You hurt me and then hug me again. It always hurts my mind.
Renjun tidak pernah mengerti mengapa hidupnya seberat ini. Renjun hanya berharap tak mati di tangan sang ibu.
Rank #14-mind (31-05-2020)
Rank #2-sonseungwan (18-06-2020)
Start : 24 Mei 2020
Keseluruhan cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri. Jika ada kesamaan alur dalam cerita itu hanya unsur ketidak sengajaan. Saya tau kalian pasti bisa menghargai karya tulis saya.
Happy reading and stay relax
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda itu berjalan dengan santai di tengah keramaian bandara. Ia baru saja turun dari pesawat beberapa menit yang lalu. Entah pemuda itu sadar atau tidak, sedari tadi ia berhasil menarik perhatian kaum hawa di sana. Bagaimana tidak? Ia terlihat sangat tampan dengan rambut coklatnya, pakaiannya yang terlihat simpel berwarna hitam putih bergaris menambah kesan menawan untuknya. Tak lupa dengan tas hitam yang menggantung di sebelah pundaknya, terlihat sangat elegan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda itu bernama Park Jaemin, anak seorang polisi yang begitu terobsesi dengan jurusan psikologis. Anak tunggal dari keluarga Park, satu-satunya pewaris di keluarga itu. Ia masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 10 SMA.
Jaemin melangkah menuju pintu keluar bandara setelah mengambil kopernya. Senyumnya merekah saat melihat ayahnya berdiri tak jauh dari pintu keluar. Segera Jaemin mendekati ayahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Appa!" Jaemin menepuk kedua pundak ayahnya, membuat Chanyeol terkejut hingga hampir terjungkal.
"Yak kau membuat appa terkejut!" Chanyeol memukul lengan Jaemin, anak itu terlihat memegangi lengannya yang baru saja dipukul.
