Wait... What?

3.8K 432 80
                                    

Fast Enough
||Kambe Daisuke x Katou Haru||
.
.
Warning: Modern AU, Typo, BxB, Yaoi, Shounen-ai, Conflict, Hurt.
.
.
Rate: T
.
.
Fugou Keiji Balance Unlimited by
Taku Kishimoto

'Wait... What?

Sinar matahari mulai nampak di ufuk timur, perlahan-lahan merambat semakin tinggi membuat cahayanya semakin terlihat di langit. Gradasi antara langit yang masih hitam di ufuk barat dengan langit merah jingga dari ufuk timur menyatu dengan lembut. Bagaikan sebuah kanvas besar milik penguasa langit.

Di sebuah kamar yang teramat luas untuk satu orang, terlelap seorang pemuda yang masih setia meringkuk di balik selimut hangatnya. Wajahnya nampak damai layaknya bayi yang baru saja terlahir di dunia. Dia bahkan tak memperdulikan jam weker yang ada di nakas sebelah ranjang king size yang telah menunjukkan pukul 07.00 pagi.

Mungkin dirinya terlalu lelah setelah wawancara kemarin yang benar-benar sangat banyak. Dia bahkan selalu mengulang jawaban yang sama dan tak diperbolehkan pergi ataupun duduk untuk sejenak.

Tak lama salah satu pintu yang ada di dalam kamar tersebut terbuka dan menampakkan pria lain dengan selembar handuk menutupi area privasinya. Wajah datarnya memandang sang calon istrinya maklum, dia kemudian pergi ke lemari miliknya. Mengambil setelan jas yang menumpuk di sana.

Setelah selesai memakai pakaiannya, dia berbalik menuju ranjang miliknya. Dengan perlahan menggoncang bahu Haru yang masih terlelap.

"Haru.. Bangun"

Kelopak mata itu berkedut untuk sejenak, merasa terganggu dengan pelaku yang mencoba membangunkan dirinya. Dia membalik posisinya sehingga kini memunggungi Daisuke.

Daisuke menggeleng pelan, tangannya kembali mengguncang tubuh mungil itu agar segera bangun.

"Haru, bangun. Ini sudah pagi" Ucapnya lembut, Daisuke mengambil tempat duduk di tepian ranjang. Diperhatikannya wajah polos Haru yang masih terlelap di alam mimpinya.

Sebuah senyum tak dapat ia tahan, wajah Haru memang yang paling imut lebih dari siapapun. Rasanya dia ingin selalu menerkam pria manis itu dan membuat banyak tanda di sekujur tubuh tersebut.

"Haru.. "

Suara erangan tak rela terdengar, Haru mulai membuka kelopak matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah wajah tampan Daisuke yang ada di atasnya, dia menggosok matanya sejenak.

"Suke.. Aku masih mengantuk" Lirih Haru dengan nada serak. Dia hendak menutup matanya namun Daisuke terlebih dahulu mencium bibirnya membuat matanya seketika melotot horror.

Refleks dia bangkit yang mana malah membuat mereka berdua beradu jidat. Suara ringisan terdengar sesaat setelah jidat keduanya saling beradu, Haru meringis yang paling kencang. Dia memegang dahinya yang terasa nyut-nyutan karena terbentur dahi Daisuke.

"Ssshh.. Itu sakit Haru" Ringis Daisuke mengusap dahinya. Dia melirik ke arah Haru yang masih mengerang kesakitan.

Ditariknya dengan perlahan tangan yang ada di dahi Haru dan melihat benjolan kecil disana. Dia meniupnya pelan sebelum menciumnya dengan lembut.

"Lain kali jangan seperti itu" Peringatan Daisuke seraya memamerkan sebuah senyum. Haru mengangguk kecil dengan wajah merona, antara malu dan terpesona dengan ekpresi Daisuke yang jarang terlihat.

Daisuke menjauh dari Haru dan kembali berdiri, dia menyerahkan selembar handuk bersih pada kekasihnya itu. Kode untuk segera membersihkan tubuhnya sendiri.

Fast Enough ||DaiHaru|| COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang