Haii👋 Hari ini update lagi!!!
Karena akhir akhir ini aku jarang update akibat masih ada ujian, makanya aku sengaja bikin part ini agak panjang. Biar kalian gak lupa sama cerita ini.
Jangan lupa vomment sebelum membaca.
Happy Reading
Thank you***
Mereka berdua turun dari mobil dengan menggunakan payung, hujan masih setia mengguyur Kota Jakarta dengan sangat deras.
Dyra berpisah dengan Devan di dekat meja piket, karena kelas kakaknya berada di lantai 2 dan letaknya di pojok. Devan itu kelas XI-IPA 2.
Dyra melangkah pelan sambil sesekali menepuk nepuk baju nya yang sedikit basah terkena cipratan air hujan, berusaha mengeringkannya meskipun tidak terlalu berhasil. Sekilas ia melihat rok nya yang kini basah di bagian samping kirinya.
Koridor terlihat sepi, hanya terdengar suara rintik air hujan di tengah lapangan dalam, tidak ada suara obrolan para murid di koridor yang biasanya menjadi rutinitas saat pagi.
Ia mengedarkan pandangannya, bangku bangku di depan kelas nampak kosong, tidak ada satu pun yang mendudukinya, biasanya sangat ramai sekali, bahkan sampai ada yang berdiri karena tidak mendapat bangku untuk duduk.
Kemana mereka semua? Ahh, mungkin mereka di kelasnya masing masing.
Dyra mempercepat langkahnya menuju kelas, dengan segera ia membuka pintu kelasnya, terlihat sepi, hanya ada beberapa siswa saja yang baru datang dan tentu saja salah satunya adalah navya.
Dyra duduk di bangkunya paling belakang, navya sedang asik membaca novelnya, tapi sempat menoleh ke arah dyra dan tersenyum, lalu kembali melanjutkan kegiatan membacanya.
Dyra mengedarkan pandangannya sebentar ke seluruh kelas, kemudian beralih menatap navya, "Ehh nav, ini kenapa kelas sepi begini?? Biasanya udah rame."
Navya menutup novelnya, membenarkan posisi duduknya yang tadi tak lagi tegap, menoleh ke arah dyra dan menggedikan bahunya.
"Hhmmm gatauu deh gue juga, mungkin macet Kali yaa."
"Iyaa Kali yaa, tadi juga gue berangkat macet dikit, untung ajaa ga telat."
"Eiyaa ngomong ngomong lu berangkat sama siapa dyr? Ga mungkin naik motor kan kalau hujan begini."
"Berangkat sama abang gue, dia juga sekolah disini, beda satu tingkat doang sama Kita."
"Lah lo punya abang dyr? Baru tau gue, kenalin dong hehe. Pasti ganteng kan abang lo." Ucapnya dengan tawa kecil yang terdengar oleh dyra.
Dyra memutar bola matanya malas, "Yehh dasar, telah di butakan oleh fisik begini nih, liat yang ganteng dikit langsung pengen di gebet."
"Yaelahh dyr, gagitu jugaa kali. Pokoknya nanti kenalin yaa, harus pokoknya, wajib pake banget!!"
"Iyaa iyaa terserah deh, maen aja ke rumah, nanti gue kenalin sama abang gue."
"Okee dyra, I'm coming. Tunggu kedatangan guee yaa, hehe." Sahutnya tersenyum sumringah.
Suasana kelas yang awalnya hening, kini berubah menjadi sangat berisik saat sekumpulan laki laki dengan tas yang mereka sampirkan di salah satu bahunya masuk dengan candaan yang menggema di seluruh penjuru ruangan.
Kelasnya memang ada sekumpulan para laki laki yang sangat berisik dan juga memiliki sikap yang absurd, tetapi paras mereka semua terbilang sangat tampan. Sungguh terlihat sempurna. Namanya juga most wanted sekolah, pasti penampilan mereka di atas rata rata. Mereka terlihat anak baik baik jika dilihat dari raut wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DyrAdhitama [On Going]
Teen Fiction|Slow update untuk sementara| *** Dyra Aradhita dan Adhitama Elvan, adalah dua insan yang kembali di pertemukan dengan perasaan yang masih sama seperti sebelumnya. Dyra dengan perasaan sukanya dan Tama dengan per...