Eighteen

817 56 6
                                    

Triple Update lagi!

Author juga mau kasi tau kalo cerita ini bakal di update 2 minggu sekali di hari Rabu.

Kenapa hari Rabu?
Alasannya simpel kok.

Karena Webtoon kesayangan Author semua update hari Rabu 😹

Happy Reading!

❄❄❄❄❄❄❄

Warning!
Typo Everywhere!

❄❄❄❄❄❄❄

"Ah.. Maksudmu Kwon Seunghwi sunbaenim yang terkenal dingin itu? Aku juga sering mendengar rumor yang mengatakan hanya ada satu gadis yang bisa dekat dengannya. Kalau aku tidak salah, namanya adalah Ji Mi Ju. Kelas 2-1, kelas yang sama dengannya. Bahkan banyak sunbae tahun kedua yang bertaruh jika mereka akan menjadi pasangan segara."
Byuncheol mengendikkan bahu setelah mengatakan informasi tersebut.

*deg!*

Wajah Hwayoung pias, lidahnya terasa kelu nan pahit, keringat dingin menetes dari dahinya, tangannya bergetar akibat pegangannya yang begitu erat pada ponselnya. Cukup beberapa potong informasi dari kedua temannya dan ia menemukan dadanya sesak hingga ia kesulitan bernafas.

Berbeda dari Byuncheol yang tidak mengetahui hubungan Hwayoung dengan Seunghwi, Sunha yang mengetahui hubungannya keduanya kini memandang Hwayoung dengan was-was. Tangannya terulur mengusap bahu Hwayoung pelan.

"Hwayoung-ah.. Gwaenchana?"
Sunha bertanya dengan pelan, takut jika ia salah memilih satu kata saja maka Hwayoung akan lepas kendali. Byuncheol yang baru menyadari perubahan sikap Hwayoung pun ikut bertanya.
(Gwaenchana? = Apa kau baik-baik saja?)

"Hah.. Gwenchana-yo."
Berbeda dari pikiran Sunha, Hwayoung hanya mendengus kemudian tersenyum lebar.
(Gwaenchana-yo = Aku baik-baik saja).

"Hwayoung-ah.."
Meskipun gadis itu tersenyum dan berkata tidak apa-apa, sinar matanya yang meredup dan wajahnya yang kian memucat menjelaskan segalanya.

Sementara itu, Sunha yang telah mengenal Hwayoung sejak kecil membuatnya benar-benar mengetahui sifat Hwayoung. Dan gadis itu tau jika sahabatnya tidak baik-baik saja.

"Eoh? Wae-yo? Apa kau ada hubungan dengan Sunbaenim itu?"
Byuncheol yang masih kesulitan memproses informasi yang ada bertanya dengan bingung.
(Wae-yo? = Ada apa?
Sunbaenim = Senior / Kakak kelas)

Namun sebelum Hwayoung membuka mulutnya untuk menjelaskan, bel berbunyi nyaring menandakan dimulainya pelajaran bersamaan dengan masuknya guru mata pelajaran bahasa korea ke dalam kelas.

Byuncheol dan Sunha dengan berat hati meninggalkan Hwayoung dan kembali ke tempat duduk masing-masing dengan tergesa-gesa. Setelah mengucapkan salam dan memberitahu halaman buku yang harus dibuka, wanita yang berusia lebih dari empat puluh tahun itu segera menerangkan materi tanpa memperhatikan murid-muridnya.

Hal itu menguntungkan Hwayoung karena saat ini pikirannya sedang kacau. Bahkan suara menggelegar milik guru tersebut tidak tertangkap indra pendengarannya. Hwayoung menggigit bibirnya kuat-kuat guna menahan keinginannya untuk berteriak. Perasaannya campur aduk antara perasaan sedih, sakit, kecewa, marah, kesal, dan masih banyak emosi lain berhasil megobrak-abrik hatinya. Pertanyaan demi pertanyaan berputar di benaknya.

Selama ini Seunghwi menganggap dirinya apa?

Apa arti tiap perlakuan manis Seunghwi?

Apakah ia hanya dianggap pengganti oleh Seunghwi?

Lalu kenapa Seunghwi menciumnya?

My Possessive Step-BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang