End.

299 51 12
                                    

Last chap >< Don't forget to vote + comment, ya
.
.

3 bulan berlalu begitu cepat. Kini Wonpil sebentar lagi akan naik ke tingkat akhir.

Hari ini adalah hari kelulusan siswa tingkat akhir. Dan sebenarnya mereka ada pelajaran Olahraga hari ini.

Untuk siswa yang akan lulus hari ini, mereka akan melakukan tradisi seperti menandatangani baju seragam mereka, dan menandatangani spanduk kosong yang kan dipajang di depan sekolah mereka.

Bagi siswa yang akan lulus mungkin ini adalah hari yang paling bahagia bagi mereka, tapi bagi siswa tingkat menengah, terasa menyebalkan karena mereka masih diharuskan untuk masuk.

Seperti Wonpil yang sebentar lagi akan ada kelas Olahraga.

Wonpil membuka lokernya, ingin mengambil baju olahraganya. Tapi seketika menaikkan alisnya saat mendapati sebuah susu strawberry disana.

Ini yang terakhir. Aku rasa aku tak bisa memberimu lagi setelah hari ini.

Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain waktu. Tetap semangat, Pil – ie!

Yah, belakangan ini memang selalu ada sebuah hadiah atau makanan ringan di loker Wonpil. Ia juga bingung, siapa sih yang repot – repot menjadi secret admirer nya?

Tapi tetap saja Wonpil merasa hangat tiap menerima hadiah yang dikirimkan oleh sang secret admirer nya itu. Ia mengambil susu itu dengan baju olah raganya. Setelah menyucukkan sedotannya, ia lalu menyeruput susunya.

.
.
.

“Hari ini hyung – deul akan lulus. Kita tak akan melihat mereka lagi di sekolah.”

Wonpil mengangguk kecil. Menyetujui apa yang Dowoon katakan.

“Kau tak merasa sedih?”

Wonpil menaikkan alisnya, “Untuk apa?”

“Jaehyung Oppamu akan lulus. Kau tak akan bisa lagi memandanginya dari kejauhan.”

Wonpil tersenyum kecut, “Lebih baik dia pergi. Melihatnya disini hanya membuat hatiku sakit.” Ucapnya pelan. Sangat berlawanan dengan hatinya yang kini sedang menangis.

Hatinya memang sakit, tapi itu karena setelah kejadian ia hilang di hutan, Jaehyung ini tak pernah lagi menyindirnya, atau mengatainya bodoh. Jaehyung yang sekarang hanya melihatnya dingin tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dan sebenarnya Wonpil sendiri tak nyaman.

Younghyun sudah membujuknya untuk mencoba berbicara dengan Jaehyung, tapi, sebenarnya siapa yang salah disini?

Bukankah Jaehyung yang harusnya meminta maaf?

... Dia segera memesan tiket pesawat ke Jeju saat mendengar kau hilang. Dia tak berkata kau bodoh atau mengumpatmu saat kau belum ditemukan. Aku yakin Jaehyung tak berniat mengatakan itu semua. Dia mengkhawatirkanmu, Pil – ah.”

Wonpil menghela nafasnya saat lisan Younghyun kembali terngiang di kepalannya.

“Pil – ah..”

“Hm?”

“Setelah ini kau akan susah menemuinya. Kau lebih baik sekarang berbicara padanya, nyatakan perasaanmu. Lebih baik jika kau menyatakannya daripada menyimpannya seumur hidupmu.”

Wonpil menatap Dowoon. Ya, ini adalah saat – saat terakhirnya. Ia tak akan bisa lagi menjumpai Jaehyung setelah hari ini.

.
.
.

So, Honestly..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang