Misi Princess Cinta adalah menyatuhkan hati orang-orang yang saling mencintai, biasa di sebut Mak comblang tapi jangan panggil Mawar, soalnya kami bukan penjual boraks, tapi kalau mau saling dekat boleh panggil kami sayang.
Hari ini e-mail banyak sekali yang masuk, aku dan sahabatku Lola sibuk membaca e-mail yang terus datang menghampiri. Nama sahabatku memang Lola, iya itu nama aslinya, aku serius, nama lengkapnya Lola Meldia. Paling senang di kasih uang untuk beli kuota internet, hobi baca komik horor tapi takut sama Wewe gombel dan kawan-kawan.
"Cuy, gimana ini? Pasien kita makin banyak, kita terkenal juga ya?" Tanya Lola sambil cengengesan.
"Ehmtt, maksud loe pasien rumah sakit apa gimana? Klien si ngomongnya biar keren," jawabku sambil berdehem lalu fokus lagi melihat e-mail yang masuk di laptopku.
Sekarang aku dan Lola sedang di pendopo sekolah, jarang ada yang duduk-duduk di pendopo karena lebih memilih kantin sebagai tempat untuk nongkrong setelah pulang sekolah atau sebagai tempat istirahat untuk yang mengikuti ekstrakurikuler.
"CERI CANTIKA RENIDA," panggil Lola teriak, kesal rupanya dia.
"Apa Lola Meldia?" Tanyaku malas sambil memutar bola mataku.
"Baca e-mail ini deh," ucapnya sambil melambai-lambai tangannya agar aku mendekat kepadanya. Padahal aku juga sedang melihat e-mail di laptopku, tinggal bilang dari siapa dan selesai.
"Ini e-mail dari Nona Liesa, bukanya dia lukisan ya Cer?" Tanya Lola, aku hanya memandang ke arahnya malas.
"Oke, lanjutkan apa isinya," ujarku, biarlah Lola saja yang baca, emosi jiwa aku dengannya.
"Halo, Dear, Princess Cinta, nama gue Nona Liesa, biasa di panggil Liesa, gue sekolah di SMA Tunas Berlian Jakarta, sekolah unggulan," baca Lola.
"Anjir emang, nggak usah di sebutin begituan kali, kita juga sekolah disini," gerutuku kesal.
"Ihh, dia kan nggak tau pea, mau lanjut nggak ni?" Tanya Lola kesal.
"Lanjut," jawabku.
"Gue lagi suka sama cowok tampan di sekolah gue, namanya Arkana Aldiansyah, anjir Arkana bro taksirannya," ucap Lola semangat.
"Arkana lagi, Arkana lagi," ujarku sambil geleng-geleng kepala.
"Liesa yang centil itu bukan si Cer? Yang suka natap kita sinis, yang sama gengnya mulu, Beauty Girls namanya yang sok cantik, ngejar Arkana mulu," ucap Lola panjang lebar.
"Kayanya, kalau dia tahu kita, pasti malu tuh anak, malu-malu tahi kucing," ucapku sinis.
"Dih, ngomong jorok, lanjut ya?" Tanya Lola.
"Lanjut," jawabku.
"Gue udah lakuin banyak cara buat dapetin dia, jujur gue banyak mengancam cewek-cewek di sekolah buat nggak deketin Arkana tapi semakin gue deketin, Arkana malah jauhin gue, jadi gimana solusinya Princess Cinta? Kalau mau bantu gue, gue akan berikan tas mahal atau apapun yang kalian inginkan, tinggal bilang gue," baca Lola lalu Lola melihat ke arahku.
"Apa?" Tanyaku heran.
"Gimana solusinya jadinya?" Tanya Lola lagi.
"Mana gue tahu," jawabku acuh.
"Loe gimana si Cer, dia bakal kasih tas mahal atau apapun yang kita inginkan kalau kita berhasil bikin dia dekat sama Arkan," ucap Lola.
"Gue nggak peduli, males, lagi dia ngapain si cape-cape ngejar cowok kaya gitu," ucapku sinis.
"Tapi loe harus peduli Cer, ingat misi rahasia kita, jangan lupa itu," ucap Lola yang sekarang fokus lagi pada laptopnya. Dan aku merenung mengingat misi rahasia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pematah Hati Vs Penyatu Hati
Teen FictionCeri Cantika Renida dan Lola Meldia membuat sebuah tempat curhat di media sosial, mereka memberi nama Princess Cinta. Di awali dengan iseng-iseng lalu mendapat sambutan hangat dari para teman curhat, sebutan untuk seseorang yang ingin curhat di Prin...