春の恋 -- [40%]

686 131 3
                                    

"apa kalian menghabiskan lebih banyak waktu bersama di musim semi?"

"lebih tepatnya membuang buang waktu."

春の恋

{ Haru no Koi }

~• Part 4 •~

.

.

.

.



"hey."

"hm?"

"sekarang apa yang akan kita lakukan?"


Kedua insan itu kini tengah berbaring di bawah pohon sakura di dekat gerbang sekolah. Mereka terlambat dan harus menjalani hukuman yaitu membersihkan kelopak bunga di sepanjang jalan utama dari gerbang. Semua itu sudah mereka selesaikan tentunya walau beberapa kelopak bunga masih berjatuhan.


"entahlah."

"kita harus menunggu sampai bel istirahat pertama."

"ya."

"ini membunuhku secara tak langsung."

"ya."

"kau marah padaku lagi?"

"ya."

"sudah kuduga."


[name] bangkit dan mengambil sapu kembali. Memangnya apa yang harus ia lakukan lagi? Menyelinap masuk ke kelas? OSIS pasti sekarang tengah berpatroli.


"kita menyelinap masuk ke kelas saja."

"kau gila?! OSIS sedang berpatroli, kau tahu?!"

"memangnya kenapa kalau kita bisa mengendap ngendap? Lagipula kita tak akan mati di tangan mereka."

"ya juga sih."

"ngomong ngomong..."

"hm?"


Hening sejenak. Atsumu masih fokus menatap wajah peach di atasnya dan rambut yang penuh dengan kelopak bunga sakura.


"kau memakai celana dalam berwarna [fav/colour], ya?"


"...?!!! /////. HE-HENTAI!!"


PLAK!!...


"Ouch!..."


Dan satu tamparan maut terlayang ke wajah Atsumu. [name] melangkah meninggalkan Atsumu yang kini mengusap pipinya dengan cap berbentuk tangan berwarna merah di sana.

Tapi menurut Atsumu, melihat rona merah di wajah [name] saja bisa membuatnya bangga seketika. Mengingat [name] jarang menampilkan wajah imut itu kepada orang lain.

Yang ada mereka akan langsung berakhir seperti Atsumu yang sekarang ini.


"hey! [name]! Kembali! Kita bahkan belum menyelesaikan hukuman kita!"

"asal kau jauh jauh denganku!"

"hah?! Tapi kenapa?!"

"itu karena kau menyebalkan!"

"tapi itu memang benar, kan?!"


Dan sapu tadi dilayangkan kearah wajah Atsumu. Mari kita doakan agar dia segera diampuni oleh [name].


************


Srak!... Srak!...


Dan akhirnya mereka menghabiskan waktu kembali dengan menyapu kelopak bunga sakura di dekat gerbang. Terlebih lagi OSIS yang mengawasi mereka berdua.

Mudah saja. Atsumu malah memanggil kakak kelasnya, alias Kita-san dan bilang kalau mereka sebenarnya sedang menjalani hukuman.

Ditambah Tuan Tanpa Celah itu sekarang tengah memperhatikan mereka lagi.

Ya, Tuan Tanpa Celah.

Mereka hanya bisa menunggu bel penyelamat agar semua ini berakhir. Ditambah sinar matahari yang mulai terik.


Tuk!...


"ittai!-..."

"ma-maaf [name]."

"kau kan bagian sana!"

"ini juga termasuk bagianku! Kau yang memasuki wilayahku!"

"pergi dari wilayahku!"

"kau yang pergi!"


"ehem!..."


Oke, semua kembali aman, damai, tentram sekarang. Jangan lupa Kita-san yang suda berada di antara mereka sebagai batas wilayah agar tak terjadi perang dunia kembali.


***************


"hei..."

"hm?"

"aku dengar kau akan kuliah di luar negri. Ikut ibumu."

"da-darimana kau tahu?!"

"kau bercanda? Aku tetanggamu, kau tahu?!"

"y-ya... Begitulah. Kau sendiri? Setelah lulus SMA? Masih ingin menjadi maniak voli?"

"ya."

"souka. Jadi kau ingin bergabung dengan tim kuat lainnya?"

"ya."

"kau marah padaku?"

"tidak."


Hening menyapa. Tak ada yang memulai percakapan lagi diantara mereka. Ada rasa kecewa di hati mereka saat tahu mereka akan berpisah.

Hingga sampailah mereka di depan rumah [name]. Perutnya juga sudah menuntut untuk diisi.


"dah-..."

"tunggu!"

"apa?"

"pertandingan musim semi nanti... Jangan lupa menontonku, oke?"

"hm? Oh. Tentu. Memangnya kenapa? Aku pasti menonton."

"aku ingin kau menyemangatiku dengan baju tim cheerleader yang-...."


Plak!....


"KAU KIRA AKU SUDI MENONTONMU JIKA AKU MEMAKAI BAJU ITU, HAH?!! KAU MEMBUANG WAKTUKU HANYA UNTUK MENDENGAR PIKIRAN MESUMMU!!"

"ahaha! Maaf! Maaf! Hanya bercanda!"


Complete story:

40%

Season Edition: Haru no Koi [M.Atsumu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang