O1. Jeno, not Johnny

121 16 2
                                    

i love you




i really do


prolog

Semua berawal ketika kereta yang Krystal dan putri nya tumpangi tiba di Jakarta. Langit lumayan cerah, namun tidak panas. Yeah, cukup bersahabat. Wanita yang baru-baru ini melepas status Janda nya itu berjalan menyusuri peron, sambil menggendong Abel, sekaligus menggeret koper. Beberapa orang melirik kearah nya. Mungkin, karena wajah cantik Krystal yang mirip dengan artis idola negeri ginseng? Atau mungkin, usia nya terlalu muda namun sudah menimang anak? Entahlah, Krystal tidak peduli.

Sambil memainkan ponsel nya, Krytsal berhenti di pinggir, mendudukkan Abel di atas koper. Jari-jari nya tergerak untuk menekan sebuah kontak.

"Halo?"

"Kiki, kamu di mana?" Tanya seorang pria dari seberang sana.

"Aku diㅡ" Krystal menengadahkan kepala nya, melihat sebuah plang toko. "ㅡDepan toko oleh-oleh."

"Oke, aku kesana. Tunggu."

Bunyi bip terdengar, menandakan bahwa panggilan sudah berakhir.

Krystal membungkukkan badannya, mensejajarkan diri dengan Abel yang sedari tadi murung.

"Abel kenapa? Haus?" Tanya Krystal kepada putri bungsu nya, yang saat itu baru berumur delapan tahun.

Abel menggeleng.

"Terus kenapa? Pengin pipis?"

Abel mengangkat kepala nya. "Kakak udah makan?"

Krsytal tersekat, lantas menghela napas "Kak Jeno kan sama ayah, pasti udah makan."

"Kakak kenapa nggak ikut?"

"Biar ayah nggak kesepian, sayang." Ucap Krystal lembut, sambil mengelus surai panjang putri nya.

"Ibun, kenapa kita harus pergi?" Lagi-lagi, pertanyaan Abel membuat Krystal harus menarik napas. "Gara-gara Abel sama kakak berantem? Tapi kan, kakak udah minta maaf sama Abel."

"Anastasia, ayah sama ibunㅡ"

"Kiki!" Panggil seseorang dari belakang, membuat Krysyal membalikkan badan.

Seorang pria berparas tampan, dengan setelan kemeja putih berbalut jaket kulit hitam berdiri tepat di belakang nya. Ah ya, jangan lupakan senyuman nya.

"Wah, Abel kenapa sedih?" Tanya pria itu, mengangkat Abel kedalam dekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, Abel kenapa sedih?" Tanya pria itu, mengangkat Abel kedalam dekapannya.

"Om siapa?! Ibun, aku mau di culik!" Abel memberontak, membuat Kai mau tidak mau menurunkan nya.

Annoying Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang