f i r s t -

152 26 12
                                    

Anaiyya Jielalisa keluar dari kamar, dipunggungnya tas berwarna abu abu sudah menggantung dengan indah, rambut hitam panjangnya ia biarkan terurai dengan jepit kecil sebagai penghias ditambah dengan wajahnya yang ia poles alami membuat gadis itu t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anaiyya Jielalisa keluar dari kamar, dipunggungnya tas berwarna abu abu sudah menggantung dengan indah, rambut hitam panjangnya ia biarkan terurai dengan jepit kecil sebagai penghias ditambah dengan wajahnya yang ia poles alami membuat gadis itu terlihat sangat cantik seperti biasanya

Kaki jenjang yang dibaluti kaus kaki panjang dan sepatu pantofel dengan anggun menuruni tangga bersiap untuk sarapan bersama keluarga kesayangannya

Sesampainya, lalisa langsung duduk disebelah sang bunda yang sibuk mengambil nasi goreng  ayah dengan telaten dan memberikannya kepada sang kepala keluarga

Lalisa kemudian menoleh kepada bunda saat dirasakannya kurang satu anggota keluarga lagi, yang biasanya selalu membuat kerusuhan di pagi hari

"Bunda, anak itu kemana?"

Bunda menoleh ke arah lalisa, kemudian mengambil nasi dan meletakkannya didepan anak gadisnya

"Sore kemaren dia telpon bunda katanya mau nginep dirumah temen, siang nanti paling udah pulang"

Bunda kemudian menatap lalisa menggoda, dengan alis yang ia naikkan satu "kenapa? kangen?"

Lalisa tentu mengelak, sangat tidak mungkin ia merindukan manusia menyebalkan itu "dih, enggak ya bun"

Bunda tertawa kecil lalu diikuti ayah yang sedari tadi hanya menyimak "Ada ada aja ya kamu. Yaudah sekarang cepat sarapan terus ayah anterin"

Lalisa dengan cepat menatap ayah dengan berbinar "Ayah mau nganter Lisa?!"

"Iya, hari ini ayah mau nganterin anak gadis kesayangan ayah"

Ayah tersenyum lembut, tangannya bergerak mengelus surai lembut lalisa "Ayah juga udah lama nggak nganterin kamu"

"Kalo gitu kita langsung pergi aja yuk!"

Lalisa menepuk tangannya gembira, tapi tepukannya terhenti dengan wajah cemberut ketika seruan kesal dari sang bunda datang

"Sarapanmu dihabisin dulu Lis!"

••••


Lalisa berjalan di koridor sekolah yang sudah mulai ramai. Dengan wajah judes dan garangnya ia melewati koridor dengan santai  .

Lalisa bukan siswi yang banyak dikenal, apalagi most wanted seperti cerita cerita picisan di novel remaja. Ia hanyalah seorang gadis dengan topeng judenya yang mampu membuat siswa atau siswi segan berteman dengannya

Lalisa tak masalah, toh ia sekolah untuk belajar bukan untuk mencari teman

Lagipula, ia memiliki trauma dengan seseorang yang mengaku dirinya teman

Kakinya berhenti di perpustakaan, bukan di kelas. Kali ini biarkan ia menghabiskan waktunya di sekolah dengan membaca buku tentang psikologi di perpustakaan

ABOUT YOU AND ME [LIZKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang