2.《Anak Kepsek》

37 9 0
                                    

Maudy🥀
       2. Anak kepsek

Flashback On

"Papa mau kemana?" Tanya seorang anak perempuan berusia 5 th.

"Papa mau buang kamu anak tercintaku" Ucap Daniel-Papa Maudy lalu daniel mengendong Maudy dengan senyum sinisnya.

"Papa pliss jangan ambil Maudy pa dia masih kecil " Diana memohon kepada Daniel sambil menangis namun Daniel trs berjalan meninggalkan Diana.

"Papa aku mohonn" Ucap Diana sambil menarik lengan Daniel.

"Aku hanya minta sama kamu lahirin anak laki laki tapi apa kamu ga pernah ngasih keinginan akU" Ucap Daniel yg malas menatap muka Diana.

"Anak itu sudah takdir pah" Diana terus memohon kepada Daniel namun Daniel hiraukan, Daniel terus berjalan membawa Maudy.

Diana pun mengejar Maudy dan Daniel. Tba tiba terlihat didepan mereka Mobil Truk namun Daniel tidak menyadari ia terus tertawa terbahak bahak dengan senyum sinisnya.

"MAUDYYY!" Teriak Diana Ketika tau Mobil truk sedikit lagi menabrak mereka berdua- Daniel dan Maudy.

"Papa awasss!"Diana berteriak lagi Diana mengejar Daniel dan mendorongnya namun saat Daniel sadar bahwa ada Truk Daniel langsung menarik Diana.

Brakk.

"Papa banyak darahnya"Ucap Maudy yg berada di gendongan Diana.

"Tolongg!!" Teriak Diana dengan suara tangisannya,warga dan supir truk pun langsnung menghampiri kearah sumber suara.

"Bapakk kalo nyetir liat liat donk" Ucap salah satu warga yang sedang menutupi darah diarea tangan Daniel.

"Ma.. Maaf bu" Ucap supir tersebut sambil menunduk karena menyesal.

"Sudah cepat bawa suamiku ke rumah sakit" Ucap Diana memberhentikan perdebatan antar warga dan supir tersebut. Warga yang mendengar perintah dari Diana pun langsung membawanya kerumah sakit.

Di Rumah Sakit.

"Papa kenapa lama banget tidurnya ma?" Tanya Maudy dengan mata yang mengantuk.

"Papa kamu capek nak,kamu tidur dulu aja ya" Ucap Diana Sambil menangis dengan tangan mengusap kepala Maudy.

"Tapi kok mama nangis? Mama ga boleh nangis kata bu guru kita itu harus kuat" Ucap Maudy dengan polosnya ia menghapus air mata Diana dan dibalas Diana dengan senyuman.

Ceklek.

"Dok gimana keadaan suami saya?" Tanya Diana kepada Dokter.

"Suami kamu mengalami patah tulang pada area jari manisnya sehingga kami harus memotong jari tersebut." Jelas dokter tersebut.

"YaAllah papa" Diana mendengar tuturan dokter pun shock ia menangis sekuat kuatnya.

"Dok boleh saya jenguk?" Tanya Diana.

"Silahkan".

Ceklek.

"Ngapain kamu disini" Ucap Daniel dengan Mata kearah lain.

"Papa maafin mama" Diana menangis lalu memeluk Daniel.

"Apa apaansih kamu" Daniel melepas pelukan Diana. "Gara gara kamu aku jadi cacat sekarang mana mau wa-"

Flashback Off.

Lamunan Maudy terputus setelah mendengar suara memanggil nama Diana dan Maudy.

"Diana" Panggil seseorang yang berada di ambang pintu.

Maudy mendengar suara itu pun langsung memanggil Diana yang berada di dapur "Ma? Ada yang manggil mama tuh temen mama mungkin"

"Diana" Seseorang itu memanggil lagi dengan 2 teman lainnya.

"Hushh lu jangan manggil nama maknya ntar yg keluar neneknya gimana?" Ucap seorang gadis yang memperingati Seorang lelaki yg memanggil nama Diana.

"Diana" Namun ucapan gadis tersebut dihiraukan ia terus memanggil nama diana.

"Iya iya" Teriak diana,Diana pun mencuci tangannya dan langsung kearah sumber suara yang memanggilnya.

Ceklek.

"Lo sih" Ucap gadis tersebut lalu menginjak kaki lelaki yang memanggil nama Diana.

"Shtt kalian ribut aja tuh Diana udh keluar" Ucap seorang lelaki dengan nada kecil.

"Maaf kalian siapa ya?" Tanya Diana tidak biasanya seseorang datang kerumahnya.

"Kami malaikat baik" Ucap Lelaki yang memanggil Diana tersebut sambil terkekeh.

"Eh maaf tante kami mau cari Maudy ada gak tante?" Tanya seorang lelaki dengan nada lembut.

"Oh ada ada,tapi kalian kenapa ga sekolah?" Kini Diana berbalik nanya.

"Lah ibu kenapa ga kerja?" Tanya lelaki yang memanggil Diana tadi.

"Ini ibu mau kerja"Ucap Diana sambil terkekeh kecil.

"Mulut lo ga bisa dijaga ye?" Tanya seorang lelaki kepada lelaki yang memanggil Diana "eh iya maaf tante kami libur karena kelas 3 pada ujian tante"

"Yaudah masuk dulu gih" Diana memerintahkan Teman maudy untuk masuk kedalam rumah.

"Maudyy ada temen kamu tuh" Teriak Diana,ia pun langsung pergi kedapur untuk menyiapkan Minuman.

Maudy yang mendengar suara mamanya langsung menutup laptopnya dan segera keluar dari kamarnya.

"Qilla,Devin,Aldi? Kelen ngapa disini woe sna sna" Tanya Maudy lalu Maudy mengusir mereka bertiga.

"Mama" Teriak Aldi yang memanggil Diana tadi.

"Manja lo" Ketus Maudy lalu menjewer telinga Aldi.

"Mampus" Devin tertawa melihat Aldi teriak teriak.

"Ngapain kelen sono sno ga terima tamu" Ucap Maudy sambil mendorong Aldi.

"Maknye MasyaAllah anaknya Astaghfirullah" Ucap Aldi sambil menatap sinis Maudy. Maudy dan teman temannya melihat tingkah Aldi pun tertawa terbahak bahak.

Maudy pun duduk didekat Qilla sambil melanjutkan tawanya "makasih ya" Ucap Maudy sambil tersenyum kepada 3 temannya.

"Makasih buat apa?" Tanya Qilla sambil tersenyum keheranan.

"Buat hari ini lo pada dateng disaat yang tepat dan naikin mood gua" Maudy tersenyum lalu menggosok kepala Aldi.

"Kepala gua mulu yang jadi korban" gerutu Aldi lalu memegang kepalanya. Teman temab yang mendengarpun langsung tertawa.

"Terus lo beneran di D.O?" Tanya Devin dengan pelan pelan.

Maudy yang mendengar pertanyaab Devin pun langsung menghembuskan Nafasnya. "Ya" Ucapnya sambil tersenyum.

"Sumpah ya kalo itu bukan anak kepsek udah gua jambak dia" Ucap Qilla dengan Nada kesalnya.

"Ydahlah semuanya dah terjadi kita bisa apa toh lagian disini gua juga bersalah, yakan?" Ucap Maudy sambil menunjukkan senyum fakenya.

"Bacot mulu kalian ga haus apa?" Ucap Aldi sambil mengambil gelas minuman yang sedari tadi ada ketika mereka tertawa.

Byurr.

Minuman yang diambil Aldi tumpah kebaju Qilla,Aldi tertawa melihat wajah Qilla seperti Kepiting rebus.

"Ishhh Aldiiii!"

"Ahaha sorry"

Maudy🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang