Chapter 1

57 12 17
                                    

•oOo•

4 tahun yang lalu
"Kalo lo mau pergi gak papa" lirih seorang gadis dihadapan seorang laki-laki yang menatap nya sendu.

"Gue pergi cuma sebentar kok sa" bujuk nya dengan lembut sambil mengelus rambut panjang hitam nya.

Di sebuah bandara berdiri dua orang yang saling menatap sendu. Sama-sama merasakan ketakutan, yang satu takut ditinggalkan yang satu takut meninggalkan.

"Lo mau kan nunggu gue? Gak lama, cuma 4 tahun, habis itu gue janji bakal balik" sambung laki-laki tersebut.

Entahlah apakah salsa bisa menunggu rangga selama itu, dia tidak tahu, yang dipikirannya sekarang adalah apakah saat mereka bertemu kembali rasa ini akan tetap sama? rasa cinta yang begitu besar kepada Adrian. Apakah tetap sama jantung ini berdetak untuk satu orang? Salsa tidak tau jawabannya, rasanya dia tidak mau jauh dari adrian.

"Sa?" Panggil adrian menyadarkan salsa yang melamun

"Eh...iyaa?" Gagap salsa.

"Lo mau nunggu gue kan? Gak lama kok" ulang adrian

"Gue usahain, janji lo bakal balik lagi, kalo gak pas gue nikah gak gue undang lo, liat aja" canda salsa.

Tapi siapa yang tau perasaannya sedang sedih. Salsa pasti merindukan adrian, merindukan perhatian-perhatian kecil darinya intinya dia bakal rindu adrian.

"Emang lo mau nikah sama siapa hah? Sama gue pasti yekan" jawab adrian sambil terkekeh.

"Idihhh, PD lo kumat lagi bambang" kesal salsa. Siapa yang tau juga perasaannya menghangat jantung nya berdebar kencang dia berusaha menetralkan mimik wajah agar tidak terlihat tersipu malu.

Adrian terbahak di tempatnya berdiri, sambil mengacak rambut salsa karena gemas dengan jawabannya itu. Tapi siapa sangka juga, adrian Berharap suatu saat dia bisa menikahi gadis di depannya ini. Dia terlalu menyayangi dan mencintai gadis tersebut.

Pemberitahuan keberangakatan Jakarta-London sudah diberitahukan sebentar lagi. Yaa sebentar lagi mereka berpisah.

"Sa, gue pergi ya, jaga diri baik-baik, jaga kesehatan juga. Gue sayang sama lo sa, sayang banget" mata adrian berkaca-kaca saat mengucapkan kata sayang kepada salsa, ingin dia mengatakan dia juga mencintai salsa, tapi dia takut salsa menjauhinya. Picik memang pikirannya, tapi dia tidak ingin kehilangan salsa dihidupnya.

"Harusnya gue yang ngomong gitu ke elo, jaga diri baik-baik disana, jangan sakit kalo sakit gak ada yang rawat lo kayak gue ngerawat lo disini. Gue jugaa sayang sama lo ga, sayang banget jangan lupain gue" pecah sudah air mata yang dia tahan sejak tadi, sulit rasanya ditinggalkan.

Adrian langsung mendekap erat salsa dalam pelukannya, rasanya mereka tidak ingin melepaskan pelukan hangat dan nyaman ini.

Adrian pamit kepada kedua orang tua, adik nya serta orang tua salsa beserta kakak nya salsa. Adrian pergi sambil melambaikan tangannya. Dia pasti kembali, ya dia akan kembali untuk salsa untuk cinta nya. Saat dia kembali dan dia berhasil dia berjanji akan segera melamar gadis itu untuk jadi istrinya.

"Udah sayang, adrian pasti balik kok tenang aja ya, cuma 4 tahun sayang" ucap mama adrian, beliau sudah mengaggap salsa seperti anaknya sendiri. Bahkan salsa memanggil orang tua adrian dengan sebutan mama dan papa.

❤️❤️❤️

"Dokter salsa, pasien kamar 109 sudah sadar" beritahu suster kepada seorang dokter perempuan. Dia adalah Salsa Aura Cintya.

"Baik sus, terimakasih" balas salsa dengan senyum tipis.

Semenjak kepergian adrian ke London keceriaan salsa berkurang, terkadang tidak jarang dia menampilkan wajah datar dan dinginnya. Entahlah salsa merasa cuma adrian yang bisa mengembalikan sikap ceria dan juga manja nya salsa. Hanya keluarga salsa dan keluarga adrian lah yang masih bisa melihat keceriaan dan kemanjaan seorang salsa. Akan tetapi meski begitu keceriaannya tidak sama dengan semasa ada adrian didekatnya. 

"Bagaimana keadaan Anda? Apakah masih pusing?" Tanya salsa kepada seorang laki-laki tampan yang masih muda, meski tampan bagi salsa tetap lah rangga yang paling tampan. Salsa rindu adrian.

"Sudah mendingan dok, oiya kenapa saya ada di rumah sakit yah? Perasaan tadi saya lagi di Kantor?" Kata laki-laki tersebut sambil menatap wajah cantik salsa.

Salsa menatap dingin laki-laki tersebut yang secara terang-terangan menatap salsa terpesona dengan mata berbinar.

"Anda pingsan karena kelelahan, sepertinya anda memforsir tenaga anda sehingga membuat anda lelah sehingga membuat anda pingsan, tadi anda diantar oleh karyawan anda" jawab salsa datar, bahkan sangat datar.

Banyak laki-laki yang tertarik kepada salsa bahkan secara terang-terangan menyatakan cinta padanya. Akan tetapi salsa selalu menolak semua laki-laki yang mendekatinya, baginya di hati nya sudah ada nama adrian yang bertahta tinggi, tidak seorang pun yang bisa menggeser posisi adrian di hati salsa. Sebab itu dia tidak pernah menerima laki-laki lain selain adrian.

Salsa selalu menanti kehadiran adrian, bahkan sekarang sudah hampir 4 tahun. Salsa sudah menjadi dokter, sekarang salsa sedang menempuh pendidikan dokter spesialis nya dan sebentar lagi dia akan lulus. Salsa mengambil spesialis jantung.

Hubungan nya dengan adrian baik, masih sering berkomunikasi lewat sosial media. Tidak jarang mereka bertengkar hanya karena Salah paham. Tapi mereka bisa segera mengatasinya.

"Dok, dokter" panggil laki-laki tersebut.

Salsa tersentak mendengar suara tersebut "Iya kenapa? Apakah anda masih pusing?" Tanya salsa saat dia sudah tersadar dari lamunan nya tentang adrian.

"Saya tadi bertanya apakah saya harus di rawat?" Tanya nya kembali.

"Tidak, anda bisa pulang sekarang" jawab salsa

"Kalau begitu saya permisi" lanjut salsa.

"Dok, tunggu" laki-laki tersebut menghentikan gerakan tangan salsa yang sudah di ambang pintu.

"Saya Abiyan Putra mahesa, panggil aja biyan, senang bertemu dengan mu dokter cantik" jawab biyan tersenyum lebar.

Salsa yang melihatnya hanya menatap datar kepada biyan.

❤️❤️❤️

























Wahhhh, bang Adrian gak ada ada bang biyan nih datang:v

Alhamdulillah, cukup panjang untuk chapter satu ini, ini adalah cerita kedua saya hadir untuk menemani kalian, wkwk. Padahal cerita pertama aja kagak laku sih😂, gak papa, saya hanya ingin menuangkan ide yang tiba-tiba muncul di kepala pas sewaktu Mandi🤣, jadi supaya gak hilang ya saya tuangin aja ke sini, hehe.

Terimakasih yang sudah mau baca cerita absurd ini. Awas typo bertebaran dimana-mana!:)

Tinggalkan jejak kalian baik berupa vote atau komen dan jangan lupa share cerita nya yakk:)

Sampai bertemu di chapter selanjutnya❤️



RASA INI [ PENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang