11.🌻

47 3 0
                                    

Jika ku sandingkan ku dengannya

Tiada habis lara

Yang ada hanya tangis belaka

Dan berbuah luka

Pilu nyatanya memar hatiku

-Dari sebuah mimpi buruk Oleh
Danilla Riyadi


Waktu demi waktu, hari demi hari, minggu demi minggu, tahun demi tahun, wanita malang panggilan cocok untuk Yuna Wijaksana yang sekarang.

"Yun, Udah ya.. Jangan nyiksa dirilo kayak gini yun". Pinta Bara adiknya Yuna.

Bara yang sadar yuna tidak bereaksi, hanya menghela nafas pasrah.
Sudah cukup lama kakak tersayangnya itu mengurung diri dikamar semenjak berusaha mencari Pria bernama Raihan yang hasilnya nihil.

"Makan ya yun.. Gw udah masakin lo nasi goreng special, Gw sekolah dulu".

Soal Yuna sekolah apa tidaknya, Yuna homeschooling, Karna keadaan dirinya tidak bisa mengikuti sekolah efektif.

"Kak Raihan, Kakak dimana... Yuna salah apa sama kakak..". Lirihnya.

~~~~~

"Ada apa gerangan Tuan muda memanggil saya?". Tanya seorang bodyguard pribadi Sunjana.

"Kumpulkan semua info tentang Yuna Wijaksana sepeninggalan Raihan, Besok saya sudah dapat semua info tanpa terkecuali".

"Baik Tuan muda". Ucapnya sambil berlalu dengan hormat.

 Ucapnya sambil berlalu dengan hormat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira penampakkan Sunjana

"Yuna Wijaksana, Gw penasaran gimana aslinya, Sampai Raihan Tergila-gila sama lo". Tutur Sunjana dengan senyum tipis andalannya.

~~~~~

Hujan mengguyur kota yang dikenal bertuah, Pukul 07:02Am dengan cuaca yang dingin berhasil menggelitik kulit putih pucat milik Yuna, mungkin karna terlalu lama mengurung diri dikamar maka warna kulitnya menjadi pucat atau mungkin tidak.

"Mas, teh susu pake kopi satu".

"Hah? Maksud nona apa ya? Teh susu pake kopi??".

"Ah iya, maksudnya Teh susu hangat satu dan kopi hangat satu, meja nomer 11".

"Baik nona, Totalnya Rp.56.000".

Dear Mr.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang