Jangan jadi silent readers!
Vote dan komen dulu manteman...
Sip, terimakasih :))
Bang Gas, Si Pacar gadungan tapi Sayang-sayangannya no tipu-tipu🙈
Happy reading❤
_______
Kemudian, aku merenung perihal kemana larinya pesan centang biru itu dengan menyusuri labirin-labirin pikiranmu, guna mencari balasan tanpa ketikan jemarimu.
•°Sepasang Asrar°•
“Aryan!” pekik Diajeng malu sekaligus terkejut. “Ngapain lo peluk-peluk!” kesal Diajeng menyikut perut Aryan pelan. Aryan menarik pergelangan tangan Diajeng lalu merangkulnya.
“Gue suka Diajeng ... pinter makan”, ucap Aryan terkekeh pelan dan perlahan mendaratkan sebuah kecupan manis dipuncak kepala Diajeng.
Napasku terengah-engah, semakin kuat mencengkram seprai, aku memukul-mukul pelan kepalaku yang berdenyut nyeri. Ada apa dengan aku yang sebenarnya dan siapa mereka, Diajeng ataupun Aryan?
Aku beranjak, meneguk segelas air minum hingga tandas__meraih bingkai foto yang terletak di atas laci, aku mengusap pelan selembar foto yang terhalang kaca pembatas. Aku meraup napas sebanyak mungkin, bersandar pada kepala ranjang, membiarkan pecahan bingkai foto itu berserakan.
Telepon masuk. Aku meraih gawai milikku, menunggu seseorang disebrang sana untuk memulai percakapan. Lambat-laun tidak ada suara yang terdengar akupun tanpa menunggu lebih lama lagi segara mematikan sambungan secara sepihak.
Drt ... Drt
Sebuah notifikasi dari aplikasi Telegram muncul dalam bilah pemberitahuan di layar gawaiku. Aku mengembuskan napas pelan, mengabaikan pesan tersebut dan lebih memilih kembali memejamkan mata.
Tok ... Tok
Hanya sebentar, aku kembali terusik dengan ketukan yang cukup keras. Aku menyingkap selimut, berjalan dengan malas ke arah jendela.
“Bang Gas?!” Aku menutup kembali horden, menetralkan keterkejutan__ aku mengintip, melihat jelas rupanya yang datar itu masih berdiri tegak.
“Mau minta makan?”
Mulut Jani setengah terbuka, hendak bertanya lebih lanjut akan tetapi Agas sudah berhasil menerobos masuk.
“Makasih, udah kenyang.”
“Jani masakin telor mata ayam pakai sambal asin.”
“Nggak usah, duduk jani.”
Jani menghentak-hentakan kaki namun lebih memilih menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Asrar
General FictionDiajeng Anjani Ayudisa, sekilas dalam kisah perempuan dibalik pohon angsana yang berguguran dibulan November juga perempuan pencetus Misi Rahasia dibulan Oktober itu akan tetap pada pendiriannya, menyelesaikan apa yang sudah menjadi targetnya tanpa...