Dark?

29 8 10
                                    

Suara seorang gadis yang merintih kesakitan, terdengar semakin keras. Wajahnya memerah, matanya sudah penuh dengan airmata yang siap jatuh. Lengan kirinya memerah akibat dipukul mamanya. Lengan kanannya sebagian berwarna ungu akibat dicubit oleh sang Mama. Lalu tulang ekornya sakit, sebab ditendang mama nya.

"Teruslah begitu, kamu memang ga becus jadi anak" Ucap ibunya. Gadis itu terus saja merintih kesakitan, sambil terisak.

Plak

Pukulan baru di lengan kiri. Badannya penuh lebam luka. Badannya bergetar menahan sakit. 16 tahun ia hidup di keluarga ini. Keluarga yang cukup terpandang. Tapi kehidupan nya sangat miris. Mama yang terus menyiksa nya. Tak ada yang bisa membela nya. Sebenarnya, sang mama tak perlu sekeras ini. Mereka cukup mampu untuk menyewa ART. Bahkan ART rumah cukup, sangat cukup untuk membersihkan dan merawat rumah setiap hari.

Sore itu, akan selalu dikenang Keeyla. Ya nama gadis itu adalah Keeyla, Keeyla Adelaide Xavier. Sore yang membuat kebenciannya kepada sang mama bertambah. Salah satu memori yang akan terus di ingat Keeyla sampai besar nanti. Mata indahnya yang sering bengkak melihat lengan kanan kiri nya. Bekas lebam dimana mana. Sakit hati yang terus bertambah. Hatinya penuh dendam kepada sang mama. Hatinya miris melihat semua ini. 16 tahun ia di rumah ini. Sejak umur 5 tahun dia sudah mendapat siksaan ini.

"Keeylaaa" Suara bariton khas laki laki mengagetkan Keeyla. Seketika Keeyla menghapus air matanya dan menutup luka lebam nya.

Seorang laki laki berumur sekitar 18 tahun masuk kamarnya. Menampilkan senyum manis. Ini kakak laki laki kedua Keeyla.

"Ikut abang ga? Eh kok sembab kenapa? Dek? Kamu kenapa?" Rentetan pertanyaan kakaknya hanya dibalas senyum sekilas oleh Keeyla. Dia lemas sekarang, pusing. Jadi gabisa ngobrol.

"Dih kamu kenapa? Kok wajahnya sembab? Abis nangis ya? Kenapa? Drakor? Eh ngga deng. Kamu kenapaa? Jangan diem aja" Wajah kakak nya menyiratkan kekhawatiran mendalam. Adik perempuan nya menangis dan tak mengucapkan apapun.

Kembali Keeyla hanya menggeleng sembari tersenyum. Sejak dulu, dia memang menyembunyikan ini semua. Di siksa mamanya, penyakitnya, semua tentang Keeyla tak ada yang tahu. Bahkan kakak nya sendiri.

"Jangan diem bae ah. Are u okay?" Kembali kakak nya bertanya. Ia khawatir terjadi apa apa pada adik bungsu nya.

"I'm okay" Balasnya lemah. Sumpah deh, Keeyla lagi pusing lemas gitu. Jadi ya gbisa diajak ngobrol.

"Kamu sakit? Ko lemes gitu kayanya"

"I'm okay bang, why?" Balas nya sekuat tenaga. Ngomong gini dia tu tambah mual. Iya, dia memang ga sehat dari pagi. Pusing mual terus males ngapa ngapain.

"No, you not okay. Cerita de, kenapa?" Kakaknya khawatir banget inimah.

"Gapapa" Balas Keeyla dengan tersenyum simpul. Ia meyakinkan kakak nya, dia gapapa kok. Tapi kok, seketika sekelebat semua bayangan tentang mamanya terlintas. Air matanya kembali luruh.

Kakak nya terus memandang mata adiknya. Hanya dari situ dia tau adiknya kenapa. Seketika, ia tersenyum pedih. Kenapa adiknya seperti ini. Sorot mata adiknya penuh luka, tekanan batin yang kuat, serta tak ada kebahagiaan sedikit pun. Ia gagal menjadi abang. Adiknya kini menangis, menangis di depan nya.

"Dek, jangan nangis. Abang ikut nangis. Jangan gini mulu kamu. Jangan sedih mulu. Ayolah mana adik abang yang dulu. Abang gagal jadi abang yang baik ya buat Keeyla? Sampe Keeyla sedih" Air mata Rey luruh. Sedih melihat adiknya seperti ini. Nama kakak kakak Keeyla tu, AYLEEND AIRON XAVIER & ACHAZIA REYNAND XAVIER

Rey ga tega liat adiknya yang biasa over aktif sekarang nangis gini. Ampe bengkak gitu. Mata indah, pipi chubby, dan hidung mancung adiknya bengkak karna menangis. Sirat kesedihan begitu ketara di mata kedua saudara itu.

"Bang, gue mau sendiri dulu..... Lo bisa.... Tinggalin gue? " Tanya Keeyla susah payah.

Rey hanya mengangguk, ia paham adiknya butuh waktu sendiri. "Jangan gini lagi ya bie, abang sedih juga liat kamu gini" Ucapnya pelan. Lalu mencium kening, kedua pipi, dan hidung adiknya. Lalu mengusap pelan kepala adiknya. Setelah selesai, ia beranjak keluar kamar.

Finishing huhu
Akhirnya berani post ini

Jangan lupa tinggal jejak yaa
Insekur akutu

Tar klo dah rame aku bikin rp👉👈

Yang bisa bikin sampul tolong dong hehe
Gabisa akutu

haine et vengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang