Member baru

43 10 14
                                    

"Jadi kalian nyembunyiin ini dari kita?." Ketus Femas sambil melipat tangan didepan dadanya, dibelakangnya ada Aul dan Tasya yang sepertinya ikut-ikutan Femas.

"Apasi tadi di ajak gamau." kata Aziz, lalu lanjut menggali dibawah pohon kaktus.

"Ya gw pikir kalian awtis, sini gw bantu."

"Woi! Ngapain kalean!." Teriak salah satu anak kelas sebelah, bersama gengnya.

"Nyari tai kucing, ya nyari kotak pak Odeng lah."

"Kok kalian tau bentuknya kotak? Curang nih pasti pake cheat."

"Iri bilang bos!."

"Siapa yang iri boss!."

"Huus sana kalian, ini urusan kelas kita."

"Damai lah damai, bagi kunci jawaban sini."

"Tanam tanam ubi
Tak perlu di baja
Kalau gamau bagi
Kita gelud saja
Semarakan hari ini
Kita gelud ramai-ramai
Gerak tangan
Gerak kaki
Jangan ada kata damaai!." Geng Aziz akhirnya menyanyikan lagu kebanggaan mereka, lalu cepat-cepat mengambil kotak itu.

"Siapa cepat dia dapat paai paaiii," ejek Tasya sambil melambaikan tangannya, disusul dengan Aul dan Minky yang ngakak di belakang. Sesampainya di kelas, Aziz and the Geng membuka kotak itu dan menyalin kunci jawaban yang ada. Hingga saat ulangan mereka tinggal santai-santai, toh nanti nilai mereka bakalan paling besar.

Ding Dong

Jam istirahatpun berbunyi, para murid segera keluar dari kelas mereka dan berbondong-bondong pergi ke kantin. Ada murid pintar yang takut hasil ulangan mereka, ada murid bodoh yang bodoamat dapat berapa, dan ada murid santuy yang memakai kunci jawaban.

"Makan apa ya gw." acep, Femas, dan aziz membalik-balikkan buku menu, ketiga sejoli itu memang terlihat sangat akrab.

"Gw indomie lah." Minky lalu menawari Aul dan Tasya.

"Gw eneg sama indomie,"

"Napa emang fem?."

"Hampir tiap hari gw makan indomie." keluh Femas karena dia anak kosan, jadinya harus tau irit.

"Jadi pengen ngekos."

"Ngekos kalo lu ngga bisa ngirit mah jadinya melarat min."

"Pengen nyoba beberapa hari gituu,"

"Gimana kalo kapan-kapan kita nginep bareng?." Ujar Femas kepada gengnya, padahal mereka baru kenal beberapa hari saja.

"Cewek cowok?." Tanya Aul yang tidak yakin.

"Iya, ntar kita cari yang lantainya dua biar cewek cowok bisa dipisah."

"Wah seru kalo gitu, gw ikut deh." Ucap Tasya dengan semangatnya, padahal awalnya raut muka Tasya seperti tidak yakin.

"Ntar kita atur aja tanggalnya,"

"Wokeh sip," sehabis itu mereka makan dengan lahap, makan makanan enak memang membuat stress hilang. Ya berbeda-beda dengan orang sih, ada yang menghilangkan stress dengan bermain game. Ada yang treveling, dan ada juga yang menghabiskan waktu dikamar untuk mengerutuki diri sendiri.

__________________________________

"Hai nama saya Ayang wahyu, biasa dipanggil Ayang." seisi kelas terdiam, antara kaget dan tidak percaya dengan siapa yang bicara di depan. Ayang, anak yang waktu lalu berkelahi dengan sesama cewek sekarang pindah ke kelas Minky. Alasannya adalah karena dia tidak bisa rukun dengan teman-temannya, jadi para guru memutuskan untuk memindahkan Ayang.

SquadronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang