6

15 1 0
                                    

Dirumah.

"Dari mana kalian? tanya Hongjoong. "Dari taman kek," jawab Hera. "Enak banget lo manggil-manggil gw kakek," tolak Hongjoong. "Kan udah tua, badannya gampang cape lagi, gk kayak Om Dongwook awet muda," canda Hera. "Ada maunya nih," ujar Om Dongwook. "Ih Om tau aja," canda Hera. "Gak Om canda kok," ujar Hera lagi dengan cengiran khasnya. "shes truly a great liar", batin seseorang. (pasti tau dong seseorangnya siapa hmmm). "Udah makan belum kamu?" tanya Iris. "MAMIH NASI GORENGGGGG!!!!" teriak Hera. "For your information, ini rumah bukan hutan, sekian dan terima cash, " ujar Mingi. "Napa lagi anak satu ini?" tanya Hongjoong. "Mamih mau nasi goreng!" rengek Hera seperti anak kecil. "Iya, iya ini mau bikin," ujar Iris. "Kita gak dibikinin?" tanya Hongjoong. "Kalian mah ogah gw bikinin," jawab Iris sambil beranjak ke dapur. "Mamih ikuttt," ujar Hera dan Kharis kompak lari mengejar Iris seperti anak kecil. "Lucu banget si Hera/Kharis," Gumam San dan Wooyoung. "acieeeeee, yang sedang bersemi," goda anak-anak Ateez. Dan terjadilah ejek-ejekan di ruang tamu.

"Napa dah ribut amat itu cowo-cowo" tanya Iris. "Baku hantam kali," ujar Hera ngawur. "Ngawur kamu," ujar Iris sambil masak. "Cuy TOD kuy," ajak Kharis. "Aku duluan," ujar Hera. "TOD?" tanya Iris sambil masak. "Truth aja," ujar Hera. "Emm, lo ada kepincut sama anak Ateez?" tanya Iris. Muka Hera memerah. "UWUUUU HERA, MUKANYA MERAHH HAHAHAHAH!" ejek Kharis. "Ih anjir, ya siapa suruh nanya kayak gitu...." ujar Hera sambil mengusap pipinya yang merah. "Anjirlah panas banget," ujar Hera lagi dengan mengipas-ngipas mukanya. "Acieee, anak mamih udah besar," canda Iris, dengan menaruh nasi ke piring. "Beneran cuk? lu kepincut sama salah satu mereka?" tanya Kharis. "Ya gitu...." ujar Hera pelan. "Wah gila sih siapa?" tanya Kharis. "si-" "WUIH MAKANAN!!!" Teriak Mingi. "Berisik gila," ujar Kharis. "Tau ah lanjut nanti, bahaya harga diri hehehehe," ujar Hera. "semerdeka elu Her," ujar Iris. Jadi mereka duduk di meja makan urutannya, Hongjoong, Hera, San, Wooyoung, Kharis, Yeosang, Jongho, Iris, Yunho, Seonghwa, Mingi. Duduknya melingkar gitu. "Lagi ngomongin apa kalian?" tanya Hongjoong. "TOD an," jawab Kharis. "Lu ngapa Her? Mukanya merah gitu?" Tanya San. "Kok gw masih ngakak ya, wkwkwkwk," Ujar Iris. "Njir, kek gk pernah aja lu, dah ah jangan di bahas bahaya harga diri gw," Ujar Hera sambil mengusap pipinya yang panas. "Apa nih?" tanya Wooyoung. "Kepo amat lu, ini girls talk jugaan, Laki kan? Gak usah tau," ejek Kharis. "Wuih katanya gak mau bikinin kita makan," sindir Yunho. "Oh gamau ya udah," ujar Iris mengambil piring Yunho. "Eh ampun mak," ujar Yunho. "Emak pala kau! Gw aja lebih muda dibanding elu wleee," ejek Iris dengan juluran lidah kepada Yunho. "Eh gw penasaran sesuatu deh," ujar Wooyoung. "Paan dah?" tanya Hera. "Lo kan setahun lebih muda dibanding Kharis sama Iris, tapi kenapa elu bisa seangkatannya sama gw?" heran Wooyoung. "Karena gw pinter." Jawab Hera singkat. "Pinter pala kau peyang," ujar Hongjoong. "Apasi joong kek pinter ae," Sarkas Kharis. "Ya sebetulnya gw akselerasi pas SD sama pas SMP," jelas Hera. "Kenapa pas SMA ngga aksel lagi?" tanya Seonghwa. "Soalnya kan gw dari kecil di luar negeri dan mamah gw sama papah gw tu ketat banget kalo udah masalah Pendidikan ya gitu deh jadi mereka masukin gw ke aksel, kalo pas SMA kan gw di indo dan di negeri juga jadi gw gk ngambil aksel, pusing jg aksel mulu stress yang ada gw," jelas Hera. "Berarti lu cukup pinter juga dong," kata Yeosang. "Iya, pindah-pindah negara tapi masih bisa aksel gitu," ujar San. "Ya gak bakal ini banget sih kalo Bahasa, orang gw di Amerika-Amerika terus," ujar Hera. "Gw gk pernah yang bener-bener pindah ke negara lain dan bertetap di sana, soalnya di Amerika kan banyak keluarga mamah ya jadi gw gk terlalu ngelag kalo pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya," lanjut Hera. "Tapi lo pasti bisa bahasa lain selain indo sama inggris kan?" Tanya Jongho. "Emmm, Korea, Jepang, Jerman, Prancis, Spanyol dikit-dikit bisa, sekarang lagi belajar Cina," terang Hera. "Cina? Tante Jess sama Om Siwon mau kerja sama disana Her?" tanya Hongjoong. "Gak tau, tapi ya gw iseng iseng aja," ujar Hera. "lo belajar Bahasa gitu gimana?" tanya Yeosang. "Gw kalo korea emang sempet tinggal disana ya jadi belajar lah, kalo Jepang, Jerman, Prancis, Spanyol, sama China gw belajar kek Bahasa sehari-harinya aja," terang Hera. "Mau nanya nih, ortu lu kerjanya apa?" tanya Yunho. "Mamah gw pemilik brand Blanc & Eclare, kalo Papah gw ya gitu pengusaha juga," jelas Hera. "Walau gw sodara elu, gw penasaran, kenapa lo gk ngikut jejak Tante Jess atau Om Siwon Her, jadi nak bisnis? Kenapa lu malah milih arsitektur?" tanya Hongjoong. "Ya gatau emang passion gw di arsitek kali, lagian kan gw bisa ngedesign ruangan-ruangan ditokonya agar aesthethic," jelas Hera. "Eh iya, si Eric nanya design kapan selese?" tanya Kharis. "Etdah nyuruhnya aja baru 2 hari yang lalu. Lagian emang modal udah cukup?" tanya Hera balik. "Mana gw tau lah tanya orangnya aja," ujar Kharis. "Apaan dah tiba-tiba bawa-bawa Eric?" tanya Hongjoong. "Hah? Eric yang IT itu?" tanya San. "Lah kenal anjir, "ujar Hera. "Temen fakultas gw," jelas San. "Oh, dia temen laknat gw dari kecil, pusing gw," ujar Hera. "Emang kalian mau ngapain sih," heran Hongjoong. "Ada deh, surprise. Ntar klo emang udah fix pasti kita kasih tau," ujar Iris.

TBC~~~

A/N: Hae gaes, i'm back ngihaaa. lagi mood ngeup nih hehe.

jangan lupa buat vote and comment ya gaes!!!

stay save semuanyaaa

End Of The BeginingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang