2.Tentang Rehana

28 1 0
                                    

-Hati ku sudah lama mati. Tapi sekarang kamu membuatnya kembali hidup. Aku bisa merasakan cintamu-

Rehana merebahkan dirinya diatas kasur masih dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.

"Faresta harus di masukin ke oven dulu kali ya, biar semua sifat-sifat dingin nya mencair." Rehana bergumam kecil.

"Tau ah pusing, mendingan tidur."

Tubuh Rehana di guncang pelan. Apa sekarang sedang gempa? ah tidak mungkin. Lalu sekarang tiba-tiba saja Rehana merasakan sentuhan hangat di pipinya.

"Rehana bangun" terdengar suara seseorang yang tidak asing di telinga Rehana.

"Nghhh" Rehana perlahan membuka matanya.

"Udah makan?" tanya orang itu lagi.

"Hah? hmm belum" kata Rehana sambil mengucek-ngucek matanya. Berusaha mengumpulkan nyawa.

Hingga beberapa detik kemudian Rehana tersadar sepenuhnya. Lalu berteriak histeris ketika akhirnya matanya menatap wajah orang itu.

"FARESTA!!!"

"Kenapa?" tanya Faresta bingung.

"Kamu kenapa bisa ada disini? kenapa tau rumah aku? kok bisa masuk ke dalem? kamu dari kapan ada disini?" tanya Rehana bertubi-tubi pada Faresta.

"Karena aku ngikutin kamu pas pulang. Aku bisa masuk karena kamu gak kunci pintunya. Aku dateng dari jam 3" ucap Faresta menjelaskan.

"Hiks...Farestaaa" kata Rehana terisak.

"Ehh kamu kenapa?" tanya Faresta bingung.

"Aku terharu, kamu kenapa berubah jadi manis gini sih." ucap Rehana.

"Mungkin karena aku suka kamu." kata Faresta sambil tersenyum kecil.

"KAMU BILANG APA?! KAMU SUKA SAMA AKU?" Rehana berteriak histeris.

"Iya aku suka. " kata Faresta lembut.

"Faresta seriusan ga sih?" kata Rehana masih tidak percaya.

Faresta tersenyum kecil kemudian mendekatkan wajahnya pada Rehana. Sekarang Rehana sadar pasti pipinya sudah berubah menjadi merah karena malu.

"Kamu mau ngapain?" tanya Rehana gugup.

"Cium." kata Faresta singkat.

"Tapi Faresta aku gak pantes buat ka..." ucapan Rehana terhenti seketika saat bibir kenyal milik Faresta menyentuh bibirnya. Hanya beberapa detik tapi mampu membuat jantung Rehana berdetak lebih cepat.

"Kamu mau jadi pacarku?" kata Faresta setelah melepas ciumannya.

"Iya aku mau. " ucap Rehana tersenyum bahagia.

Duk...

"Aduh!!" Rehana mengusap pantatnya yang terasa sakit.

"Kok gue bisa jatuh sih. Terus Faresta kemana coba? Apa iya dia udah pulang?" kata Rehana bingung.

"Telpon aja kali ya. Yah tapi gue gak punya nomer nya. Besok aja lah gue tanyain. Lagian juga dia sekarang udah jadi pacar gue hehe." kata Rehana sambil tertawa kecil.

----

Pagi harinya Rehana sudah siap dengan seragam sekolah nya. Hari ini udaranya lumayan dingin, menurut ramalan cuaca katanya akan turun hujan. Oleh karena itulah Rehana sudah menyiapkan payung di dalan tas nya.

"Oke semua udah beres. Sekarang tinggal berangkat sekolah buat ketemu pacar baru hihi." Rehana tertawa sendiri.

Saat sampai di halaman sekolah. Tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Untung Rehana membawa payung jadi ia tidak basah kuyup. Saat Rehana hendak melangkahkan kakinya menuju kelas. Matanya menangkap sosok seorang laki-laki yang sedang berjalan di bawah hujan.

FARESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang