"Eh-- woi woi"- Rin yang sedang menyesap es teh membuat teman temannya menoleh
"kenapa?"-
"keknya, gua gak jadi suka sesama jenis dah, gua suka cowok mulai sekarang"-
Lucas tertawa, "lu goblok banget sih, emang kodrat lu harus suka cowok!---
aowkaowk ----tapi masih lebih aneh, kalo ada cowok yang suka sama lu sih"
TAK!
Jitakan itu mulus menghantam Lucas, lagipula, Rin benar benar emosi rasanya, kenapa dia harus punya temen yang kalo ngomong kayak gaada agama
"udah mau malem nih, kantin juga udah sepi, emang dompet lu ga bolong apa cas?"- Jeno masih fokus main game di handphone nya
Iya, karna Lucas diterima jadi kapten basket untuk angkatan mahasiswa baru, dia traktir semua pendukungnya di kantin
makin terkenal aja Rin karna se geng sama makhluk ini---padahal menurutnya, semakin banyak yang mengenal, semakin banyak pula yang akan membenci, itu merepotkan
"Eh eh, liat deh"- haechan yang daritadi sibuk sendiri menggeser laptop nya agar mereka dapat melihat layar dengan jelas
"kenapa chan? dah berapa viewers?"- jeno natap antusias, "wuidihhh pake ditanya lo jen, udah pasti banyak views lah kan ada aa lucas tamvan" lucas langsung kena tampol rin "jijik lo"
haechan mengacak rambutnya,
"ck, bukan masalah viewers", laptop itu di perlihatkan pada teman temannya, tangannya nunjuk ke suatu bagian layar laptop
"...liat! banyak komenan yang bilang ada sesuatu di atas kuntilanak itu---alias di atas Rin..."-
"ah yang bener lu"-lucas nampak tidak percaya, terus menyipitkan matanya untuk melihat detail
rin melempari haechan bungkus kacang "gausah nakut nakutin"-
jeno menghela nafas nya "bukannya di atas rin ada dahan pohon gede itu ya?"
haechan terdiam, kemudian menatap teman temannya serius, "gua udah bilang ke kalian..tempat itu bukan tempat sembarangan"
"jujur aja gua tiba tiba bisa liat sosok kuntilanak merah, dia ngikutin kita, gua kira dia cuma ngawasin, takutnya kita ngelakuin hal yang enggak enggak---"
haechan mengezoom diri nya yang sedang duduk di pohon pisang , lalu menunjuk ke samping pohon itu "kuntilanak nya berdiri disini, gua berusaha nahan diri"
ia mengezoom bagian Rin,
"----tapi di atas Rin, gua gak tau itu makhluk apa... item gede bayangannya, dan kalo kita naikin kontras---"
tangan haechan mengedit dengan cepat, "BUM--
---kita bisa liat itu mata melotot sama taring nya"
Rin menggigil seketika, teringat kejadian tadi, sebenarnya Rin ingin sekali menceritakannya, tapi--apa temen temen nya gak bakal ngeledekin?
gadis itu berkali kali bilang dia gak percaya hal hal mistis dan sering nganggep remeh itu semua
suasana kantin memang ramai, namun kali ini semakin sepi karna sudah maghrib, hampir semua mahasiswa sudah pulang ke tempat tinggalnya masing masing, hanya beberapa yang masih bimbingan atau sekedar ngerjain tugas