PART 2

12 2 7
                                    

keep enjoy

jangan lupa voment guys

Jika langit rela dengan kehadiran hujan maka biarkan aku yang tak rela dengan kehadiranmu yang membuatku terusik


-----------------------***************---------------------------

Ziera menahan kesalnya sedari tadi .wajahnya sudah semakin memerah saat tau Keira tak kembali ke kelas mereka dan entah kemana.bahkan untuk hari inipun Keira sama sekali tak memasuki kelasnya.Entah apa tujuan anak itu datang kesekolah tapi tak masuk kelas sekalipun.pasalnya tadi pagi ia datang kesekolah jam setengah sembilan hingga berakhir mengelilingi lapangan sekolah 50 kali yang luasnya ngalahin taman komplek perumahan Zeira.rasanya Zeira ingin meninggalkan kelas dan menyeret Keira ke sini .Dion yang tau Zeira kesal malah semakin seneng untuk menjailinya walaupun Stev sudah memperingati.pasalnya sekarang bu tini yag sedang mengajar mtk adalah guru terkiller yang pernah ada disekolah.sekali saja mereka berisik maka mereka akan berakhir dengan tumpukkan soal.Kevin hanya mendesih melihat ketiga sahabatnya.ia tak mau ikut andil .ia lebih memilih menggambar dari pada mengikuti pelajaran apalagi mengikuti tingkah trio sableng itu.

Dilain sisi seorang gadis tengah terlelap dengan damai di tempat yang bahkan tak seorang pun tau atau bahkan pernah memasukinya .tempat itu bukan rooftop yang selalu menjadi andalan anak anak untuk bolos karna setiap ia kesana selalu saja ada bekas putung rokok entah milik siapa.Dulu saat hanya dirinya yang menghuni tempat itu selalu bersih dan segar tidak terasa panas walau matahari menyorot dengan sangat teriknya tapi kini tidak .bisa saja ia membuat orang orang tak berani ke tempat favoritnya tapi ia hanya malas berurusan dengan orang entah menatap ataupun berbicara walaupun sangat gampang baginya mengusir mereka hanya dengan tatapan tapi ia selalu menyembunyikannya diantara helaian rambut yang terjuntai.iya dia memang tidak pernah menguncir rambutnya bila sekolah ia selalu membiarkannya ditutupi oleh sweater yang selalu ia pakai tanpa absen .Keira membuka matanya dan menatap sekeliling dengan tatapan datar .ia kini sedang berada di loteng lantai ke 5 .sekolahnya memiliki 5 lantai dengan arsitek bagian depan berupa rooftop dan bagian belakang berupa atap rumah milimalis seperti miliknya .Keira bersyukur dan berterimakasih pada orang yang menjadi arsitek untuk sekolahnya ini.Jika dari dulu ia mengetahui tempat ini tak perlu ia susah susah ketahuan ketos .Menemukan tempat inipun tak begitu gampang .ia mengetahuinya saat mendapat hukuman membersihan ruangan kolam renang di lantai 5 ,lantai paling akhir dan tanpa sengaja Ia melihat sebuah lobang kecil pada atapnya alhasil berkat rasa penasarannya ia menemukan tempat ini .Dari situlah ia merancang tempat favoritnya sedemikian rupa .Dari membuat lobang dari dalam gudang ruangan kolam renang yang memang takkan pernah dikunci apalagi diinjak oleh semua penghuni sekolah.ia mulai membolongi atap tersebut dan membuat tangga yang dapat terjuntai kebawah .Hal seperti itu tentu mudah bagi si pemilik otak jenius macam Keira.Ia bahkan rela mengendap endap masuk ke sekolah pada malam hari hanya untuk mendekor lotengnya itu .mengecat ,memberi berbagai furnitur hingga sebuah balmut ada disitu lengkap dengan rak buku kecil untuk kumpulan novelnya sampai sekardus air mineral ada disana.Keira begitu niat dengan tempat barunya itu bahkan ia rela mencari tukang kunci untuk mengunci pintu gudang sesukanya.Alasan gudang ruangan itu tak pernah dikunci karna memang kuncinya hilang semua dan tak ada kunci cadangan ditambah lagi cerita horror yang beredar.Tentu saja hal itu membuat Keira senang karna baginya tempat ini adalah rumah .Rumah dimana ia merasa aman dan damai tanpa harus siapapun terlibat didalam rumahnya ia lebih bersyukur karna hanya ruangan ini yang tak memiliki cctv dan hanya seminggu sekali digunakan.Itulah mengapa dirinya datang kesekolah .Bukan untuk belajar tapi mendatangi rumahnya.

"hufff"Keira mendengus pelan .ia beranjak dari tidurnya .sudah waktunya pulang sekolah.Ia bergegas keluar dan mengambil rute yang berbeda dari biasanya karna ia malas berurusan dengan sahabatnya yang bawel .dengan langkah panjangnya Keira menyusuri koridor yang ramai dengan santai sambil mengenakan ear phone kesayangannya.tatapannya datar sedatar wajahnya.


KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang