3 ; Hope

886 108 18
                                    

Doyoung menghembuskan nafasnya pelan, bosan. Ia sangat bosan karena seharian dirumah. Kak Chanyeol tidak mengizinkannya untuk pergi sekolah, namun ia malah meninggalkan Doyoung sendirian dirumah. Taeyong dan Mark juga tak membalas pesannya. Jangan tanya Renjun, anak itu sedang sibuk sekali hari ini dengan Ten untuk mendekorasi rumahnya, jangan lupa today is Yuan's Birthday.

Ia bergegas mengganti bajunya, sudah dua hari ia belum menjenguk ibunya dan banyak hal yang ingin diceritakannya kepada Ibu. Doyoung mengirimi Chanyeol pesan agar sang kakak tak khawatir.

"Daripada naik taxi, lebih baik aku naik bus saja" Doyoung dengan sweeter besarnya mengunci pintu rumahnya. Rumah sederhana dan nyaman itu menjadi tempatnya pulang. Seandainya ada Ayah disini. Doyoung tersenyum kecut, ia rindu ayahnya. Ayahnya pergi meninggalkan Ibunya. Doyoung tak tahu pasti apa alasannya, tapi Chanyeol tak pernah mengatakan dengan jelas. Kakaknya tampaknya sangat kecewa dengan sang ayah.

Sesampainya dirumah sakit, Doyoung menaruh bunga Chrysant kesukaan ibunya. Doyoung selalu datang mengganti bunga disana.

"Ibu selamat siang, apa kabar ibu? Apakah tidur itu sangat enak sampai ibu tidak mau bangun? Doyoung saja disuruh tidur satu hari sama kak Chanyeol gak tahan rasanya. Ibu udah sepuluh tahun loh tidur terus. Ibu mimpi indah ya disana sampai gak mau bangun? Apa ibu mimpiin ayah disana? Bu, aku kesepian disini... aku kangen ibu" Air mata Doyoung mulai mengalir, ia menenggelamkan wajahnya ditangan ibunya

"Bu, besok Doyoung ulang tahun, Doyoung kesepian disini sendirian bu. Taeyong udah mulai sibuk sama Ten, Mark juga udah jarang main sama Doyoung. Renjun juga gitu. Doyoung kesepian bu. Doyoung mau ibu sebagai hadiah ulang tahun Doyoung hiks..." Doyoung memeluk tangan ibunya erat, ia terus terisak mengingat kapan terakhir kali ia merayakan ulang tahunnya bersama keluarganya. Saat berusia 4 tahun bersama Ayah, Ibu dan kak Chanyeol. Tapi setelah itu ayah pergi, Ibunya menjadi pemurung dan begitu pula Chanyeol. Selang beberapa tahun kemudian, ibunya kecelakaan dan harus terbaring disini bertahun-tahun. Pandangan Doyoung mulai redup. Disana, sembari mengingat kenangan ia mulai terlelap.

Doyoung terjaga saat dibangunkan oleh seorang perawat. Perawat Kyulkyung namanya, ia adalah perawat pribadi Ibu Doyoung. Doyoung tertidur cukup lama karena waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Handphone miliknya mati. Sebelum pergi pulang, Doyoung pamit kepada Perawat Kyulkyung dan tak lupa mengucapkan terimakasih karena merawat ibunya.

Malam ini sangat sunyi, sudah lebih 20 menit Doyoung menunggu bus disana namun tak satupun tampak lewat. Apaboleh buat, sedikit menikmati pemandangan malam di sungai Han mungkin akan menyenangkan. Doyoung sangat menyukai sungai Han. Karena dulu ia sering piknik kesana bersama ayah, ibu dan kakaknya. Kini Doyoung duduk tepat diatas jembatan sungai Han. Ia mulai menatap kearah langit. Hari ini adalah ulang tahunnya dan Doyoung sendiri lagi.

"Doyoung, selamat ulang tahun. Semoga kau diberi keberkahan di usiamu" lirih Doyoung pelan, ia terisak namun tanpa suara

"Aku tak ingin sendiri... Tuhan... Aku tak ingin sendiri" isak Doyoung lagi. Hidupnya yang tampak normal, bagi Doyoung semua hanya tawa kosong. Di lubuk hatinya yang terdalam ia sangat kesepian.

Bruk... bruk.... bruk....

Sebuah dentuman keras terdengar dari arah belakangnya. Doyoung membulatkan matanya kaget, sebuah mobil mewah tampak akan jatuh masuk ke sungai Han, sepertinya si pengemudi menabrak sesuatu hingga membuat mobilnya terpelanting ke sisi jembatan. Doyoung panik dan segera berlari kearah mobil tersebut. Doyoung mencoba membuka pintu mobil itu, tak bisa. Tercium sedikit bau bensin, tampaknya tangki minyak mobil ini bocor. Doyoung berusaha kembali mengetuk keras kursi pengemudi namun tak terdengar suara apapun. Hanya sebuah rintihan kesakitan.

Gila, untung saja Doyoung tak tidur saat kelas penyelamatan kemarin. Berbekal lengannya yang masih sakit, ia memecahkan kaca jendela mobil penumpang. Doyoung masuk kedalam mobil itu melalui pintu penumpang, dengan sigap ia membuka pintu kemudi dari belakang. Doyoung bergegas kembali keluar dan menarik orang yang kini tengah terkulai lemas dikursi penumpang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, Lumiere (Jaedo Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang