Mark terdiam ketika mendengar cerita Jaemin tentang perasaannya selama ini. Bagaimana Jaemin bisa berfikir seperti itu ketika bahwa Jaemin selama ini sudah lebih dari cukup untuknya?
"Kamu tau kalau Kaka itu orangnya ga peka, Jaemin. Tapi Kaka ga pernah main-main sama apa yang Kaka suka dan sayang. Jadi kamu salah banget udah ragu sama diri kamu sendiri."
"Aku tau hiks... aku salah... maaf Ka..."
Jaemin sedari tadi terduduk di atas karpet sedangkan Mark ia paksa untuk duduk di sofa, ia terus menangis sambil meminta maaf kepada Mark.
Mark tak tahan lagi, ia ingin mendekap Jaemin secepatnya, tapi Jaemin terus menahan tubuhnya. Jadi lah Mark hanya bisa menangkup kedua pipi yang berair itu, sambil mengelusnya perlahan.
"No no no, why you say sorry hm? Aku yang harusnya minta maaf karena ga peka, don't say sorry Babe..."
"Aku minta maaf karena udah minta putus sama Kaka. Ak-aku nyakitin perasaan Kaka hiks hiks..."
"Awalnya Kaka ngerasa sakit, tapi pas Kaka liat bukan cuma Kaka doang yang sakit, Kaka gapapa. Kaka malah ngerasa bodoh, karena ga coba nahan kamu dan ngira kalau itu yang terbaik. Kaka takut kamu ga nyaman sama Kaka... waktu itu Kaka malah ngerasa Kaka yang ga pantes buat kam--"
Jaemin langsung menerjang Mark dengan pelukan dan berkata sambil menangis, "Huaaaaaaa Kaka ga boleh ngomong gitu, hiks ga bolehhhh!!! Huaa Kaka jangan mikir gitu, aku yang sakit, jangan ngomong gituuuuu hiks hiks..."
"Itu yang Kaka rasain pas kamu bilang kamu nggak pantes buat Kaka. Jadi, jangan pernah mikir gitu lagi. Kamu emang ga sempurna, tapi Kaka emang ga butuh yang lebih sempurna lagi kalau udah ada kamu di hidup ini, Jaemin. Remember this, i promise i'm not gonna gave up on you again and i'll fight for you."
______________________
"Ughh!!! Kakaaaa lepass!! Aku ga bisa napas!!" Jaemin berusaha menjauhkan kedua tangan Mark yang sedang bersarang pada perutnya dan satunya lagi bersarang pada lehernya tak mau lepas.
"Eunggg... ga mau. Diem ga?! Gigit nih."
"Huhuhu, aku mau pipis..."
"Bareng."
"Enggak, astaga... Kaka..."
"Yaudah, gaboleh."
"Kaaaaaaaaaaaa..."
"5 menit lagi."
"Kaaa udah diujung!!"
"Kamu mau cum!?"
"Hiks.. Kaka..."
"Hahahahaha! Iya iyaa." Mark langsung melepas pelukannya dan ketika Jaemin ingin berdiri, Mark lebih dulu terbangun dan mengangkat Jaemin lalu membawanya ke kamar mandi.
"Keluar!" Perintah Jaemin.
"Ga."
"Kaa-"
"Kaka mau liat punya kamu."
"( TДT)"
"Biar fair, kamu juga mau liat punya Kaka?"
______________________
"Woi, anjing!"
"Gimana bro, lancar ga sama Jaemin kemarin?"
"Jadi, selama ini elo yang ngumbar aib gue ke Jaemin salama gue sama dia putus!?"
"Hehehe, friend?"
______________________
Kini hubungan Mark dan Jaemin sudah kembali, bahkan tanpa terasa keduanya kini sudah kembali berjalan hampir empat bulan. Baik Jaemin maupun Mark semakin berusaha mengerti perasaan satu sama lain dan tentunya saling terbuka. Walaupun terasa susah, tapi keduanya tak berhenti mencoba dan membiasakan diri.
"Ka, bangun udah pagi. Sarapan udah ada di meja ya, aku numpang mandi di sini."
Tangan Jaemin di tahan langsung oleh Mark yang baru bangun.
"Kenapa hm?"
"Na..." Mark menarik Jaemin agar mendekat kearahnya, lalu menatapnya dalam-dalam. "Pilih, nikah sama Kaka atau tinggal berdua sama Kaka terus dua bulan selanjutnya kita nikah?"
Tanpa sadar Jaemin tak berkedip dan tak menghembuskan napas sama sekali. Pikirannya seketika terasa blank.
"Jaemin? Hei, sayang? Back to earth, napas Jaem, napas..."
"Ti-hink-tiba-tiba? hink." Tanya Jaemin sambil cegukkan.
Mark terkekeh dan memberikan kecupan di bibir manis milik Jaemin.
"Opsi pertama ya? Oke, nanti aku ketemu sama Bunda ya."
Perkataan Mark barusan semakin membuat cegukkan Jaemin bertambah parah.
Beneran END
Human mau cerita dikit.
Waktu Human nge publish Chap 5, Human kepikiran buat bikin Jaemin Pov tentang putusnya mereka ini. Human langsung buat tuh, sampe Chap 12.
Terus tiba-tiba dapet notif dari adnj_97, katanya "Penasaran sisi jaemin gimana hehehe, ini anak gamonnya lucu sekalii"
Human pun langsung shock 😱,
"Da-dari mana kamu tau ka-kalau aku bikin Jaemin pov!?"Dan Human pun langsung ngecek, siapa tau kalau Human ga sengaja kepencet publish segala macem.
Yaaa, mau cerita gitu doang sih.
Hehehe, sampai bertemu di cerita yang akan datang lainnya ❤❤❤