Chapter 3

29 8 2
                                        

Author kambek gaes:v
Ada yg kangen aku gk?? Gk yah?? Astaghfirullah 🤣

Jujur ajee, aktuh gk punya ide buat lanjut:(

Cuzz lah, hepi reading yakk!
Awas typo nya bertebaran!:)

•oOo•


Disinilah Adrian, di depan Rumah Sakit tempat salsa bekerja.

Senyum bahagia tidak pernah lepas dari bibir seorang Adrian.

Menandakan bahwa dia sedang bahagia. Ya tentu siapa lagi yang bisa membuat seorang Adrian bisa seperti orang Gila dengan senyum-senyum sendiri.

Yupss Salsa, salsa Aura cintya.

Kini langkah Adrian mulai masuk ke dalam rumah sakit, banyak pasang mata yang menatap nya kagum, terutama dari kaum hawa.

Adrian tidak memperdulikan tatapan tersebut, karena tujuan nya cuma satu, bertemu salsa-nya.

"Permisi sus, emm Dokter salsa nya ada gak?"

"Ada Pak, kemungkinan dokter salsa Ada di ruangannya" balas suster tersebut dengan ramah.

"Terimakasih sus" ucap Adrian.

Sebentar lagi kejuatan yang di berikan Adrian untuk salsa, apakah salsa terkejut melihat nya datang atau biasa saja. Adrian terkekeh dengan pemikirannya.

Hey! Bagaimana bisa salsa tidak terkejut dengan kedatangan nya. Bahkan keluarga nya pun belum di kabari nya sama sekali.

Ck, Adrian anak durhaka!

"Tok! Tok! Tok!" Adrian mengetuk pintu ruangan salsa.

Salsa yang mendengar ketukan pun menjawab untuk mempersilahkan orang tersebut masuk. Sedangkan salsa masih menunduk untuk memeriksa data pasiennya. 

"Do you miss me, salsa?"

Degh

Salsa lantas mendongak siapa yang mengucapkan kata tersebut. Dia terkejut di depannya ada seorang laki-laki tampan siapa lagi kalau bukan Adrian Surya Adipati. Sahabat nya yang dia cintai dalam diam.

"Iyan?" Salsa masih shock dengan kenyataan di depannya. Bagaimana bisa Adrian pulang tanpa memberi tahu nya? Hey, salahkan saja Adrian yang tidak mengabarinya untuk datang.

Adrian tersenyum melihat mimik wajah salsa, sungguh Adrian merindukan perempuan di depannya ini.

"Yess dokter, ini aku Adrian" ucap Adrian sambil tersenyum teduh.

Senyum kesukaan seorang salsa, senyum yang menenangkan hati bagi siapa saja yang melihatnya.

Semenjak 1 tahun kepergian adrian. Kosa kata dari lo-gue berubah menjadi aku-kamu. Entahlah alasannya apa, cuma salsa dan adrian yang tahu. Para readers gak usah kepo:)

"Iyan, salsa kangenn" rengek salsa dengan memeluk Adrian erat, Adrian pun membalasnya tak kalah erat. Saling melepas rindu satu sama lain. Bayangkan saja 4 tahun tidak bertemu meskipun biasanya mereka tetap memberi kabar lewat sosial media.

"Aku juga kangen sama kamu sal" balas Adrian melepas pelukan tersebut. Adrian bahagia bis a melihat wajah sang pujaan hati.

"Kamu udah makan siang?" Lanjutnya lagi.

"Belum" rengekan manja seorang salsa terdengar oleh telinga Adrian membuat Adrian gemas dengan tingkah salsa.

"Yaudah, yuk Kita makan siang. Aku yang traktir deh" kekeh Adrian.

Mereka pun makan siang bersama di restoran yang tidak jauh dari rumah sakit.

•oOo•

Di tempat lain, lebih tepat nya di Kantor BYN Company.

Seorang CEO sedang melamun sambil senyum-senyum tak jelas.

"Oii monyet!" Sentak gio sang sahabat.

Biyan yang kaget menatap kesal kearah gio.

"Lo punya sopan santun kagak?" Sembur biyan.

"Dih lo tidur apa gimana yan? Lo aja gak denger gue ketok pintu ruangan lo, sampe gue gedor juga, gue kira penghuni nya mati di dalam" cerocos gio

"Bacot"ucap biyan kesal.

Lagi, biyan kembali melamun sambil tersenyum

"Gila emang nih sohib gue" batin gio melihat raut wajah biyan membuat nya bergidik.

"Yan, lo Sehat?" Tanya gio lagi.

"Sehat lah, lo gak liat pake mata lo ya?" Cerca biyan kesal dengan gio yang mengganggu hayalan nya.

"Lah nyolot si pantat sapi! Jelas gue tanya lo sehat apa kagak, lo senyum-senyum sendiri kayak pasien sakit jiwa" ucap gio dengan santai nya sambil duduk di sofa ruangan biyan.

Biyan yang mendengar ocehan sahabat nya memilih diam.

"Lo ngapain ke Kantor gue?" Tanya biyan setelah hening beberapa saat.

"Ngajak lo makan siang di kantin" jawab gio.

"Kurang kerjaan banget lo ngajak gue makan siang"

"Lah apa salahnya gue ngajak makan siang" sewot gio

Biyan hanya membalas deheman kepada gio, membuat gio memutar matanya malas.

"Yok makan yok Yan, gue laper sumpah" ucap gio lagi sambil melas.

Setelah itu gio dan biyan makan di kantin Kantor biyan. Biyan sedang malas untuk makan di luar, toh kata biyan makanan sama aja penting bikin perut kenyang.

























Segitu aja yak untuk chapter 3 nya, hehe.
Semoga suka yaa:)

No plagiat, okeyyy!:)

Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak kalian baik berupa vote atau Komen gaess.

Dan janlup untuk share cerita ini yaa, siapa tau ada yang suka 🤣.

Dahlah bacotan aing, Semoga terhibur:")




RASA INI [ PENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang