Na Jaemin tidak pernah menyangka, kejutan hari natal tahun ini akan semengejutkan ini. Nampaknya seminggu ini ia menghabiskan seluruh jatah terkejutnya yang dibagi tuhan untuk setahun. Membuat jantungnya nyaris berontak, hendak meledak karena kesal diberi kejutan bertubi-tubi.
Bagaimana tidak. Pagi hari pertama, mula saat kejutan ini terjadi, tepat saat fajar masih enggan untuk bangun, ia dikejutkan oleh kedatangan orang tuanya ke apartemen pribadinya. Niatnya hendak rehat sejenak dari kegiatan grupnya mendadak terhambat diakibatkan kedua orang penting dihidupnya itu mendadak merangsek masuk, menanyainya ini itu, kemudian memberi kabar ia akan ditunangkan dengan anak koleganya tepat diakhir minggu.
Wah, kejutan yang cukup membuat ia merasa kenyang untuk sekadar mengambil roti untuk sarapan.
Jaemin berulangkali terbahak, mempercayai yang dikatakan orang tuanya hanyalah guyonan. Namun wajah serius ayah dan ibunya yang tidak tersenyum membuat presepsinya patah. Jaemin jelas panik, ia hampir menjatuhkan kaca meja saking tidak percayanya. Logikanya berulang kali menghitung benar salah, sedang jiwanya masih terkejut luar biasa. Jaemin bergegas panik, memilih lekas membasuh muka lalu pergi berniat mengungsi ke dorm grupnya. Apartemen yang dihuninya mendadak terasa panas, membuat jalan pikirnya ruwet yang berakibat pada kestabilan emosinya. Jaemin menyambar sepeda, abai pada teriakan sang ibu, lalu melajukan sepedanya cepat. Membelah jalanan Hongdae yang luar biasa padat.
Suara desau napasnya yang memberat, dan kakinya yang mulai terasa pegal tidak membuat laju roda benda yang ditungganginya menurun. Justru semakin banyak keringat yang bermunculan dari porinya semakin membuat Jaemin mengayuh sepeda gila-gilaan. Kanan kirinya yang sesak manusia tidak semata membuat Jaemin berhati-hati. Pikirnya melayang, mungkin efek keterkejutannya yang masih terasa luar biasa tercetak di otaknya membuat fokusnya buyar. Lampu hijau diujung nampak lepas dari penglihatan, membuat Jaemin tetap melajukan sepedanya, membelah zebra cross yang kini mulai di tandangi mobil satu-satu dimana pengemudinya kesal, meneriaki Jaemin yang mulai gila karena hampir menyebabkan masalah bagi mereka. Hingga sebuah mobil dari arah berlawanan nampaknya melaju kencang dari sisi lain, telat melihat presensi Jaemin yang tiba-tiba muncul dari sisi satunya, membuat mobil itu tidak mampu berhenti.
Sedetik kemudian kejadian naas terjadi. Suara tabrakan yang luar biasa membuat ngilu merangsek ke setiap indra pendengaran. Setiap pasang mata yang melihat kejadian itu terbelalak menjadi saksi tatkala tubuh Jaemin terpental keatas kap mobil sebelum akhirnya terguling diaspal dengan darah yang mengucur dari setiap jengkal sisi tubuhnya.
Suasana disekitar mendadak hening, fokus mereka terpaku pada tubuh Jaemin yang tersenggal dipermukaan jalan, dengan darah yang menggenang di sekitar tubuhnya. Sedetik kemudian teriakan terkejut merangsek kepermukaan disusul berbagai teriakan panik lain. Jaemin masih sempat menatapi orang-orang yang mengerumuninya, sebelum akhirnya kesadarannya hilang, ketika telinganya masih mendengar sayup-sayup suara sirine ambulan.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Surprise!! (Na Jaemin X Reader)
FanfictionKejutan demi kejutan menghampiri Jaemin dalam kurun waktu kurang sebulan, mempermainkan emosinya, membuatnya kelabakan. Apa yang membuat pria bermarga Na itu menjadi teombang ambing? Dapatkah ia menemukan pasak untuknya berpegang? Pict and gif fr...