Peristiwa di kamar mandi kini lebih sering terjadi, lebih seringnya di kamar mandi miliknya. Saat itu waktu menunjukkan pukul 2 malam, Claire terbangun dari tidur malam nya karena merasa ingin buang air kecil. Matanya menyorot ketakutan ke arah kamar mandinya tapi sepertinya malam ini bukanlah malam yag beruntung. Ia pun bergegas masuk ke dalam sana untuk menuntaskan keinginannya itu
Sudah sebulan lebih lamanya Claire tidak memakai kamar mandi dikamarnya sendiri. Biasanya ia akan mandi di kamar mandi ruang keluarga atau di kamar mandi milik kedua orang tuanya. Selama di kamar mandi Claire terus membayangkan hal-hal yang indah yang setidaknya dapat mengusir ketakutannya selama ini. Dan itu sedikit membantunya
Selesai menuntaskan buang air, Claire membasuh wajahnya di wastafel. Mengusap nya dengan air hangat beberapa kali sampai suara yang ia hindari masuk ke dalam kepalanya
"Long time not come, Claire"
Claire kembali ingin menjerit tapi tiap ia hendak membuka mulut, sesuatu itu seakan tahu apa yang hendak terjadi dan ia kembali menutup bibirnya. Badannya pun kembali kaku tak dapat bergerak seperti patung yang dipahat seniman
"You don't need to be afraid of me, Claire. Aku hanya menginginkanmu"
Suara di otaknya kembali terdengar, sedikit demi sedikit akhirnya ia dapat mengontrol ketakutannya selama ini. Bibirnya yang sedari tadi terasa terkatup kini bisa ia buka dengan perlahan. Matanya mengedar ke penjuru kamar mandi, ia pun menutup keran wastafel lalu berusaha mengeluarkan suaranya
"Ka-u... siapa?"
"Butuh waktu lama untuk mengumpulkan nyalimu, Claire?"
"Bagaimana kau bisa- bisa tahu namaku?"
Tiba-tiba suara tawa kecil menari diotaknya, Claire sedikit merinding mendengar suara itu
"Aku adalah bagian dari hidupmu, Claire"
"Dan siapa kamu?"
Lama, sesuatu itu tidak membalas pertanyaannya. Tapi ia mendengar suara sesuatu yang seperti jatuh ke lantai. Kakinya pun bergegas menghampiri sumber suara
Itu Tom, bonekanya yang ia cintai. Tangan Claire menggendong Tom lalu menaruhnya kembali diatas kasur. Tangan Claire sedari tadi bergetar bukan main, bohong jika ia bilang ia tidak takut karena nyatanya ia ketakutan setengah mati
"Tom"
Kepala Claire kembali berputar ke langit-langit kamar, "apa?" tanyanya tidak mengerti
"Aku adalah Tommy mu, Claire"
***
Semenjak saat itu, Claire tidak lagi memedulikan Tom. Bahkan dia menaruh Tom di dalam gudang basement. Saat sesuatu itu memberitahu bahwa ia Tom, ia berusaha tidak memedulikan boneka itu atau bahkan dia yang hampir setiap hari berusaha berkomunikasi dengannya
Sudah dua minggu, Claire tidak bermain dengan Tom. Dia hanya mendapat gangguan kecil seperti suara bisikan ataupun sentuhan halus di kakinya, pertama kali mendapatkan sentuhan dari makhluk tak kasat mata tentu membuat Claire merinding setengah mati tapi lama kelamaan, dia terbiasa dengan itu semua
"Claire.."
"Bangun gadisku"
Claire tetap tertidur nyenyak. Tiba-tiba, suara baju yang terobek membuat Claire bangun begitu saja. Matanya melotot begitu ia melihat bajunya yang sudah robek hingga nyaris memperlihatkan bra nya. Claire berusaha memeluk dadanya tapi sesuatu itu menahan kedua lengan Claire
"Dua minggu kau mengurungku di dalam sana, Claire! Dua minggu kau mengabaikan ku! Kau fikir aku malaikat huh? Kau fikir aku makhluk yang sabar? Sialan kau Claire!"
Claire kembali berusaha berteriak walau itu percuma, karena setiap suara jeritan yang hendak ia keluarkan, sesuatu itu seakan tahu lebih dulu. Alhasil, dia hanya bisa memelototkan matanya tanda meminta berhenti
"Malam ini, kamu benar-benar akan jadi milikku. Akan ku ambil semua yang kau miliki untukku sendiri, kau dengar itu gadis kecil? Ini bayaran setimpal atas balasan mu mengacuhkan ku selama ini!"
Suara robekan kembali terdengar berulang kali. Claire kembal berusaha menjerit walau itu percuma, matanya terbelalak begitu melihat Tommy sedang duduk diatas meja rias yang tepat berada di sebelah nya
"Mine"
Boneka Tommy berubah, seluruh badannya yang terbuat dari porselen kini bertransformasi menjadi seorang pria tinggi menjulang. Airmata ketakutan Claire keluar tidak henti-henti. lelaki tinggi itu berjalan tepat di sebelahnya dan mengulurkan tangan untuk mengelus lembut surai milik Claire
Dia, lelaki itu, kini menaruh tubuhnya di hadapan Claire yang nyaris telanjang. Suara jentikan jari membuat Claire bisa membuka mulut dan berusaha berteriak sekeras mungkin
"MOMMY... MOMMY! DAAADDYY...."
Tawa yang Claire kenali menggema di kamarnya, pemilik suara itu ternyata lelaki menyeramkan ini. Claire terus menjerit memanggil kedua orang tuanya hingga lelaki itu mengeluarkan suara yang mampu membuat Claire merasakan sesak ketakutan yang luar biasa
"Tidak akan ada yang mendengarmu Claire, semua telinga orang-orang yang tinggal di dekatmu telah ku tulikan. Satu-satunya suara yang mau ku dengar hanyalah jeritan yang keluar dari bibir mu itu"
"APA MAU MU?!" teriaknya seraya mencoba memberontak, senyum sinis terukir di bibir pria tampan ini
"Be mine" balasnya memandang intens kearah mata Claire, gadis itu terus menjerit memanggil ibunya tidak peduli bahwa dia telah menulikan telinga semua orang
"And i will..."
"Be yours, Claire"
Mulut Claire semakin bersuara nyaring, membuat Tom berwujud lelaki dewasa ini semakin tersenyum miring. Lalu, mata Tom berwujud manusia berkedip sekali sehingga membuat pakaian yang melekat di tubuh liatnya menghilang, dia telanjang tanpa melepas pandangan wajah Claire yang begitu cantik
Sudah, dia tidak memakai pakaian apapun lagi. Tubuhnya yang berada di hadapan Claire telanjang total sehingga membuat jerita Claire semakin menggema meminta kebebasan.
A/N aku lemas, doakan aku ya agar kembali sehat
Jangan dark siders aka cuma baca langsung out ya:( Aku berusaha keras untuk selalu update demi kalian meski badan aku lemes
Aku sangat menghargai vote dan komentar kamu. Untuk yang menunggu semua cerita-cerita ku, sabar ya, tangan aku cuma dua, kalau wattpad ada voice note mungkin sudah kelar 10 bab karena menulis lebih sulit dibanding berbicara, sungguh
Sampai jumpa di part selanjutnya