Haiii....
Njii bawa oneshoot ohmnon^//^2k lebih jadi mon maaf kalo garing hehehe
No koreksi lagi jadi maaf kalo banyak typo :')
Happy reading yorobun ^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kamar itu gelap padahal matahari sedang bersinar dengan terang. Terlihat seorang pemuda duduk dengan tenang, sesekali tangan kurusnya membelai perutnya yang mulai membuncit dengan pelan dan lembut seakan takut bila sedikit saja ia menambah tekanan disana maka perutnya akan pecah.
Tak lama pintu kamar itu terbuka namun pemuda tadi tidak menaruh atensi terhadap gerakan itu. Ia masih duduk dengan kegiatannya tadi namun kini matanya terpejam seakan tak ingin bertemu pandang dengan seseorang yang sekarang sedang membuka gorden kamarnya.
"Acaranya sebentar lagi mulai, bunda nyuruh abang sama yang lainnya nunggu disana. Sini kita ganti baju dulu" orang yang masuk tadi membuka selimut yang menutupi pemuda dihadapannya itu sedang yang diajak bicara hanya diam menuruti perkataannya.
"Ayo lu mandi dulu abis itu gw dandanin lu,
Orang itu mengambil nafas berat sebentar sebelum tersenyum
Lu harus keliatan ganteng diacara nikahan lu kan?" Peuda tadi hanya mengangguk dan berjalan kearah kamar mandi. Saat pintu kamar mandi tertutup orang yang mengiringi kepergian pemuda itu jatuh dengan menutup mulutnya dengan tangannya.
Airmatanya berjatuhan, hatinya berteriak dengan pilu sedangkan mulutnya hanya bisa menggigit lidahnya agar tak mengeluarkan suaranya.
Hatinya sakit melihat semua kejadian didalam hidup sahabatnya belakangan ini. Ingin ia menyelesaikan semua ini atau membawanya lari namun ia tahu kalau dia tak bisa melakukan apapun.
Orang tadi masih menangis dengan segala sesak didadanya hingga tak menyadari bahwa temannya sudah keluar dari kamar mandi dan menyaksikan aksinya.
Sepuluh menit kemudian, orang itu berdiri sambil mengusap wajahnya yang basah. Terlihat ia mengambil nafas panjang sebelum berbalik kearah kamar mandi. Dia tersenyum lebar kearah sahabatnya yang berdiri dihadapannya, dengan langkah lebar ia berjalan menuju kearahnya sebelum menariknya untuk duduk dihadapan meja rias.
" lo tuh aneh ya, mau nikah bukannya dijaga mukanya malah dibiarin aja. Walaupun kita cowo tapi kan harus tetep keliatan cantik dihari spesial. Ntar dia kabur loh hahahaha"
"Kenapa lu masih bisa ketawa setelah nangis?" Orang itu tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari sahabatnya. Tangannya tetap cekatan mengoleskan bedak diwajah pucat milik sahabatnya ini.
"Karena gw gk mau terpuruk terlalu lama. lagian gw punya lu disisi gw Makanya lu jangan lakuin hal bodoh kek kemaren lagi. Lu kan masih punya gw sama yang lainnya" selesai dengan riasannya pemuda itu mengambil setelan jas diatas kasur dan menyerahkan pada sahabatnya yang hanya diam melihat kearahnya.
"Lu harus bahagia, walaupun gw tau ini berat, walaupun gw tau lu bahkan gak mau ngejalanin ini tapi gw mohon, jalanin ini semua ya" pemuda itu hanya diam namun tangannya mengambil setelan itu dan berbalik kearah kamar gantinya untuk mengganti pakaiannya namun dia memeluk sahabatnya itu dan membisikan sesuatu sebelum ia melepaskannya dengan cepat. Ia tersenyum lebar kearah pemuda dihadapannya.
"Tadi pagi adalah tangisan gw yang terakhir, gw bakal bahagia dengan cara gw dan gw harap lu... bakal ngerti. Tolong bahagia juga" kemudian masuk dan meninggalkan pemuda yang mencengkram ujung meja rias dengan erat.
"Apapun...apapun keputusan lu. Gw bakal terima... gw harap lu bahagia" pemuda itu berjalan pelan keluar dari kamar sahabatnya dan menunggu sahabatnya keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
||reikanthopini Story||
FanfictionBaca aja ya sahabat^^ Ps: kalian taukan sahabat njii lebih sering badmood dan sadmood jadi maaf kalo cerita njii di book ini bakal sedikit apa ya sad but not sad over all kok wkkwkwk short story disela sela nulis book sebelah, happy reading~ ohmnon ...