#1 Pindah

222 6 1
                                    

Namaku Kanda Mitsuhashi, umur 16 tahun, asal Kota Osaka. Aku di lahirkan di keluarga kaya raya di Osaka. Mulai aku lahir sampai masuk SMA, aku selalu di manja oleh orang tuaku. Saat aku menginginkan sesuatu, mereka langsung membelikannya tanpa berpikir panjang dulu. Pernah saat aku pertama kali suka dengan Idol Group asal Osaka bernama SKE48, ayahku, Tora Mitsuhashi langsung membelikan semua CD/DVD dari Single sampai Album, bahkan aku sampai punya koleksi yang per singlenya selalu memiliki Tipe sendiri. Waktu aku kecil dulu, aku juga pernah suka sekali dengan salah satu Anime, dan setelah itu, ibuku, Ayame Mitsuhashi membelikan semua karakter action figure dari anime itu dan bahkan DVD nyapun aku sudah punya lengkap dari Season 1 sampai Season 2. Awalnya aku cukuo senang, tetapi lama lama, rasanya seperti aneh. Aku jadi ingin hidup mandiri tanpa mengandalkan uang. Aku sangat berkeinginan untuk berjuang sendiri untuk diriku. Saat aku akan memasuki SMA tahun lalu, aku ingin masuk ke SMA unggulan di Tokyo, karena aku ingin mewujudkan mimpiku itu, yaitu hidup mandiri, dengan bekerja paruh waktu dan tinggal di kamar kos kosan yang kecil dan sederhana. Tetapi, ayah dan ibuku tidak memperbolehkanku untuk bersekolah di Tokyo dan aku terpaksa sekolah di salah satu SMA unggulan di Osaka. Saat hari kenaikan kelas tiba, aku kabur diam diam dari rumah dengan membawa uang tabunganku yang menurutku cukup untuk hidup di Tokyo, mungkin hanya cukup untuk menyewa kos kosan dan kebutuhan hidup selama 2 minggu.

Tetapi, keadaan berubah 180 derajat dari apa yang aku inginkan. Saat aku tiba di Tokyo menggunakan Shinkansen, aku bertemu dengan pembantu di rumahku yang menyamar sebagai warga lokal. Awalnya, aku tidak begitu tau wajahnya karena dia menggunakan make up yang berbeda dari yang biasanya ia pakai saat di rumah.

Pembantu : "Permisi, apakah anda Kanda-kun?"
Kanda-kun : "I-iya, kau siapa?"
Pembantu : "Ah, akhirnya, ayo ikut aku, aku tunjukkan sesuatu"
Kanda-kun : "A... Eeeeeeeee... Tunggu... Ki-kita mau ke mana?"
Pembantu : "Sudah, ikuti saja aku"

Aku diseret olehnya entah menuju ke mana. Setelah 15 menit berlalu menggunakan taksi, kami berhenti di depan apartemen mini yang memiliki 5 lantai. Kami berdua masuk dan...

Pembantu : (berjalan menuju lobby) "Permisi, kunci untuk kamar 601 atas nama Kanda Mitsuhashi"
Pelayan Lobby : "Silahkan"
Pembantu : "Terima kasih"
Kanda-kun : "Nyonya, Kenapa kita ada di apartemen me-... HEEEEEEE BI-BIBI TSUCHI"
Bibi Tsuchi : "Iya, aku bi Tsuchi, pembantumu di rumah, aku dikirim tuan besar ke Tokyo untuk membelikanmu Apartemen dan (sambil merogoh saku mantelnya) ini kartu kreditmu sudah di beri uang 200.000¥ oleh ayahmu. Di kamar apartemenmu sudah lengkap dengan perabotannya. Pesan dari tuan besar, jika membutuhkan sesuatu, harap menghubungi tuan besar"
Kanda-kun : "Ta-tapi ke-kenapa ayah tahu kalau aku akan pergi ke Tokyo?"
Bibi Tsuchi : "Saat kau menghilang dari rumah, ayahmu melihat ada sepucuk surat darimu di kamarmu, lalu ayahmu melacak keberadaanmu melalui nomor ponselmu dan ketemu di kereta menuju Tokyo. Setelah itu, aku disuruh menyusulmu kesini menggunakan pesawat"
Kanda-kun : "Ck"
Bibi Tsuchi : "Baiklah kalau begitu, ini kunci kamar apartemenmu, ada di lantai 5 kamar nomor 601"
Kanda-kun : "Hm, terima kasih bi"

Setelah itu, Bibi Tsuchi kembali ke Osaka menggunakan Shinkansen meninggalkanku sendirian di Tokyo. Saat lift yang ku naiki sampai di lantai paling atas apartement, di depan lift ada perempuan cantik dengan tinggi se bahuku dan rambut berwarna coklat.

??? : "Selamat datang Kanda-kun"
Kanda-kun : (terdiam sekaligus masih tertegun) "Ka-kamu siapa?"
??? : "Namaku Suzu Yamaguchi, panggil saja Suzuchan. Ahhhh akhirnya, setelah 1 tahun berlalu, akhirnya aku memiliki tetangga di apartement ini"
Kanda-kun : "Hee??? Apa maksudmu?"
Suzuchan : "Di lantai teratas apartement ini hanya memiliki 2 kamar apartement karena lantai atas ini adalah lantai VVIP dengan fasilitas kamar yang sangat lengkap. Ayo dari pada harus berlama lama lagi, kita masuk ke kamarmu dan akan ku jelaskan lebih rinci"

Akhirnya kami masuk ke kamarku, saat aku masuk, aku tertegun sekaligus sedikit ada rasa bosan saat melihat kamarku sendiri. Suzuchan menjelaskan, kamar VVIP ini memiliki kamar mandi yang luas dengan bathtub dan Jacuzzi yang memiliki pemandangan yang indah, lalu memiliki ruang dapud tersendiri, memiliki ruang tamu, ada 2 kamar tidur dan 1 ruang keluarga. Dan di setiap ruangannya sudah lengkap dengan berbagai perabotan seperti kasur, kursi, meja, dan masih banyak lagi. Saat kami masuk ke kamar pertama...

Suzuchan : "WAAAAHHHHH, kamarmu terlalu KERENNNN!!!!!!! Koleksimu lengkap sekali... Aku jadi iri"
Kanda-kun : "HEEEEEE!?!?!?! Kenapa koleksiku semua ada di sini? Dan... Semua barangku juga sudah ada di sini?? "
Suzuchan : "Sepertinya saat ada seorang ibu ibu dan petugas yang di sewanya yang membawanya"
Kanda-kun : "Lalu, aku mau tanya, kenapa kau bisa tahu namaku?"
Suzuchan : "Aku mendapat pemberitahuan dari sekolah kalau ada siswa pindahan dari Osaka dan sekelas denganku, saat aku mencari tahu siapa namanya, aku menemukan namamu, saat aku bertanya kepada ibu ibu yang ada di depan kamarmu beberapa hari lalu, dia hanya bilang kalau apartemen ini milik keluarga Mitsuhashi, saat aku dengar nama keluargamu aku ingat namamu"
Kanda-kun : "Ooo... Jadi begitu"
Suzuchan : "Oke, kalau begitu, aku mau kembali dulu ke kamarku ya..."
Kanda-kun : "Hm..."

Setelah percakapan itu, aku langsung menata baju yang ku bawa ke sini di atas baju bajuku yang ada di lemari. Setelah itu, aku berbaring di kasur karena kelelahan. Akhirnya, aku tertidur di kamar saking lelahnya. Lalu...

Suzuchan : "Selamat sore Calon Suamiku Sayang" (sambil duduk di atas pinggangku, Manko-nya tepat di Ochinko-ku, dan Oppai-nya ada di dadaku)
Kanda-kun : "OEYYYYY!!!! BAKA!! Kenapa kau ada di atasku? Ayo cepat minggir oy, badanmu be-bera-"
Suzuchan : "Astaga, calon suami masa depanku terangsang, lihat, keras sekali"
Suzuchan : "PEREMPUAN MESUMMMMM!!!!!"

~~~

Kanda-Kun/神田くんTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang