Part 9 (Akibat)

1.2K 129 2
                                    

*Sheila POV*

Perlahan aku membuka mataku, pandanganku sedikit buram , kepalaku terasa pusing sekali,mungkin ini efek karena aku kurang tidur akhir-akhir ini.

Pandanganku perlahan membaik , aku melihat ke kanan dan ke kiri , sudah ada infus yang terpasang di lenganku dan aku melihat Rudi tertidur di bangku.

"Aku dimana?" Tanyaku yang membuat
Rudi terbangun dari tidurnya.

" Syukur kamu udah siuman, tadi kamu tiba-tiba pingsan ,jadi kami membawamu kesini."

" Pingsan? " tanya ku sembari mengingat apa yg terjadi.

" Iya kamu tiba-tiba pingsan di tengah pengajian."

Aku terdiam karena kepala ku masih sedikit pusing, tiba-tiba aku ingat sesuatu.

" Tasya " aku mencoba mencari tulisannya di sekitarku.

" Rud... Apa kamu lihat kertas yang kubawa tadi? "

" Tenang Shei, ini kan.., tadi aku menemukan ini tergeletak di sebelahmu ." sambil menunjukannya padaku. Aku langsung mengambil kertas itu dari tangan Rudi.

"Rud apa kamu sudah membacanya? "

" Belum , kata mbak-mbak tadi itu untuk mu , jadi aku nggak berani baca."

" Syukurlah. " pikir ku, Bukanya aku tak ingin Rudi mengetahuinya atau tidak percaya dengan Rudi aku hanya ingin tau maksud Tasya menulis ini.

" Rud kita pulang saja,badanku sudah enakkan."

" Tapi Shei, kamu kan baru sadar."

" Serius Rudi ,ayo kita balik."

" Gini aja, aku panggil dokter dulu untuk memastikan keadaan mu".

Rudi keluar memanggil dokter dan kembali keruangan bersama dokter yg akan memeriksa ku, dokter itu pun mengatakan aku boleh pulang, serta mencabut infus ku.

" Tunggu ya Shei, aku urus administrasi nya dulu."

Sembari menunggu Rudi aku berjalan keluar rumah sakit, tak lama berselang Rudi pun datang.

" Shei mau aku antar kemana? Ke kosan atau nginep di rumah ku dulu?"

" Ke kosan aja Rud."

Rudi mengendarai motornya ke arah kosan ku yg berjarak beberapa kilometer dari rumah sakit ,di tengah perjalanan aku melihat seseorang mengenakan pakaian hijau sedang menatap ke arah ku. Tapi aku tak mempedulikan hal itu aku hanya ingin sampai ke kossan dengan cepat agar aku bisa cepat membaca surat ini.

Akhirnya kami sampai di kos ku ,Rudi hanya mengantar ku sampai depan kos dan langsung pulang ke rumahnya,aku segera masuk ke kamar dan meletakkan barang barang ku lalu mencuci muka dan kaki ku di kamar mandi.
Aku langsung duduk di atas kasur dan membuka tulisan itu.

**Jika kamu membaca ini berarti aku benar-benar sudah mati. Saat kamu datang ke rumahku dan berkata tentang kematian ku, awalnya aku tidak mempercayai nya karena itu terlihat seperti bualan belaka, tapi setelah pulang dari makam Martin , aku mengalami beberapa hal yang sangat ganjal, setiap langkah kakiku selalu terasa sedang diiringi langkah seseorang, aku nggak tahu harus cerita ini atau nggak, bingung harus cerita sama siapa? Aku sangat takut, tapi aku masih penuh keraguan dan benar-benar ingin memastikan itu . Saat aku menulis ini, aku merasa ada yang sedang mengawasi ku dari luar, mungkin benar kamu diberikan kemampuan ini karena ada maksud tertentu, dan yang perlu kamu tahu , ada seseorang yang benar-benar melihat ku  tajam saat aku berjalan dari kuburan ke rumah Martin, dan aku yakin itu benar-benar orang bukan hantu apalagi malaikat, benar-benar seorang perempuan yang mengenakan pakaian serba hijau , ia seperti sedang menatapku dan mengucapkan sesuatu layaknya mantra-mantra tertentu, aku tidak tahu apakah itu mantra atau apapun itu, tapi aku merasakan tatapan itu seperti ingin menikamku , dan mungkin itu ada hubungannya dengan kecelakaan itu, dan semua yang telah kita lalui.  Aku tidak tahu harus bagaimana, aku sudah siap menerima akibat dari semua ini, Maaf aku sempat tidak mempercayaimu, maaf atas kejadian dirumahku, kamu tetap Sahabat terbaikku Sheila**

Aku menangis , hatiku sangat tercekik, dia pasti menulis ini karena aku tidak mengangkat telefonnya.

"Bodoh, aku tidak pantas kamu sebut sahabat" Gumamku seraya menangis menggigit bibirku.

Aku menangis berlangsung lama hingga mata ku sembab.

Aku mengingat dan menyadari sesuatu,

" Perempuan baju hijau?" Pikirku.

Aku mencoba mengingat-ingat kembali.

Benar, mungkin itu sama persis dengan apa yang aku lihat di jalan tadi, dan.......
Em.. di bayanganku saat masa kecil Rudi? Apa maksud semua ini?

Kenapa ada Rudi dalam mimpi itu?

Bersambung.

MATI (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang