01.First meet

362 43 4
                                    


Sebelum baca buka mulmed dulu,biar nge feel.

----------------------------------------------------------

Byurrr....

Dentuman air yang cukup keras terdengar,ketika tubuh ku dan air bertemu.

Dingin,gelap,hening itu yg ku rasakan saat itu sebelum mata ku tertutup tanda sudah tak sadar kan diri.

Byurrr....

Dentuman air itu kembali berbunyi tanda ada orang yang ikut terjun ke air.

Ku kira aku sudah di alam yang berbeda,dengan mata yang masih terpejam dan kesadaran yang belum penuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku kira aku sudah di alam yang berbeda,dengan mata yang masih terpejam dan kesadaran yang belum penuh.aku merasa tengah di seret ke tempat yang lebih kering tak tau dimana.

Aku kesal kenapa ada yang harus menyelamatkan ku.kenapa?

Ohok..ohok..

Samar-samar ku dengar suara orang batuk tanda ia kehabisan nafas.dan tak lama kudengar lagi suara orang itu berbicara.

"119 tolong di lokasi sungai han ada orang yang tenggelam,sepertinya ia masih hidup"ujar lelaki itu sambil menelpon memangil bantuan.

Dengan paksa ku buka mata ku,ingin melihat siapa yang sudah membantuku.

Tetapi tenaga ku sudah habis hanya sekedar membuka mata sebentar dan setelah itu gelap dan tak sadar kan diri.setidak nya aku sudah mengingat wajah nya.

Saat tersadar aku sudah di ruangan yang terang dan infus yang menancap di tangan ku,ini rumah sakit.ku lihat sekeliling ruangan ku tak ada satu orang pun yang ku kenal,sudah ku duga mereka pasti takkan perduli.

Sehingga ada salah satu orang perawat menghampiri ku"permisi,saya sudah menelfon keluarga anda melalui identitas kartu tanda pelajar anda.tapi wali anda belum datang juga sampai saat ini"ujar perawat itu panjang.

"Maaf suster kalau boleh saya tanya,apakah orang yang menyelamatkan saya masih ada?"tanya ku penasaran.

"Kalau tidak salah 10 menit yang lalu ia pergi dan menitip kan dompet anda"perawat itu memberikan dompet hijau toska ku.

"Baiklah kalau begitu saya tinggal"pamit perawat itu.

Aku memejamkan matu ku sekejap tak terasa air mata ku keluar.kenapa tuhan membiarkan ku masih hidup aku tak ingin lagi merasakan sakit,tapi kenapa tuhan menambah rasa sakit ku lagi dengan mengirim seseorang untuk menyelamat kan ku.

Tok..tok....

Aku tak berharap lebih jika yang mengetuk pintu itu adalah orang tua ku."masuk" titah ku.

"Nona"suara berat seorang lelaki memangil ku.

Oh ternyata dia bodyguard Papa ku.

"Malam ini nona harus pulang ke rumah,nyonya dan tuan sudah pulang kembali ke seoul setelah mendengar kabar nona.sebentar lagi mereka sampai di rumah"

Sudah pasti rasa sakit itu datang lagi ketika aku kembali ke rumah,mau lari pun takkan bisa mereka pasti akan mencari ku hingga ke ujung dunia sekali pun.

Dengan rasa yang takut aku menginjak kan kaki ku di rumah ini.besar,mewah,dan indah tampak dari luar rumah tapi tak seindah kehidupan keluarga di rumah ini.

Tangan ku sudah mulai getar ketika melihat papa ku duduk di sofa sambil menatap mata ku tajam.

"Siapa yang suruh kamu bunuh diri"ucap papa ku pelan tapi penuh ketegasan dalam berbicara.

Aku terdiam tak berani bicara,begini lah aku tak pernah berontak aku tak ingin melawan orang tua ku.

"Papa tanya siapa yang nyuruh kamu bunuh diri!!!"pekik dia

Aku sudah terisak mendengar teriakkan penuh marah itu.

Hiks...hiks...

"Maaf pa"hanya itu yang bisa ku ucapkan.

Papa ku menyentak tangan ku dan menyeret ku ke kamar,aku sudah hafal apa yang akan terjadi setelah ini.

"KAMU ITU MAU DI AJAR PAKAI CARA APALAGI SI BIAR NURUT SAMA PAPA"teriak ia keras.

Ketika sampai di kamar ku ia melepaskan gesper yang terlilit di pinggang nya dan mengarah kan nya ke tubuh ku.

Plak

Plak

Plak

Tiga kali gesper itu menghantam tubuh ku,aku tak bisa melawan.bodoh nya aku hanya terdiam dan menangis saat menghadapi sakit ini.

"Kamu itu calon penerus perusahaan papa,apa susah nya sih tinggal nurut"

"Kalau kamu mati siapa yang mau nerusin anak papa itu cuman kamu satu-satu nya"

"Kalau kamu bukan anak papa satu-satu nya.kamu mau mati,mati aja papa gak perduli"ucap nya penuh tekanan.

Hanya ada satu kata untuk mewakili perasaan ini semua SAKIT.kata-kata papa selalu menusuk hati ku,kata-kata nya pula yang membuat mental ku down.

'Tuhan aku tak kuat lagi' lirih ku dalam hati.

'Tolong siapa saja bawa aku kehidupan yang berwarna,aku sudah tak tahan berada di kehidupan hitam putih ini' ucapku dalam hati,menandakan aku sudah menyerah atas hidup ku.

Plak

Plak

Plak

Kali ini lebih keras pukulan nya.aku harus apa?melawan pun aku tak mampu mengeluarkan sekedar kata-kata saja aku tak bisa.tak akan ada yang pernah peduli.

Ia tak ingin aku mati tapi dengan ia melalukan ku seperti ini sama saja membunuh ku perlahan.

Pukulan itu pun berhenti.

"Kalau kamu ketahuan seperti ini lagi papa gak akan segan-segan menghukum mu lebih dari ini"ucap papa ku lalu pergi menutup pintu dengan kasar.

Aku meringkuk kesakitan di atas lantai rasa nya untuk bangun berpindah tempat saja aku tak mampu.

Aku memaksa mata ku tertutup,berharap ada kajadian yang bahagia di hari esok meskipun susah rasa nya untuk bahagia.

Aku menunggu pelangi kehidupan ku datang.

Maaf ya kalau belum dapat feel nya,soal nya ini first time nulis cerita╥﹏╥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya kalau belum dapat feel nya,soal nya ini first time nulis cerita╥﹏╥

-lilbaozi,2020

To my youth || LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang