"Aku sendiri yang akan menuntaskan dendam dan benci ini. Rasa sakit hati ini akan terbalas dengan perlahan"
-Keeyla Adelaide Xavier
"Gadis dengan sejuta makna, tak bisa ditebak. Gadis yang menyimpan sejuta rahasia"
-Gaveen Alsega Malvin
Matahari kembali melaksanakan tugasnya. Kini dia kembali menerobos kamar besar milik Keeyla. Gadis itu kembali tertidur setelah melaksanakan sholat shubuh.
Tok tok tok
"Bangun dekkk. Keeylaaaa, jan kebo lu"
"Hmm"
"Bangun woee, ikut ga. Bumset pake dikunci pula kamarnya" Balasnya kesal.
"Bii, kunci cadangan key kemana?" Tanya nya ketika seorang ART lewat.
"Bentar den, saya ambil" Balasnya patuh, kemudian beranjak mengambil kunci yang diminta.
Setelah menerima kunci cadangan milik adiknya, pemuda tampan itu pun membuka kamar adiknya. Terlihat lah adik sedang bergelung dengan selimut tebal.
"Ih sadar dulu oneng" Jengkel juga kakaknya tu, ditanyain serius malah gini.
"o aja o" Balasnya cuek. Setelah mengumpulkan nyawa, Keeyla pun beranjak ke kamar mandi. Sebelum masuk ke kamar mandi dia pun berbalik, melihat abangnya yang sedang cengo."Beresin sekalian kamar gue ye bang. Kan udah masuk kamar tadi" Setelah mengucapkan itu Keeyla menutup pintu kamar mandinya.
"EH IYA BANG ION, AMBILIN ANDUK. GUE LUPA" Tuhkan Keeyla tu lupa bawa anduk, orang main masuk kamar mandi.
"Anjir adek ga ada akhlak" Airon kesel ni, haha. Tetep ambilin anduk kok.
Setelah selesai mandi, Keeyla pun keluar kamar mandi. Badannya terbalut handuk kimono kesayangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu, dia berjalan menuju walk in closet. Mencari baju karna hari ini dia akan menuju ke sekolah. Hanya mengembalikan buku paket miliknya. Lagi pandemi kan gaboleh sekolah. Setelah mencari baju dan menurutnya pas. Keeyla pun mengganti baju dan memberi sedikit polesan di wajah cantiknya. menata rambut, lalu membawa tas keperluannya. Setelah semua selesai, dia pun keluar kamar sembari membawa buku paket yang dibawa.
"Bang tolong ah, berattt" Abangnya tu ga peka apa gimana?. Lihat adiknya keberatan membawa buku paket dan sepatu canvas.
"Hah, mm oke" Balasnya cengo. Ini adiknya mau ke sekolah doang. Tapi kok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pink kesayangan Keeyla.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Canvas kesayangan Keeyla.
"Dah siap belom?" Rey kini bersuara. Ini tu, kakak laki laki kedua nya. Achazia Reynand Xavier. Dipanggil Rey.
Ganti Keeyla kini yang cengo. Semua kakak laki laki nya mengantarkan?. Dia kira cuma Airon doang. Eh ternyata, "lah semua ikut nganter?".
"Iya" Bah kompak balasnya.
"Yuk ah tar telat, panas tar gerah gue" Kan, kan. Mereka pake mobil. Yang keluar cuma Keeyla. Airon lebay emang.
"Bah lebay amat lau" Rada gimana gitu ma Airon.
"Rey, temenin Keeyla. Gue males panas banget. Tar keringetan ga lucu" Airon tu demen bat nyuruh nyuruh. Jadi ya gini.
"Eh trus kalo gue yang keluar gue ga keringetan gtu?" Gatau jalan pikirnya Airon dia tu.
"Muwhwh iya juga" Mau jitak Airon tapi tar durhaka. Ga di jitak juga kebiasaan.
"Bah mending kalian temenin gue semua, gausah lebay ini juga turun langsung gedung. Langsung adem lagi" Keeyla tu kadang gatau ma Airon. Orang keluar mobil langsung parkiran lobby.
"Eh jah iya. Bego bang ion mah" Tuhkan baru sadar juga Rey."ogahhh, tar banyak yang suka".