3

286 42 8
                                    

song recommendation :
around - niki

****

Wonwoo merasakan sakit yang luarbiasa pada kepalanya. Sudah pasti dikarenakan alkohol yang ia konsumsi. Dan sialnya, tidak ada taksi yang dapat ditumpanginya barusan. Bahkan saat ini ia tidak menyadari bahwa dirinya hampir saja menabrak seseorang yang akan menyebrang. Untungnya, ia segera membanting stir kemudinya ke kiri. Alhasil, kendaraan miliknya justru menabrak trotoar.

Malangnya Wonwoo, saat itu sedang ada polisi yang berpatroli. Tepat di Jackson Avenue, yang hanya berjarak 7 menit dari kondomoniumnya di 50th Street. Wonwoo mengumpat pelan, masih seraya memegangi kepalanya yang terasa sakit. Laksana dihantam oleh ribuan palu godam.

Dari sudut matanya, Wonwoo dapat melihat bahwa dua petugas kepolisian yang tadi berpatroli mendekati mobilnya. Wonwoo terdiam di kursi pengemudi. Menyandarkan kepalanya yang terasa berat pada kemudi. Pasrah mengenai apa yang akan terjadi ketika dua petugas itu berbicara padanya.

"Sir? Are you alright?" Tanya salah seorang dari kedua polisi tersebut.

Wonwoo menggelengkan kepalanya pelan. Menatap kedua petugas kepolisian tersebut. Membuat keduanya sedikit mengambil langkah mundur, sedikit menutup hidung karena aroma alkohol yang menguar hebat dari diri Wonwoo. Entah keberanian darimana atau hanya karena sisa alkohol, Wonwoo mengaku dan menyerahkan dirinya.

"Officer, sorry for being irresponsible. I was stressed out and I went for a drink. And it turned out, there was no cab at that moment." Lalu, Wonwoo mulai terisak. Membuat kedua petugas kepolisian itu terheran-heran. Pasalnya, pengemudi biasanya akan berusaha memghindari hal-hal seperti ini. Dan Wonwoo? Justru ia mengakuinya.

"Alright, sir—What's your name?" Tanya petugas itu seraya mengeluarkan sebuah pena dan catatan kecil.

"Wonwoo. Jeon Wonwoo."

Kedua petugas itu membuka pintu kendaraan Wonwoo. Melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan Wonwoo. Membantunya keluar dari dalam mobil.

"We appreciate your honesty, but still we need to follow the protocol. We must bring you along with us to the police station, Mister Jeon."

***

Sesampainya di kantor polisi terdekat, kedua petugas tadi mengarahkan Wonwoo untuk duduk. Wonwoo merogoh saku kemeja yang ia kenakan, mengeluarkan tanda pengenal, surat ijin mengemudi, dan kartu nama miliknya.

"Before deciding anything, please do call my secretary first." Tukas Wonwoo ketika salah satu petugas kepolisian itu memeriksa tanda pengenal dan kartu nama miliknya.

"You know the least sentence you'll get is a 10 days in prison right, Mr.Jeon? Also you must pay at least a thousand dollars." Jelas pria yang Wonwoo yakini berusia 40 tahunan di hadapannya ini.

"Yes, that's why. Do call my secretary. Please."

Wonwoo tidak menyadarinya. Bahwa ketika ia meminta pada petugas kepolisian tersebut untuk melakukan panggilan pada Ha Neul, ia sudah terlalu terbiasa dengan situasi dimana Ha Neul yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya.

Dan sesuai dengan permintaan Wonwoo, petugas kepolisian tersebut menekan beberapa angka yang tersambung pada ponsel Ha Neul. Tentu saja, setelah Wonwoo memberitahunya. Tidak lama kemudian, panggilan itu terangkat. Hal pertama yang Wonwoo dengar adalah petugas kepolisian yang menjelaskan alasan dibalik panggilan yang masuk ke dalam ponsel Ha Neul.

attune ; jwwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang