pluemon love story

233 18 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Tatapan matanya membuat semua orang disekelilingnya tertegun, senyumnya yang selalu tersungging menjadikannya sosok yang sangat dikagumi di kampus dan juga sifatnya yang baik hati membuatnya menjadi mendapatkan "perfect future husband" oleh para penggemarnya.

Namanya pluem purim vihokratana, putra sulung dari tay tawan vihokratana dan juga new thittiphoom vihokratana.

Berkuliah di salah satu universitas paling bergengsi di indonesia menambah nilai plus dari sosok yang dipanggil abang oleh kedua adiknya ini.

Pluem memiliki sedikit teman, ya kalian tidak salah baca. Pluem memang sosok yang sempurna untuk dijadikan teman namun pluem sendiri mengakui bahwa dia hanya bisa benar benar membuka dirinya kepada 3 orang temannya yang memang sudah dikenalnya sejak tk.

Meskipun begitu, pluem tetap memiliki banyak penggemar yang terkadang menyulitkannya untuk bergerak di kampusnya.

Seperti saat ini, pluem hanya bisa tersenyum canggung kearah segerombolan mahasiswi yang menghadang jalannya saat ingin mengunjungi temannya di fakultas teknik.

Mereka bukan dari mahasiswi fakultas teknik namun dari fakultas kedokteran yang letak gedungnya dekat dengan fakultas teknik.

Pluem melayani para mahasiswi yang meminta foto ataupun hanya menyapanya dan mencoba mengobrol namun semakin lama
Gerombolan yang mengerubungi pluem semakin banyak dan tidak terkendali sehingga membuat pluem terdorong kebelakang.

BRUK

Hening.

Pluem terjatuh setelah menabrak seseorang yang berjalan di belakang tubuhnya dan menimpanya, Disekitar mereka berdua berserakan buku buku tebal dan juga sebuah papan gambus yang sudah terbelah disisi kanan dan kiri tubuh .

Pluem dan mahasiswa itu saling menatap selama beberapa detik sebelum pluem merasakan tubuhnya di dorong dengan kuat dan menyingkir dari tubuh dibawahnya tadi.

"Shit, my project!" Ucap mahasiswa itu sambil mengambil potongan sterophom(?) dengan raut wajah yang terlihat sekali marah.

Pluem yang sadar bahwa ini kesalahannya, berbalik kearah kerumunan mahasiswi dan meminta mereka untuk meninggalkan mereka, yang tentu saja di sambut aorakan tidak terima namun sesaat kemudian kerumunan itu segera membubarkan diri.

Pluem berjongkok dan ikut membereskan beberapa buku yang belum sempat di ambil oleh pemuda di hadapannya ini.

"Maaf, saya gak sengaja. Are you ok?" Tanya pluem kepada pemuda yang masih mengumpulkan serpihan sterophom dan kertas kertas yang berhamburan.

Pemuda itu berdiri dan menatap tajam kearah pluem, ditangannya beberapa kertas terlihat lusuh dan ternoda tanah.

"No, i'm not ok! Lu udah ngancurin project gw" nada suara yang digunakan pemuda itu kentara sekali kalau dia menahan suaranya, pluem meringis.

"Sorry, tadi saya kedorong jadi gak sengaja nabrak kamu. Selain project kamu, apa kamu terluka?" Tanya pluem sambil memindai tubuh pemuda di hadapannya.

"No, gw gak apa apa. Lain kali kalo mau bikin jumpa fans jangan dijalan umum, cari masalah aja" ucapnya ketus sembari mengambil buku di tangan pluem dan pergi meninggalkan pluem begitu saja.

Pluem terdiam saat pemuda itu melewati tubuhnya dan langsung berbalik kearah perginya pemuda itu namun ia sudah kehilangan jejak pemuda itu.

"Liatin apaan sih, pluem?" Pluem terlonjak kaget saat mendengar suara dari arah sampingnya dan ternyata ouajun sudah berdiri disampingnya dengan baju tekniknya.

||reikanthopini Story||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang