Ini adalah hari di mana keberangkatan ku ke Amerika untuk melanjutkan kuliahku, berbeda dengan kakakku yang kini sudah menjadi pewaris perusahaan bunda dan ayah, menjadi pemuda kaya yang super sibuk.
Aku sendiri menolak untuk mewarisi bisnis keduanya, aku memutuskan semua itu setelah hari pertunanganku waktu itu. Di mana aku aku yang sudah berjanji dengan sangat lantang akan menjadi gadis baik yang akan mengurus keluarga dengan baik.
Namun, itu hanyalah janji yang diucapkan oleh anak di bawah umur, dan akupun tak yakin akan menepatinya.
Bandara menjadi tempat pijakan ku kali ini, melarikan diri dari patah hati yang selama ini baru ku ketahui.
Tanganku melambai keluar, memberi salam perpisahan pada keluargaku dan juga keluarganya.
Dia? Tidak datang untuk mengantarkan ku, karena aku menolak untuk memberitahunya, aku takut tak akan sanggup pergi dan melepaskannya saat melihatnya. Apalagi semalam aku sendiri yang memutuskan pertunangan ini kepadanya.
Roni Antonio Sanjaya, berjanjilah kamu akan menemukan pasangan saat aku kembali, atau aku akan menganggap kamu menyukaiku.
💎💎💎💎
3 tahun kepergian Tasya berlalu begitu cepat, Tasya kembali dengan nilai kelulusan yang memuaskan, sangat memuaskan mengingat bagaimana keturunan Christian yang memang tak pernah mengecewakan.
Tasya berjalan menyusuri bandara dengan semangat, banyak hal yang ingin ia lihat dan temui. Hatinya berdebar kala membayangkan saat-saat bertemu mantan tunangannya.
Apakah dia sudah memiliki pasangan?
Lamunan Tasya buyar saat mendengar ponselnya berdering, menampilkan nama kakaknya yang tertera di layar ponselnya.
"Cepatlah, jangan terus melamun" suara abangnya membuat Tasya mendongak dan menatap ke depan, di mana abangnya yang tengah berdiri gagah dengan setelan hitamnya.
"Berhenti menguntitku, kakak bahkan tahu jadwal kepulangan ku meskipun aku ingin membuat kejutan" balas Tasya terus berjalan menuju ke arah abangnya menunggu.
"Berhenti bersikap dewasa" balas Gerald tak mau kalah dengan adiknya yang berjarak beberapa menit saja.
"Berhenti mengurusku dan pergi cari pacar" perintah Tasya yang langsung mendapat jitakan pelan dari Gerald.
💎💎💎
Di dalam mobil Tasya hanya diam, memejamkan matanya dengan tenang, membiarkan abangnya yang seorang pengusaha kaya menjadi supirnya.
"Thomas tidak ikut datang?" Tanya Gerald basa-basi.
Thomas adalah teman kuliah serta pacar Tasya, orang bule dengan wajah tampan dan latar belakang yang memuaskan.
"Dia akan mengambil alih bisnis keluarga, dan peresmiannya bulan depan, nggak ada waktu untuk datang berkunjung" jawab Tasya masih memejamkan matanya.
"Apa kamu sudah tahu kalau Roni akan bertungan dengan seseorang secara resmi?" Tanya Gerald lagi.
Mata Tasya langsung terbuka lebar, menyembunyikan keterkejutannya, Tasya kembali memejamkan matanya.
"Teknologi sekarang sudah canggih, lagian di umurnya yang sekarang memang sudah seharusnya memiliki pasangan, apalagi dia seorang pewaris" jawab Tasya dengan debaran jantung yang cepat, pasalnya ia sendiri baru mengetahuinya, selama ini dirinya menutup mata akan berita tentang hal apapun tentang Roni. Dan sekarang? Berita pertama yang ia dengar adalah laki-laki itu berhasil mendapatkan pasangan.
Tasya tersenyum kecut, membayangkan kembali masa-masa saat dirinya bodoh menganggap Roni menyukainya, sikap penuh waspada dan melindungi yang selama ini ia rasakan adalah rasa pertanggungjawaban untuk menjaganya, bukan rasa tulus yang bernamakan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly engagement
RandomPertunangan ini di mulai ketika aku duduk di bangku SD, di mana aku melabuhkan hati untuk seorang anak laki-laki yang menarik perhatianku, aku dengan terang-terangan mengejarnya, hingga suatu hari dia menyerah. Aku mengira dia juga menyukaiku karena...