Penyelamatan Pertama

4 1 0
                                    

Dalam gambar itu ada 2 baris garis panjang. Baris pertama garis panjang itu diakhiri dengan tanda panah kanan. Sementara baris kedua garis panjang itu berakhir di tengah-tengah garis panjang pertama dan membentuk siku-siku dengan tanda panah mengarah ke garis pertama itu. Dan diatas 2 garis itu terdapat tulisan "PARALEL". Dibawah garis itu juga terdapat rumus-rumus fisika yang tidak Rendy pahami.

"Lagi liat gambar ibu ren?" tanya Bu Citra mengagetkan Rendy.

"Iya bu. Pengen nanya aja ini gambar apa ya bu?" kata Rendy menunjuk gambar itu.

"Oh ini ibu lagi bikin teori aja. Ngembangin rumus fisika kesukaan ibu" kata Bu Citra.

"Kenapa ibu kepikiran parallel? Apanya yang parallel bu? Itu bukannya rangkaian listrik ya?" tanya Rendy penasaran.

"Emang parallel selalu dikaitkan dengan rangkaian listrik ya?" kata Bu Citra.

"Gatau juga bu. Saya kan cuma nanya aja hehe" kata Rendy nyengir.

"Hidup itu luas ren. Coba kamu penasaran gak dengan apa aja yang ada di dalem samudra yang luas nan dalam? Belum ada orang yang berhasil memecahkannya sampe sekarang dan kita hanya tau sekitar 5% saja isi dalam samudra luas itu" kata Bu Citra.

"Aah saya juga gamau tau sih bu. Makasih ya bu penjelasannya" kata Rendy mundur.

"Kalo ada yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saja ren tentang apapun siapa tau bisa menjawab hal yang bikin kamu penasaran" kata Bu Citra dan mulai membuka buku tugas yang tadi dibawakan Rendy.

Rendy berjalan menuju kelasnya dan mencoba melupakan gambar milik Bu Citra tadi karena yang ada malah menambah pikiran bagi Rendy. Saat ini ujian praktek Bahasa Indonesia akan segera dilakukan. Ketika Rendy masuk dalam kelas tampaknya semua siswa sudah siap dengan posisinya masing-masing. Bu Rosa pun sudah berdiri di depan kelas tampaknya sudah ingin memulai berbicara.

"Anak-anak hari ini ujian praktek Bahasa Indonesia akan dilakukan. Sebelum kalian mempresentasikan musikalisasi puisi, ibu akan mencontohkan puisi yang sudah ibu musikalisasi. Kalian harap mendengarkan dengan baik-baik dan jangan ada yang berbicara" kata Bu Rosa.

"Aku

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu..

Tidak juga kau...

Tak perlu sedu sedan itu...

Aku ini binatang jalang.

Dari kumpulannya terbuang..

Biar peluru menembus kulitku.

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari...

Hingga hilang pedih perih...

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi.. "

"Puisi ini karangan Chairil Anwar pada bulan Maret 1943 dan termasuk jenis puisi modern, nah sekarang kalian coba siapkan musikalisasinya sementara ibu akan memanggil setiap kelompoknya. Kelompok pertama!" kata Bu Rosa.

Rendy, Fikri, dan Nara maju ke depan dan melakukan musikalisasinya dengan sangat baik. Setelah selesai Bu Rosa pun memberi tanggapan untuk mereka bertiga.

"Bagus sekali. Sinkronisasi kata dan nada sudah sangat pas. Sekarang kalian boleh diam di luar kelas dan jangan berisik. Selanjutnya!" kata Bu Rosa.

Reverse TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang