someone's secret || treasure [END]

03.

Hari Senin.

Hari ini Junkyu ingin mengantar Jeongwoo ke halte bus. Sebenernya sekolah Jeongwoo tidak terlalu jauh dari perumahannya, cukup naik sekali bus saja.

"ngapain sih abang nganterin Jeongwoo? gabut banget ya hidup abang?" tanya Jeongwoo dengan rasa sedikit kesal.

"kenapa? jarang-jarang ini, lagian gua juga nganterin lu sampe halte bus doang," jawab Junkyu.

"malu tau!" jujur Jeongwoo.

"lebay, kagak ada temen lu yang liat elah."

Hari ini Jeongwoo tidak mau berdebat dengan abangnya, dia pun memilih untuk mempercepat langkah kakinya untuk segera tiba di halte bus, agar Junkyu tertinggal jauh di belakang. Jeongwoo selalu jalan kaki untuk menuju halte bus, karena halte busnya berada di sebelah gerbang perumahan mereka.

"HEH! CEPET AMAT LU JALAN NYA!" teriak Junkyu.

lu kali yang lambat bang, batin Jeongwoo.

Karena saat jalan Jeongwoo tidak memperhatikan sekitarnya, dia pun menabrak seseorang dan terjatuh.

BRUK.

"nah kan, mampus lu!" ucap Junkyu dari kejauhan.

Karena kasihan, Junkyu langsung menghampiri Jeongwoo dan membantunya agar berdiri kembali.

"ini akibatnya lu ninggalin abang sendiri."

"semua ini gara-gara abang," kesal Jeongwoo.

"lah kok jadi gua?! adek siapa sih lu!" Junkyu pun sedikit emosi.

Jeongwoo mengabaikan abangnya, dia langsung meminta maaf kepada orang yang telah ia tabrak saat berjalan tadi.

"maaf ya tadi Jeongwoo gak sengaja," ucapnya sambil menundukkan kepala.

"hm." jawab orang yang ditabrak Jeongwoo.

Jeongwoo pun langsung mendongakkan kepalanya dan melihat orang tersebut, dan benar saja Jeongwoo tau dia siapa. Junkyu pun juga tau siapa yang di tabrak adiknya tadi.

"maafin adek gua ya, Asahi," ucap Junkyu.

"gakpapa," jawabnya.

"lu mau kemana?" tanya Junkyu.

"kemana lagi," jawab Asahi yang langsung pergi meninggalkan Junkyu dan Jeongwoo.

"oh oghey," ucap Junkyu.

dasar orkay, batin Junkyu.

Bisa dibilang keluarga Asahi memang sangat kaya.

Hari ini Asahi lagi ingin ke rumah Yedam, adiknya. Mereka berdua tinggal di rumah yang berbeda, bukan karena lagi berantem atau yang lainnya. Tetapi karena mereka dibelikan rumah sendiri-sendiri oleh orang tuanya.

"tumben bang Asahi keluar rumah, terus sekarang mau ke rumah bang Yedam lagi," bingung Jeongwoo.

"diem aja lu netijen."

.

.

.