#👻‧₊˚ CREEPYPASTA

9#👻‧₊˚ CREEPYPASTA

👻ིི۪۪۫۫ꦿ֗.୭gatau judul yang pas. Ini jahat banget soalnya

"Nenek ...."

Ibu mertuaku datang dan langsung disambut oleh anak-anak.

"Eh, cucu-cucu nenek udah pada mandi, ya? Harum banget."

"Udah dong, Nek," kompak kedua anakku.

"Nah, gitu, dong. Jangan kaya kemarin-kemarin, udah sore tapi kalian masih bau acem." Dia melirik sekilas padaku yang sedang memberesakan mainan anak-anak. Aku hanya tersenyum kikuk ke arahnya.

Aku membereskan barang bawaanya ke kamar. Mas Bara langsung melesat ke kamar mandi setelah istirahat beberapa saat.

Aku membawa racun tikus dari kamar. Tikus-tikus sialan itu tak henti-hentinya membuat ulah di dapurku. Kemarin sayuran yang kubeli dari Mamang sayur raib dibawa mereka. Emang udah keterlaluan, udah gak bisa dibiarkan lagi.

"Lagi apa, Yu?" tanya ibu tiba-tiba. Aku sedikit kaget karena kedatangannya.

"Ini, Bu, Ayu lagi siapin racun tikus."

"Ih, banyak tikus, ya, di sini?"

"Lumayan, Bu."

"Rajin bersih-bersih, dong, Yu. Jangan dibiasain joroknya."

Aku hanya mengiyakan perkataannya, kemudian menyimpan racun-racun itu untuk nanti malam.
***

"Yu, tikus-tikus yang mati di dapur udah dibuang, kan?" tanya Ibu mertuaku yang datang dari arah kamar.

"Udah, Bu."

"Bagus, deh. Kamu, sih, jadi istri, jorok. Jadi, dapurnya kotor terus. Beda sama Nina istri Bayu yang orangnya bersih."

Aku hanya diam tanpa menjawab perkataannya yang selalu membanding-bandingkan. Lagi pula dapurku juga gak kotor-kotor amat, udah tabiatnya gak suka kali sama aku jadi apapun yang terjadi selalu salah di matanya. Aku merapikan meja makan dari piring kotor.

"Bara sama anak-anak mana?  Udah makan?" Dia duduk di kursi lalu mengambil piring dan menyodok nasi.

"Udah. Ke luar, Bu, jalan-jalan. Tadi Mas Bara gak tega katanya mau bangunin Ibu."

Aku berlalu membawa piring kotor ke dapur, sekilas kulihat ibu makan dengan lahap, sop yang kubuat dipujinya mantap. Entah bagaimana reaksinya kalau dia tahu bahwa sop yang dia makan berasal dari daging tikus yang mati di dapur.