Biasa saja

41 8 2
                                    

Cahaya matahari bersinar. Perempuan terbaring di kasur dengan pakaian tidurnya  yang menyadari cayaha matahari masuk melalui celah celah jendela langsung terbangun dari mimpinya dan membuka mata. Sebut saja nama aku Queeny Andara Putri. Aku langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual yang dilaksanakan setiap pagi.

Setelah mandi dan berpakaian, aku langsung menuju ruang makan untuk sarapan.

"Pagi bunda" ucap ku ke bunda.

"Langsung makan dek" jawab bunda.

Aku langsung duduk dan mulai memakan sarapan yang sudah disiapkan bunda.

Aku melirik ke bangku sebelah yang biasa di duduki oleh ayah. Bangku itu kosong. Sudah jadi hal biasa jika aku sarapan selalu bersama bunda.

Rasanya ingin lagi kembali seperti dulu. Hal sederhana saja yang selalu aku inginkan, selalu makan bersama sama. Tapi kenyataan nya sekarang sudah berubah. Semenjak Ayah bekerja di perusahaan dan diangkat jadi Manajer Ayah selalu saja pulang malam dan bahkan hanya pulang untuk ganti baju saja. Aku memaklumi Ayah karena Ayah melakukan ini untuk kebaikan ku juga. Tapi entah mengapa hati aku menolak kenyataan sekarang, aku ingin Ayah seperti dulu lagi. Walaupun dulu Ayah hanya menjadi karyawan pabrik tetapi  kehangatan Kebersamaan itu tidak pernah hilang dengan sebuah kesederhanaan.

Tidak lama aku selesai sarapan dan berpamitan kepada bunda untuk berangkat sekolah. Aku berangkat menggunakan mobil dengan supir pribadi yang sudah lama berkerja di keluarga ku. Lagi lagi aku ingat kehangatan keluarga ku dulu. Pagi hari selalu diantar Ayah menggunakan sepeda motor kesayangan Ayah. Tapi itu dulu.

Jarak sekolah dan rumah ku tidak begitu jauh sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai.

"Non udah sampai" ucap pak Handoko sehingga membuat ku tersadar dari lamunan.
"Terima kasih pak" jawab aku dan langsung membuka pintu mobil.

***

Aku berjalan di koridor sekolah dan masih keliatan sepi. Aku lirik jam yang ada ditangan rupanya masih jam 06:40. Aku terus berjalan sampai sampai ke kelas. Sekarang aku sudah berada di kelas XI IPA 1. Ya ..kelas aku sendiri. Aku masuk dan langsung duduk di bangku.

15 menit kemudian bel berbunyi dan pelajaran segera dimulai.

***

Kring.....kring.....

Bel istirat berbunyi dan membuat para siswa yang ada dikelas berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Aku dan Delilla pergi ke kantin. Dia Delilla Anggraini sahabat aku satu satunya selalu mengerti keadaan ku apapun. Wajahnya yang cantik membuat banyak laki laki yang suka walaupun kita tidak terlalu terkenal di sekolah. Kami memilih bangku kosong yang berada di pojok kantin.
Aku langsung duduk sedangkan Delilla memesan makannan. Tidak butuh waktu lama Delilla datang dengan dua mangkok bakso, kami pun langsung memakannya.

Tidak lama siswi yang ada di kantin berteriak teriak histeris dengan kedatangan Fero Aganta. Ia seorang most wadted di sekolah ku. Dan juga menjabat sebagai ketua OSIS. Wajah nya yang ganteng dan tubuh yang tinggi membuat cewek cewek tertarik melihatnya. Tetapi Fero hanya cuek dengan mereka. Wkwkwk dicuekin begitu saja;(

Aku yang melihat itu sudah menjadi hal biasa.

"Queen liat tu Fero dan Genk nya masuk kantin buat para cewek histeris tu"

"Udah biasa kan del" jawab aku dan kembali memakan bakso

"Ganteng dia kan"

"Biasa aja tuh"

"Eh lu... Orang seganteng itu dibilang biasa aja. Jodoh besok tau rasa"

"Ngomong apa sih del" jawab Queen dan memakan baksonya kembali tanpa menghiraukan Delilla bicara apalagi.




Semoga suka💕

QUEENYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang