Rindu

9 1 0
                                    

"Queeniiiiiiiiiii" ucap Delilla berteriak sambil masuk kelas.

"Apaan sih lo, pagi-pagi sudah berisik" bales Queeny dengan nada kesal karena semua teman kelas menatap mereka dengan tatapan tajam. Banyak anak anak lain lagi sibuk menghapal untuk ulangan nantinya dan tiba-tiba Delilla datang dengan suara yang berisik.

"Ini apaa. Jelasin" sambil menyerahkan foto yang ada di HP Delilla dan duduk disamping Queeny.

"Gak liat gue lagi ngapain disitu" balas Queeny dengan nada ketus.

pasalnya Queeny terkejut yang ada didalam foto tersebut. Dirinya dengan Fero duduk di bangku sebuah taman dan itu pasti ketika malam Minggu. Dan dapat dipastikan foto tersebut akan tersebar dan membuat gosip baru tentangnya.

"Queeny serius" nada Delilla sedikit kesal.

"Selamat pagi anak anak" ucap buk Via dengan semangat sambil masuk kelas.

"Nanti aja gue jelasin" jawab Queeny berbisik.

Pelajaran pun dimulai.

***
Setelah pelajaran selesai mereka berdua pergi ke kantin dan memesan makanan. Setelah pesanan mereka datang, mereka langsung menyantap nya tanpa obrolan apapun dari tadi.

"Del" panggilan Queeny Sete selesai makan.

"Hhmm" jawab Delilla singkat sambil menghabiskan makanan yang tersisa dua suapan lagi.

"Gue takut foto tadi kesebar dan para fans kak Fero ngehabisin gue. Padahal semalam hanya kebetulan" ucap Queeny panjang lebar.

"Hahahaha... Terlalu tinggi lu ma ni" jawab Delilla dengan  tertawa.

"Maksudnya?" Sungguh sekarang Queeny merasa takut tapi mengapa Delilla malah menertawakannya.

"Ya gak bakalan. Orang gue yang foto dan itu hanya ada di Hp gue doang"

"Kok bisa?" Perasaan semalam Queeny tidak melihat Delilla di taman kota.

"Pas gue mau pergi. Mama nyuruh berhenti di taman kota untuk beli sesuatu. Terus pas gue di mobil sendirian lihat Lo yang panik gue mau kesana. Eh.. udah keduluan kak Fero ya jadinya gak jadi" ucap Delilla panjang lebar.

"Seharusnya Lo yang nyampari bukan kak Fero. Yang ada gue mati ketakutan dengan nya"

"Alah.. palingan Lo senang kan" ucap Delilla dengan tatapan menggoda.

"Eh bunyi bel tu. Ayok ke kelas" ucap Queeny tanpa menjawab pertanyaan Delilla. Kalau diteruskan yang ada mereka akan berdebat panjang lebar nantinya.

***

Bel sekolah sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Sampai sekarang seorang gadis duduk di halte tidak menemukan kendaraan umum dari tadi. Para murid lainnya sudah pulang dan tersisa dirinya seorang. Dia sengaja menyuruh supir pribadinya untuk menjeput. Karena satu hal yang harus ia lakukan. Yakni pulang ke tempat lain terlebih dahulu.

30 menit berlalu. Penunggu pada akhirnya membuahkan hasil. Ya Ia melihat taksi. Langsung memberhentikan,masuk dan pergi ketempat tujuan.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Akhirnya dia sampai.

Sunyi dan mencengkam. Dua kata yang ia bisa deskripsi kan. Ia masuk dengan bunga melati ditangannya. Sudah lama rasanya dia gak ketempat ini. Bahkan terakhir kali 3 bulan yang lalu.

Berusaha tegar. Itulah yang Queeny lakukan. Setelah menemukan tempatnya. Queeny langsung meletakkan bunga melati di gundukan tanah tersebut.

Air mata yang ia tahan sejak tadi sudah jatuh dengan mulus di pipinya. Rasa rindu yang selama ini tertahan akhirnya terlepas kan. Walaupun tidak beratap muka.

"Andaikan Lo masih disini mungkin gue gak bakalan kayak gini sekarang. Sendiri itu kata yang mendeskripsikan gue saat ini. Gue kesepian tanpa Lo. Gue kehilangan Lo. Kehilangan seorang yang selalu membuat hidup gue bahagia." Itulah isi hati Queeny saat ini. Setelah orang yang ia cintai selama ini pergi. Pergi untuk selamanya.

Queeny menyeka air matanya. Berusaha untuk tersenyum kembali. Melihat keadaan sudah hampir malam.

"Gue pamit bang. Semoga lu tenang di sana" ucap Queeny dan langsung berdiri dan pergi dari tempat pemakan.

Setelah keluar Queeny bingung kemana taksi yang membawanya kesini.

"Bodoh. Gue kan gak bilang suruh tunggu tadinya." Umpat Queeny sambil menepuk keningnya. Queeny mencari Hp nya. Dan parahnya Hp nya sudah mati sedari tadi.

Tanpa pikir panjang Queeny mencoba berjalan menelusuri trotoar. Hari semakin gelap tetapi dari tadi tidak ada angkutan yang lewat satupun.

Queeny menoleh kesamping saat satu mobil berhenti disampingnya. Tidak lama kaca mobil tersebut terbuka dan melihatkan seorang laki-laki.

"Masuk" titah nya

"Kak Fero?" Jawab Queeny dengan nada terkejut. Pasalnya gimana bisa kak Fero bisa disini.

"Masuk" ucapnya dengan nada suara yang sedikit tegas.

Queeny mencoba berpikir antara harus masuk atau tidak. Setelah berpikir panjang akhirnya Queeny memilih masuk. Lagi pula dari tadi dia tidak menemukan angkutan umum. Dan kakinya terasa sudah pegal karena berjalan dari tadi.

Sunyi. Itulah gambaran suasana didalam mobil milik Fero. Tidak ada satupun yang membuka pembicaraan. Fero sibuk dan fokus mengendarai mobilnya. Sedangkan Queeny sibuk menatap keluar jendela. Sampai pada akhirnya mobil tersebut sudah sampai dirumah Queeny.

"Terima kasih kak" ucap Queeny sambil keluar.

"Hhmm" singkat padat dan jelas itulah jawaban dari Fero. Fero langsung menancapkan gas dan pergi dari rumah Queeny.






Tekan bintangnya. Gratis kok. Dan jangan lupa komen.

Salam hangat😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUEENYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang