Pernah disakitin? Atau pernah nyakitin? Yang jelas human primitif yang melakukannya. Uh!
_______________________________________
Tidak pernah ada yang berubah dengan dunia. Kalau sudah pagi ya petang, kalau sudah ditinggal pergi ya menangis kencang. Huh. Membosankan!!!. Lalu apa rencana kedepan bunuh diri? Gantung diri? Berdiri sendiri? Atau menyendiri?. Ntahlah kecoa pun tak bisa menjawab.
Tetapi hal tersebut kadang berlaku dan kadang tidak berlaku untuk Celine. Ya gadis kutilang itu sangat bermasalah jika berhadapan dengan cinta.
"Cinta, cinta, cinta!!!!. Apasih cinta tuh??". Gerutunya. Begitulah setiap hari dia mengucapkan saat berjalan ke kamar mandi. Nanti saat sudah berada didalam kamar mandi dia akan berbicara dengan pendengar setia,Tembok.
"Kau setiap hari mendengarkanku, tapi tak bisa memberikan penjelasan tentang apa itu cinta!!". Dasar gila yang pasti tidak ada balasan dari tembok.
Gadis smart jika di akademis tapi stupid jika di non-akademis ini punya keluarga seperti pada umumnya. Satu orang ayah Willdan bekerja sebagai pengusaha batu-bara, satu orang ibu Elisyarah yang akan menghabiskan duit ayah tapi sayangnya duit Willdan tak pernah habis-habis, dan satu adik lelaki Angkasa Raya statusnya masih pelajar SMA CINDEKIA . Dia sendiri Celine Rahella statusnya jomblo, bukan maksudnya seorang mahasiswi semester 3 di Universitas Gedung Mendalo(UGM).
Rumah mereka jauh dari kata buruk, jika ingin bermain sepak bola didalam rumah Celine silahkan saja. Atau berenang dilantai 2 its ok. Dagang tanaman hias di depan rumah juga bisa. Intinya rumah itu rumah sultan. Terletak di kompleks elit yang sama dengan Dion yaitu kompleks Mangga Indah.
Lain Celine lain pula Dion. Siapa Dion??. Dion adalah lelaki yang...
Next chapter._______________________________________
Jangan sampai kau mendengar kisah Celine&Dion dari lambe orang lain. Jadi, tetaplah disini dan bacalah. Akan sangat senang jika kau meninggalkan vote&comment. ;)
Hellow Baby❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Thunder
RomanceBertemu saat gemuruh menjadikan 2 insan sangat sulit bersatu bagai menghitung rintik hujan.