Third

241 46 5
                                    

Don't forget to vote + comment

Jaehyung benar – benar tak bisa tidur, bahkan kini sudah pukul 05.36 A.M, ia tak bisa sedikitpun memejamkan matanya. Dirinya resah, dan Younghyun pun tak menjawab pesannya.

“Ini sudah pagi, apa aku boleh menelponnya?” Gumam Jaehyung sambil tetap menatap ponselnya. Sekitar 5 menit ia hanya menatap ponsel itu. Rasanya ia ingin membuang gengsinya karena rasa khawatirnya ini. Tangannya sudah akan merampas ponselnya, tapi..

Sebuah panggilan masuk.

Dan itu dari Younghyun!

“Yeoboseyo?” Jaehyung menyapa duluan.

Ah Eottokhae. Aku bisa gila sekarang, aku benar – benar bisa gila!”

Jaehyung mengerutkan dahinya, “Hey, calm down, dude. What happen?”

Wonpil is gone! And her roomate too! Ah bagaimana ini! Kami sedang mencarinya di—” “—What did you say?? Wonpil is gone!?”

Jaehyung tak bisa berpikir apa – apa lagi. Tangannya merampas jaket yang ia gantung di balik pintu kamarnya.

Wonpil hilang. Gadis itu hilang.

“Kami sudah mencarinya di daerah penginapan. Kami sudah memeriksa di tiap kamar, bahkan di kamar laki – laki pun! Dia tidak ada! Begitu pula dengan Jeonghan, her roomate.”

Jaehyung jadi semakin panik, “C – Cari dimanapun. Cari di sekitaran penginapan. A – Ah, ponselnya! Lacak ponselnya! Temukan dia, Bri. I beg you.” Jaehyung bersuara lemah.

Ia tak bisa memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi sekarang karena semua kemungkinan itu berujung pada hal yang tak baik.

Ia sangat tahu dimana lokasi penginapan mereka. Karena, ia dan yang lainnya ikut survei kesana kemarin. Penginapannya sangat jauh dari keramaian kota.

Sengaja mereka memilih tempat itu karena para guru meminta agar mereka bisa menghirup udara yang segar, makanya mereka mencari penginapan yang berada di dekat hut—Ah! Hutan!

“Brian, go search her in the woods behind the accomodation!”

.
.
.

“Eomma..” Isak Wonpil. Ia menangis pilu. Kini ia menyesali sikap nekatnya semalam. Kalau saja ia langsung tidur semalam dan tak memikirkan apapun tentang Jeonghan, ia pasti sekarang baru bangun di tempat tidurnya.

Tapi, bagaimana nasib Jeonghan? Apa ia juga tersesat seperti Wonpil?

Wonpil melirik ponsel yang ia letakkan di pahanya. Rasanya ia ingin sekali melempar ponselnya itu karena kini ponselnya sudah kehabisan baterai.

Tapi sebenarnya sama saja, ia tetap tak bisa menelepon siapapun sebab tak ada sinyal disini.

Ia kini sedang duduk di bawah pohon besar. Kakinya sangat sakit karena dia semalaman mencari jalan keluar dan berakhir berdiri di tempat yang sama. Ia menghabiskan waktunya untuk memutari hutan besar ini.

“Eomma.. Appa.. Eonnie..” Gumam Wonpil dalam tangisnya. Ia sangat takut sekarang.

Bagaimana jika ia tak bisa kembali ke penginapan?

Bagaimana jika sebentar lagi ia bertemu hewan buas yang akan menerkamnya dengan sadis?

Jika tidak karena hewan buas, bagaimana jika ia mati karena kelaparan?

Bagaimana jika ia tak bisa lagi menemui Ibu, Kakak dan Ayahnya?

Dan..

Bagaimana jika ia tak bisa bertemu dengan Jaehyung lagi?

So, Honestly..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang