Kamen Rider Build : Ryusen Fanfic's ♡

seorang Banjou🐲

   

Konnichiwa semuanya !!!🌸

.

Entah kenapa tiba-tiba aku jadi mabuk jepang gegara baca cerita yg imut banget, dan settingnya dijepang gitu.

Asli imut dan romantis banget, walaupun cuma 2 chapter :(

Pas aku baca itu aku jadi keinget sama ryusen, soalnya mirip sifatnya.

Aku jadi pengen bikin versi ryusen nya deh (╥﹏╥)
.
.

Ceritanya itu pake salah satu ship kesukaanku juga/ship yg kusuka bukan cuma ryusen aja/

.

.

Kokoro ku melemah gegara cerita itu :'(
.

Jadi pengen dipanggil senpai, atau chan deh :p

.

Ok, selesai aku ber-gajeria.

.
Warning : mungkin, chapter ini sedikit chessy. :')
.

Beritahu aku kalau berhasil bikin kalian nge-fly, teriak" dikamar, atau guling" dikasur :p
.

Atau berhasil menjadi chapter ter-chessy di book ini D:
.
.
Selamat membaca, my friend's

.
Typo itu kebiasaanku :p
.
.
.
.
.
.
.

-Nascita 🍵

"Sawa, Misora .." panggil Sento.

"hai, Sento. Ada apa ?" tanya Sawa sambil mengolesi selai cokelat ke roti panggangnya.

Misora juga menunjukkan wajah bingungnya seolah bertanya "ada apa?" karena mulutnya masih mengunyah rotinya.

Sento mendekati mereka, walaupun sedikit ragu apa harus mengatakannya atau tidak.

Saat sento duduk didepan mereka, barulah Misora bertanya, tentu saja setelah menelan rotinya.

"jadi, ada apa ?"

.
"ehmm, sebenarnya aku tidak terlalu nyakin dengan hal ini.." mulai Sento.

Kedua gadis itu menatap Sento penasaran, menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya.

.
.
.

".. Apa menurut kalian, sikap Banjou terlihat aneh akhir-akhir ini ?"

Keheningan menyelimuti mereka.

.
"... Tentu saja. Banjou itu memang aneh setiap hari, itu adalah hal yang biasa." ucap Misora sambil melanjutkan memakan rotinya.

Sawa menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Misora.

"kalau itu sih aku tau, tapi yang kumaksud aneh itu bukan aneh yang seperti biasanya." jelas Sento.

"maksudmu ?"

"jadi begini, beberapa hari yang lalu.."

.
.
-flashback beberapa hari yg lalu~

.
.
Waktu itu di kafe Nascita yang sepi, yah emang dari dulu sepi. Sento hanya  duduk santai, sambil menikmati kue cokelatnya. Suasananya sangat tenang dan damai, dan tidak ada yang akan merusaknya.

.

Pikirnya...
.
.

"SENTO!!!"