3. Cinta dan Benci

20 0 0
                                    

"Kalau kamu memang membenci ku. Tolong katakan sekarang. Agar aku bisa mengubur perasaan ku dalam-dalam"


Faresta baru saja tiba di rooftoop. Cowok itu duduk di salah satu kursi yang ada disana. Matanya melihat ke sekeliling, berharap tidak akan ada yang datang. Faresta mulai melepaskan satu persatu kancing seragamnya.

"ANJIR ROTI SOBEK!" terdengar teriakan nyaring dari arah belakang.

Faresta yang terkejut langsung membalikan badannya. Dan ternyata seorang gadis sedang menatapnya dengan wajah yang sulit di artikan.

"Bangsat!" Faresta menggeram tertahan. Ia kesal dengan gadis di depannya ini, bukannya pergi gadis ini malah sibuk memandangi perutnya.

Faresta memakai kaosnya dengan terburu-buru. Kemudian berjalan mendekati gadis itu.

"Yah ilang deh roti sobeknya." kata gadis itu kecewa.

"Ngapain lo disini!" bentak Faresta.

"Ngeliatin kamu ganti baju." ucap gadis itu polos.

"Dasar cewek mesum!" maki Faresta saking kesalnya.

"Aku gak mesum tau! Aku tadinya kesini mau istirahat sebentar tapi akhirnya malah ketiduran. Pas aku bangun, kamu lagi ganti baju. Jadi sekalian aku liatin aja." ujarnya sambil tersenyum manis.

Faresta sudah sangat jengkel sekarang. Ia bisa saja melempar gadis ini dari atas rooftoop. Tapi tidak di lakukannya, bukan karena Faresta takut! Tapi karena ia punya prinsip untuk tidak menyakiti mahluk bernama perempuan, ya kecuali kalau sudah kurang ajar.

"Faresta kita kan pacaran. Kamu mau sampai kapan sih ngehindarin aku terus?" kata gadis itu.

Nah sekarang kalian sudah tau kan siapa gadis yang sedari tadi mengintip Faresta. Tidak lain dan tidak bukan adalah Rehana Putri Maharani. Bucin nomor satu Faresta.

"Najis, gue aja gak kenal sama lo." kata Faresta.

"Terus kenapa kemarin kamu datang ke rumah aku. Kamu bilang suka sama aku. Kamu juga cium aku Faresta!" ucap Rehana lugu.

"KAPAN GUE BILANG GITU? HALU LO!" kata Faresta dengan wajah super datarnya.

"Kamu gak amnesia kan? kepala kamu kemarin kebentur atau gimana? jangan bikin aku takut." kata Rehana khawatir.

"Dasar cewek gesrek." ujar Faresta menatap Rehana tajam.

Plak....

Rehana dengan penuh keberanian berjinjit dan langsung memukul kepala Faresta. Membuat Faresta menoleh dengan tatapan mautnya. Habislah Rehana sekarang.

"Lo gak tau siapa gue?!" Faresta menggeram marah.

"Tau kok, kamu Faresta Imanuel Atala. Cowok ganteng tapi jutek yang bentar lagi bakal jadi pacar aku." ucap Rehana sambil tersenyum manis tanpa dosa.

Demi Anta yang masih suka ngompol di celana sampai sekarang. Faresta benar-benar kesal dengan gadis ini. Bisa tidak kirim dia kembali ke planet asalnya?

"Mending lo pergi. Sebelum gue bikin lo nangis nantinya." kata Faresta tajam

"Maaf ya Faresta, tapi seorang Rehana gak bisa pergi ninggalin Faresta gitu aja. Karena kita di takdirin buat bersama. Jadi dimana ada Rehana disitu pasti ada Fares..." ucapan Rehana terhenti ketika Faresta dengan cepat menyumpal bibir gadis itu.

"Gue gak suka cewek berisik." kata Faresta tersenyum sinis.

Rehana masih membeku di tempatnya. Membiarkan Faresta melangkah keluar dari rooftoop. Jantung Rehana berdetak sangat kencang sekarang. Seakan ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Rehana benar-benar telah jatuh dalam pesona seorang Faresta.

FARESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang