Saat membaca judul tulisan ini, kamu pasti bergumam dalam hati dan menunjukkan mata malas untuk membacanya lebih lanjut. Kamu meyakini bahwa kamu sudah menguasai jawaban atas pertanyaan yang ada di judul. Tapi nyatanya tidak. Apa kamu benar-benar tau? Ah, aku gak yakin.
Bagaimana kamu bisa tau? Sementara di dapur hanya pernah memasak air atau menggoreng telur, satu atau dua kali saja. Atau mungkin lebih parah lagi, tidak pernah. Tapi tak masalah, karena dengan begitu kamu sudah sampai di tahap pertama, kamu tau bahwa hal itu adalah fakta. Sekarang ke tahap berikutnya, mengetahui penyebabnya.
Sudah bukan lagi rahasia bahwa bawang merah bisa membuatmu menangis atau paling tidak membuat air matamu menggenang—seperti ketika doi ternyata jadian sama yang lain.
Jika di antara kalian ada yang bergumam dalam hati, "Ah aku tidak seperti itu saat memotong bawang merah." Mungkin saja karena kamu sudah terbiasa disakiti, miris.
Cukup! Ayo mulai!
Saat dipotong, digeprek, atau entah bagaimana kamu merusak sel-sel bawang merah tersebut, ia melepaskan zat kimia yang disebut polifenol dengan bau busuk sebagai bentuk pertahanan diri. Namun, sistem pertahanan bawang terus berlanjut karena menghasilkan zat yang lebih kuat lagi, yakni Syn-Propanethial-S-oxide (C3H6OS).
Namanya ribet, euy!
Ketika dilepaskan, ia menguap ke udara dengan cepat dan kemudian memenuhi mata. Di sana, ia larut dalam air yang menutupi mata kita dan membentuk asam sulfat.
Asam ini mengiritasi kelenjar lakrimal (kelenjar air mata), lalu sinyal rangsangan sampai ke otak dan otak kemudian mengirimkan sinyal ke kelenjar air mata untuk menghasilkan lebih banyak cairan agar gas dan zat asam keluar dari mata. Namun, jumlah asam tersebut hanya sedikit, sehingga ia sekadar mengganggu dan tidak menimbulkan malapetaka pada tubuh.
Setiap makhluk hidup punya perlindungan diri. Mawar dengan durinya; harimau dengan cakar dan taringnya; cowok dengan mulut manisnya; cewek dengan undang-undangnya. Begitu pula bawang merah, gas itu adalah alat perlindungan dirinya.
"Apakah bawang putih juga sama?"
Dari puluhan artikel yang telah kubaca, pun bertanya secara langsung pada ibuku, juga pada temanku, hingga mencoba sendiri, tak ada yang setuju bahwa bawang putih melakukan hal yang sama. Benar, bawang putih tidak membuatmu menangis saat diiris ataupun digeprek, kecuali jika bawang putihnya kamu tempelkan di bola matamu.
Tetaplah hidup!
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of The Universe
NonfiksiPernah terpikirkan kenapa matamu perih dan bahkan bisa menangis saat memotong bawang merah? Tentang kapan unggas pipis? Atau tentang hal lainnya? Cerita ini berisi tentang kumpulan jawaban atas pertanyaan yang bahkan tidak terpikirkan untuk ditanyak...