"Orang lain tidak pernah tau tentang seberapa berat perjuanganmu. Mereka hanya bisa melihat hasil nya. Lalu mengkritik ini dan itu"
Rehana memegang kepalanya yang terasa pusing. Ia menatap ke segala penjuru arah. Tempat ini terasa asing.Perasaan cemas dan ketakutan menyelimuti Rehana. Ia tidak tau aekarang sedang ada dimana. Dan kenapa ia bisa ada disini.
"Eh lo udah sadar?" tanya seorang laki-laki yang berjalan masuk dengan membawa nampan berisi air dan makanan.
"Hm ini dimana ya?" kata Rehana menatap laki-laki itu takut.
"Di rumah gue, jangan takut gue gak bakal ngapa-ngapain lo." ujar nya sambil tersenyum tipis.
"Aku mau pulang." Rehana bergumam lirih.
"Nanti gue anterin pulang, tapi lo makan dulu." cowok itu menyodorkan segelas air dan juga makanan pada Rehana.
"Iya, makasih." Rehana tersenyum tulus dan mulai memakan makanannya.
"Nama lo siapa?" tanya cowok itu.
"Rehana, kalau kamu?" Rehana bertanya balik.
"Gue Daffa Abimanyu Pratama panggil aja Daffa. Tapi kalau lo mau, panggil sayang juga boleh." kata Daffa sambil tersenyum lebar.
Manis, satu kata yang tergambar di benak Rehana ketika melihat Daffa tersenyum. Daffa pasti tipe cowok humoris dn ramah. Tidak cuek dan dingin seperti Faresta.
Eh tapi tunggu dulu. Seingat Rehana ia tadi memeluk Faresta untuk melindungi cowok itu dari pukulan. Lalu dimana cowok itu sekarang. Apa Faresta pergi meninggalkannya sendirian?
"Aku boleh pinjam kotak P3K gak?" kata Rehana sambil tersenyum kecil
"Oke sebentar ya." ucap Daffa sambil keluar untuk mengambil kotak P3K.
Setelah beberapa menit Daffa pun kembali. Cowok itu menyodorkan kotak berisi obat-obatan tersebut kepada Rehana.
"Sini Daff, deketan." Rehana berkata pelan pada Daffa. Menyuruh cowok itu untuk mendekat kan dirinya.
Daffa tanpa banyak bertanya langsung mendekatkan posisinya pada Rehana. Cowok itu terus mengamati gerak-gerik Rehana yang tengah mengambil obat-obatan.
"Kalau kamu luka, harusnya kamu obatin, karena kalau gak nanti bisa infeksi. Kamu harus perhatian ke diri kamu sendiri dulu. Sebelum kamu perhatian sama orang lain." kata Rehana tulus.
Daffa hanya diam menatap cewek itu. Matanya seolah tak ingin beralih dari wajah cantik dan polos Rehana.
"Daffa..." Rehana memanggil Daffa yang sedang menatapnya sedari tadi.
"Ah iya, kenapa?" kata Daffa tersadar.
"Aku mau tanya, kenapa kamu bisa bawa aku ke rumah kamu?" tanya Rehana.
"Oh itu karena pas gue mau pulang ke rumah. Gue liat lo pingsan di pinggir jalan. Karena kasian akhirnya gue bawa pulang." ucap nya menjelaskan.
"Sekali lagi makasih ya Daff. Aku bener-bener gak tau lagi kalau sampai gak ada kamu. Mungkin aku udah disana sampai sekarang." kata Rehana.
"Gak masalah, kalau lo perlu bantuan gue selalu ada buat lo." ujar nya.
---
Sekarang Faresta, Cetta, Anta, Armanta, Deta dan Narmada sedang berada di rumah Faresta. Anak-anak Andrea yang lain sudah di pulangkan ke rumahnya masing-masing. Anggota inti Andrea itu berkumpul untuk kembali membicarakan strategi pembalasan pada Alexis.
![](https://img.wattpad.com/cover/226238083-288-k541760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA
RomanceNamanya Faresta Imanuel Atala. Dia pemimpin Andrea yang amat di takuti. Tidak ada seorang pun yang boleh membantah perintahnya. Faresta kejam, angkuh, dan sangat mengerikan. Semua siswi di SMA Cendrawasih jatuh hati padanya. Tapi Faresta tidak perna...