Doll II

10.6K 874 100
                                    

Peristiwa di kamar mandi  kini lebih sering terjadi, lebih seringnya di kamar mandi miliknya.  Saat itu waktu menunjukkan pukul 2 malam, Claire terbangun dari tidur  malam nya karena merasa ingin buang air kecil. Matanya menyorot  ketakutan ke arah kamar mandinya tapi sepertinya malam ini bukanlah  malam yag beruntung. Ia pun bergegas masuk ke dalam sana untuk  menuntaskan keinginannya itu

Sudah sebulan lebih  lamanya Claire tidak memakai kamar mandi dikamarnya sendiri. Biasanya ia  akan mandi di kamar mandi ruang keluarga atau di kamar mandi milik  kedua orang tuanya. Selama di kamar mandi Claire terus membayangkan  hal-hal yang indah yang setidaknya dapat mengusir ketakutannya selama  ini. Dan itu sedikit membantunya

Selesai menuntaskan  buang air, Claire membasuh wajahnya di wastafel. Mengusap nya dengan air  hangat beberapa kali sampai suara yang ia hindari masuk ke dalam  kepalanya

"Long time not come, Claire"

Claire kembali ingin  menjerit tapi tiap ia hendak membuka mulut, sesuatu itu seakan tahu apa  yang hendak terjadi dan ia kembali menutup bibirnya. Badannya pun  kembali kaku tak dapat bergerak seperti patung yang dipahat seniman

"You don't need to be afraid of me, Claire. Aku hanya menginginkanmu"

Suara di otaknya kembali  terdengar, sedikit demi sedikit akhirnya ia dapat mengontrol  ketakutannya selama ini. Bibirnya yang sedari tadi terasa terkatup kini  bisa ia buka dengan perlahan. Matanya mengedar ke penjuru kamar mandi,  ia pun menutup keran wastafel lalu berusaha mengeluarkan suaranya

"Ka-u... siapa?"

"Butuh waktu lama untuk mengumpulkan nyalimu, Claire?"

"Bagaimana kau bisa- bisa tahu namaku?"

Tiba-tiba suara tawa kecil menari diotaknya, Claire sedikit merinding mendengar suara itu

"Aku adalah bagian dari hidupmu, Claire"

"Dan siapa kamu?"

Lama, sesuatu itu tidak  membalas pertanyaannya. Tapi ia mendengar suara sesuatu yang seperti  jatuh ke lantai. Kakinya pun bergegas menghampiri sumber suara

Itu Tom, bonekanya yang  ia cintai. Tangan Claire menggendong Tom lalu menaruhnya kembali diatas  kasur. Tangan Claire sedari tadi bergetar bukan main, bohong jika ia  bilang ia tidak takut karena nyatanya ia ketakutan setengah mati

"Tom"

Kepala Claire kembali berputar ke langit-langit kamar, "apa?" tanyanya tidak mengerti

"Aku adalah Tommy mu, Claire"

***

Semenjak saat itu,  Claire tidak lagi memedulikan Tom. Bahkan dia menaruh Tom di dalam  gudang basement. Saat sesuatu itu memberitahu bahwa ia Tom, ia berusaha  tidak memedulikan boneka itu atau bahkan dia yang hampir setiap hari  berusaha berkomunikasi dengannya

Sudah dua minggu, Claire  tidak bermain dengan Tom. Dia hanya mendapat gangguan kecil seperti  suara bisikan ataupun sentuhan halus di kakinya, pertama kali  mendapatkan sentuhan dari makhluk tak kasat mata tentu membuat Claire  merinding setengah mati tapi lama kelamaan, dia terbiasa dengan itu  semua

"Claire.."

"Bangun gadisku"

Claire tetap tertidur  nyenyak. Tiba-tiba, suara baju yang terobek membuat Claire bangun begitu  saja. Matanya melotot begitu ia melihat bajunya yang sudah robek hingga  nyaris memperlihatkan bra nya. Claire berusaha memeluk dadanya tapi  sesuatu itu menahan kedua lengan Claire

"Dua minggu kau  mengurungku di dalam sana, Claire! Dua minggu kau mengabaikan ku! Kau  fikir aku malaikat huh? Kau fikir aku makhluk yang sabar? Sialan kau  Claire!"

Claire kembali berusaha  berteriak walau itu percuma, karena setiap suara jeritan yang hendak ia  keluarkan, sesuatu itu seakan tahu lebih dulu. Alhasil, dia hanya bisa  memelototkan matanya tanda meminta berhenti

"Malam ini, kamu  benar-benar akan jadi milikku. Akan ku ambil semua yang kau  miliki  untukku sendiri, kau dengar itu gadis kecil? Ini bayaran setimpal atas  balasan mu mengacuhkan ku selama ini!"

Suara robekan kembali  terdengar berulang kali. Claire kembal berusaha menjerit walau itu  percuma, matanya terbelalak begitu melihat Tommy sedang duduk diatas  meja rias yang tepat berada di sebelah nya

"Mine"

Boneka Tommy berubah,   seluruh badannya yang terbuat dari porselen kini bertransformasi menjadi  seorang pria tinggi menjulang. Airmata ketakutan Claire keluar tidak  henti-henti. lelaki tinggi itu berjalan tepat di sebelahnya dan  mengulurkan tangan untuk mengelus lembut surai milik Claire

Dia, lelaki itu, kini  menaruh tubuhnya di hadapan Claire yang nyaris telanjang. Suara jentikan  jari membuat Claire bisa membuka mulut dan berusaha berteriak sekeras  mungkin

"MOMMY... MOMMY!  DAAADDYY...."

Tawa yang Claire kenali  menggema di kamarnya, pemilik suara itu ternyata lelaki menyeramkan ini.  Claire terus menjerit memanggil kedua orang tuanya hingga lelaki itu  mengeluarkan suara yang mampu membuat Claire merasakan sesak ketakutan  yang luar biasa

"Tidak akan ada yang  mendengarmu Claire, semua telinga orang-orang yang tinggal di dekatmu telah ku  tulikan. Satu-satunya suara yang mau ku dengar hanyalah jeritan yang  keluar dari bibir mu itu"

"APA MAU MU?!" teriaknya seraya mencoba memberontak, senyum sinis terukir di bibir pria tampan ini

"Be mine" balasnya  memandang intens kearah mata Claire, gadis itu terus menjerit memanggil  ibunya tidak peduli bahwa dia telah menulikan telinga semua orang

"And i will..."

"Be yours, Claire"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Be yours, Claire"

Mulut Claire semakin  bersuara nyaring, membuat Tom berwujud lelaki dewasa ini semakin  tersenyum miring. Lalu, mata Tom berwujud manusia berkedip sekali  sehingga membuat pakaian yang melekat di tubuh liatnya menghilang, dia  telanjang tanpa melepas pandangan wajah Claire yang begitu cantik

Sudah, dia tidak memakai  pakaian apapun lagi. Tubuhnya yang berada di hadapan Claire telanjang  total sehingga membuat jerita Claire semakin menggema meminta kebebasan.




A/N aku lemas, doakan aku ya agar kembali sehat

Jangan dark siders aka cuma baca langsung out ya:( Aku berusaha keras untuk selalu update demi kalian meski badan aku lemes

Aku sangat menghargai vote dan komentar kamu. Untuk yang menunggu semua cerita-cerita ku, sabar ya, tangan aku cuma dua, kalau wattpad ada voice note mungkin sudah kelar 10 bab karena menulis lebih sulit dibanding berbicara, sungguh

Sampai jumpa di part selanjutnya

Pieces of ObsessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang