Perkenalan

99 17 30
                                    

Hari ini adalah hari dimana para siswa baru berdatangan ke SMA, beberapa siswa masih sibuk mencari kelas yang akan mereka tempati. Minky masih memandangi suasana kelas yang kacau balau, ada yang berebut bangku ada juga yang memperdebatkan hal tidak jelas.

"Mikooo." suara Aul, gadis berjilbab putih yang baru masuk langsung membuat isi kelas terdiam.

"Lo siapa anjir," ketus miko sambil menghindar, karena Aul langsung duduk di sampingnya.

"Kita satu kelas pas SMP, jahat kalo lupa." Karena kesal aul hanya meletekkan tasnya, lalu melenggang pergi begitu saja.

"Hai minky chan." sambut Aul ketika melihat Minky yang masih berdiri diam, dia bingung karena selain Aul tidak ada yang dikenalnya. Mereka kenal saat pesta penyambutan, karena hanya aul yang mengajaknya bicara saat itu.

"Kita sekelas yey, lu mau duduk dimana?."

"Disitu aja deh,"

"Sendirian?."

"Iya gapapa."

"Yaudah gw ke kantin dulu ya, belom sarapan daaah." Aul melambaikan tangannya, menyisakan Minky yang linglung karena terlalu ramai. Lalu memilih duduk, dan membaca novel kesayangannya.

"Punten go pud...." ujar salah satu cewek yang baru masuk, lalu duduk di bangku depan tanpa menghiraukan yang lain.

"Bagi yang mau bertanya silahkan! Jangan malu," suara berat anak cowok membuat satu kelas terdiam, ekspresi mereka juga susah di tebak.

"Emang susunan kelas udah di atur ya?."

"Gatau dah." beberapa murid mulai berbisik.

"Gw bukan siapa-siapa, cuman kalo kalian bingung tanya aja." jawab cowok itu sambil cengengesan.

"Kenapa antum botak?,"

Seisi kelas tengah menahan unutuk tidak tertawa, karena pertanyaan yang sangat penting itu :v

"Karena gw di beri challenge sama temen gw." jawabnya dengan santai, lalu kembali duduk di bangkunya.

"Ayo pada kenalan, kan belom pada kenal." ujar Aul yang baru masuk ke kelas lagi.

"Tak kenal maka ta'aruf ayok."

"Anjaaayy malah ngajak nikah."

"Gaskeun lah Fem"

"Woi guru dateng diem!." Semasuknya guru laki-laki dengan tubuh berisi itu membuat satu kelas akhirnya tenang, walau ada beberapa yang masih cengengesan di belakang.

"Nama saya pak ucup, mulai sekarang saya wali kelas kalian."

"Pagi pak!,"

"Baiklah sekarang maju, perkenalkan diri kalian di depan."

"Boleh dari sini aja ngga pak?," Tanya salah satu murid yang memang terlihat pemalu.

"Kamu kira ini pasar? Tawar menawar?."

"Mulai sari pojok sana," pak ucup menujuk bangku depan kanan, yang terdapat anak botak tadi.

"Halo nama gw-."

"Yang sopan!."

"Halo nama saya Abdul Aziz, biasa di panggil aziz."

"Bohong tuh pak, dia biasa di panggil ajis." protes salah satu temannya yang duduk bersama ajis, eh maksudnya aziz.

"Biarin aja dia pak, iri soalnya nama saya bagus." ucap aziz lalu duduk kembali ke bangkunya, setelah itu gantian temannya yang maju ke depan.

"Halo nama saya femas pake S, bukan Z ya."

SquadronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang