyerang Abel. Lagi pun, perut nya sangat lapar. Jeff mau saja sih masak, tapi masalahnya nggak ada satupun bahan di dapur. Kai menyerahkan semua tanggung jawab ke Johnny sebagai anak tertua. Entah itu soal keuangan, atau semacam nya. Sekarang, sudah hampir satu jam, batang hidung Johnny tak kunjung terlihat.
"Tidur aja dulu, nanti kalau kak Jo pulang aku yang masak." Ucap Jeff, agak kasihan melihat gadis kecil yang sekarang duduk di sebelah nya terus murung.
Abel menguap, merebahkan kepala nya di atas paha Jeff, mencari posisi nyaman.
Sontak Jeff mendorong tubuh Abel ke bawah. Untung nya, sofa kamar Jeff nggak terlalu tinggi. "Jangan di sini juga! Pergi ke kamar kamu sana!"
Gadis kecil itu mengusap kepala nya yang sakit. "Kenapa, sih? Aku aja biasa tidur di paha kak Jeno!"
"Jen siapa tadi? Jenong?"
"Jeno!!"
Jeff mengernyit. "Jeno, siapa?"
"Kakak aku."
Jeff hanya mengangguk-angguk, sampai akhir nya terkejut, lagi. Ketika Abel naik dan melakukan posisi seperti tadi.
"Pergi ke kamar kaㅡ" Jeff memberhentikan kata-kata nya, ketika dengkuran Abel terdengar begitu keras.
Cowok itu menghela napas, menyandarkan punggung nya ke sandaran sofa.
Baru saja mata nya terpejam, suara pintu terbuka membuat nya kembali terjaga. Seorang remaja pria dengan hoodie hitam berdiri membawa kantung plastik putih di tangan kanannya.
"Bang Jo?"
"Dia tidur?" Tanya Johnny berbisik, masih berdiri di ambang pintu.
Jeff mengangguk, sedangkan Johnny berjalan mendekat, berjongkok guna mensejajarkan diri dengan Abel yang tertidur di paha Jeff.
"Woi, bocah." Panggil Jeff.
Alih-alih jawaban, dengkuran Abel malah makin menjadi.
Ragu, Johnny mengguncangkan tubuh Abel dengan keras.
"Abang mau bangunin anak, atau gimana sih?" Sahut Jeff.
"Bacot. Diem aja udah." Ucap Johnny, berhasil membuat adik kedua nya itu bungkam.
Guncangan tidak manusiawi yang Johnny lakukan, berhasil membuat adik nya itu terbangun. "Eungg...." Lenguh Abel, membuka kedua mata nya.
"Akhir nya, bangun juga." Jeff bernapas lega, memijat-mijat kaki nya.
Abel mendudukkan diri, mengusap sudut mata nya. "Emang kenapa kalau aku nggak bangun."
"Ya lo mati lah!" Johnny menyela.
"Kak Jiani kemana aja?!" Abel berteriak dengan bibir mengerucut.
"Gue beli makanan." Johnny mengangkat kantung plastik di tangan kanannya. "Dan satu lagiㅡnama gue Johnny, not Jiani."
Mata Abel berbinar, menatap kantung plastik putih yang Johnny pegang. "Okeㅡ" gadis kecil itu langsung melompat berdiri dengan antusias. "ㅡKak Jiani!"
Johnny menghela napas nya kesal. "Nama gue Joㅡ"
"Udah apa bang. Kapan makannya kalo gini?" Jeff menyela, muak melihat kakak pertama nya kekanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Brothers
Teen Fiction❝No matter the family and who or what they are made of, a family's a family when they all come from love.❞ ㅡ April Claxton Perceraian kedua orang tua, mengharuskan Abel hidup dengan keluarga baru. Ayah baru, juga tiga kakak laki-laki baru. Hal it...