Chanisa memutuskan teleponnya dengan Kyla. Ia baru saja video call dengan sepupu iparnya itu. melihat bayi kecil yang sudah semakin pintar. Bahkan ia memanggilnya walau suaranya yang sangat tidak jelas. Chanisa mematikan laptopnya dan berjalan kedapur. Baru saja ia mengambil apel dari kulkas. Suara bel membuatnya bergegas membuka pintu.
“Hai.” Sapa pria yang berdiri dihadapannya. Dengan lembut ia memeluk Chanisa dan memakan buah apel di tangan Chanisa.
“Masuk dulu, tuan. Kamu tidak inginkan orang-orang melihatmu bermesrahanan diluarkan?” Ucap Chanisa yang membuat Daniel tertawa. Ia menutup pintu dan berjalan kedalam. Tangannya tak lepas dari pinggang Chanisa dan sesekali bibirnya menggelitik leher Chanisa. Daniel melepaskan pelukkannya dan membiarkan Chanisa berjalan ke pantry.
“Susu coklat?” Tanya Chanisa, Daniel pun tertawa pelan mendengar ucapan wanita itu. Tidak ada yang tahu kalau ia pecinta susu coklat. Beberapa orang hanya tahu ia menyukai kopi dan alcohol. Tapi hanya wanita ini yang tahu dan berani menawarkannya susu coklat. Chanisa kembali dengan satu gelas susu coklat dan orange jus. Ia juga mengambil beberapa makanan ringan dan di suguhkan pada Daniel.
“Silahkan tuan.” Goda Chanisa yang langsung di balas oleh Daniel. Lelaki itu menarik Chanisa kepangkuannya dan memeluknya. Tanpa melepaskan pelukannya di pinggang Chanisa, Daniel meneguk susu coklat miliknya. Chanisa pun tanpa canggung memeluk leher Daniel. Dan tersenyum melihat tingkah pria itu.
“Kamu seperti anak kecil yang sedang meminum susu.” Ejek Chanisa yang langsung mencium sudut bibir Daniel. Daniel menatap Chanisa yang tersenyum menggoda. Ia meletakkan susu coklatnya dan menatap wanita yang masih duduk dipangkuannya.
“Bibirmu lebih manis dari susu coklat itu, nona.” Ucap Daniel yang langsung melumat bibir Chanisa. Pelukannya kian menguat bersamaan dengan lumatannya. Membuat paru-paru keduanya seakan tak bekerja dengan baik. Ciuman Daniel menurun ke leher jenjang Chanisa, menjilat dan menghisapnya dengan rakus.
Tangan Chanisa pun tak tinggal diam, ia menyusup kedalam t-shirt Daniel dan membelai perut sixpack Daniel dan dengan sengaja melepasnya. Daniel menatap Chanisa dipangkuannya. Tangannya juga suka menyusup ke kaos Chanisa yang tanpa bra. Membuat Daniel semakin menikmatinya. Memilinnya dan meremasnya dengan keras.
“Kamu adalah wanita nakal, sayang.” Ucap Daniel yang langsung melahap dada Chanisa rakus. Erangan lolos dari mulut Chanisa.
Entah sejak kapan keduanya sudah terhempas tanpa sehelai benang. Bibir Daniel dengan rakus melahap bibir Chanisa. Kedua tangannya meremas dada Chanisa dengan penuh hasrat. Membuat Chanisa menggelinjat karenanya. Dengan perlahan milik Daniel melesat lembut kedalam surgawi Chanisa. Rintihan Chanisa semakin mengencang dan menikmati milik Daniel yang bergerak lembut menggodanya. Membuat tubuhnya seakan semakin gila akan permainannya.
Bibir Daniel menjilat leher Chanisa dan menghisapnya. Memberikan tanda merah pada leher jenjang itu. Rambut coklat Chanisa sudah tergerai berantakkan. Beberapa helai tertempel di leher. Namun Daniel seakan tak terganggun dengan rambut itu. Ia tetap mencium leher, bahu dan dada Chanisa. Membuat wanita itu menggelinjat karenanya. Karena sentuhannya.
Chanisa mengeratkan pelukkannya pada Daniel. Daniel pun meraih wajah wanitanya dan melumat bibir kecil dan menggemaskannya. Hingga pelepasan keduanya saling beradu. Chanisa terengah-engah karena orgasmenya dan orgasme Daniel yang masuk kedalam rahimnya. Keduanya saling berpelukkan. Daniel masih mencium bibir Chanisa dengaun panas. Keduanya sepakat untuk tidak menggunakan kondom. Karena keduanua tak menyukai benda itu. Dan sebagai gantinya Chanisa meminum pil dengan teratur.
Daniel memeluk Chanisa erat. Sofa kecil tak membuat mereka risih. Daniel membiarkan Chanisa rebah di atasnya. Dadanya naik turun dengan teratur. Mencoba menghirup nafas sebanyak yang ia bisa. Rambut pirang bergelombangnya berantakkan, khas sehabis bercinta. Tangan Daniel sesekali membelai punggung Chanisa dan terjatuh di bokong sexynya. Meremasnya dengan perlahan. Membuat Chanisa melenguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
half a heart
RomanceKekecewaan Chanisa pada Daniel membuatnya harus menjauh dari laki-laki itu. Dia memilih untuk berkuliah di bandung dan bekenalan dengan Fian, yang tidak lain adalah sahabat Daniel. Lalu, bagaimana dengan perasaan keduanya? Hanya akan saling terbungk...