My Past

3.5K 412 48
                                    

Fast Enough
||Kambe Daisuke x Katou Haru||
.
.
Warning: Modern AU, Typo, BxB, Yaoi, Shounen-ai.
.
.
Rate: T
.
.
Fugou Keiji Balance Unlimited by
Taku Kishimoto

'My Past'

Haru Point of View

Aku ingat saat itu, waktu masih berusia sekitar 2 tahun. Waktu dimana sebuah kecelakaan merenggut nyawa Otou-san.

Pagi itu, kami bersiap menuju Rumah Sakit Jaeger yang ada di tengah kota, Kaa-chan bilang ada yang aneh denganku. Aku yang saat itu masih lah berusia 2 tahun hanya diam dan mengikuti kemana kedua orang tuaku pergi.

Saat kamu tiba di Rumah Sakit, kamu langsung menemui dokter senior yang ada disana. Kalau tak salah ia bernama Grisha Jaeger sahabat Tou-chan dulu saat SMA.

Dia cukup baik pada anak-anak, wajahnya selalu di hiasi oleh senyuman dan itu membuatku cukup tenang mengetahui dokter Grisha tak seburuk perkiraanku.

Mungkin hampir 1 jam Dokter Grisha memeriksaku, kami disuruh menunggu di ruang tunggu. Aku yang saat itu sangat ingin bergerak kesana kemari dengan mudah pergi berjalan-jalan. Tentu bersama dengan Kaa-chan sementara Tou-chan mengatakan bahwa dirinya saja yang menunggu.

Aku dan Kaa-chan pergi ke taman yang ada di Rumah Sakit tersebut, tak enak juga rasanya kalau sepanjang jalan hanya bisa melihat ruang putih bergaris hijau tosca dan banyak pintu yang tak kutahu apa itu.

Ditaman itu cukup ramai, ada banyak anak-anak sama sepertiku disana. Mereka terlihat bermain bersama. Aku yang melihatnya melonjak girang, tak menyangka akan bertemu banyak anak-anak di sini.

Kaa-chan terkekeh kecil karena melihat tingkahku, dia kemudian mempercepat langkahnya menuju gerombolan anak-anak yang kebetulan bersama Ibu mereka masing-masing.

"Haru-chan bermain dengan lain ya. Jangan nakal oke?" Kaa-chan menaruh ku di atas rumput yang lembut, aku mengangguk antusias dan segera mendekati gerombolan teman baruku.

"Cuya.. Cuya ada wan balu!" (Cuya.. Cuya ada kawan baru!) anak bersurai coklat kayu itu menunjuk ke arahku, mata bulat berwarna batu emerald itu berbinar-binar kala aku mendekat.

Aku semakin melebarkan senyumanku, "Alo.. Ku Halu, mu capa?" (Halo.. Aku Haru, kamu siapa?)

"Eyen cuwa~ yociku Alu~" (Eyen desuwa~ yoroshiku Haru) Dia tersenyum lebar seraya mengulurkan tangan mungilnya. Aku sontak menerima jabatannya seraya tersenyum.

"Ku Cuya.. Yociku" (Aku Cuya.. Yoroshiku) anak satu lagi bersurai biru langit dengan iris yang sama. Aku mengangguk semangat.

"Alu.. Cya ayu in!" (Haru.. Cuya ayo main!) ajak bocah cokelat itu. Aku dan pemuda biru langit itu mengangguk semangat.

Kala itu aku memang tak tahu siapa nama mereka yang sebenernya karena masih sama-sama cadel dan agak susah berbicara. Kami pun hanya mengatakannya tiga empat kata jika harus berbicara itu pun masih agak sulit untuk ku.

Tak terasa kami sudah bermain bersama lebih dari 2 jam dan kami mulai mengantuk, begitu pula dengan Matahari yang mulai menghilang di balik awan hitam di siang hari itu.

Ibu kami yang menyadari bahwa anak-anaknya mulai tak bersemangat seperti tadi mulai mendekat dan menggendong kami.

"Caa ne Cuya, Alu. Eyen lang" (Jaa ne Cuya, Haru. Eyen pulang)

Fast Enough ||DaiHaru|| COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang