bagian 8

285 31 10
                                    

"Kita ke Rumah sakit dulu sebentar," ajak Elana begitu mereka pulang dari kediaman Delano.

Buah-buahan yang diberikan Ibu Delano sangat banyak, Elana tidak mungkin bisa menghabiskannya seorang diri. Elana menyisakan beberapa untuk dibawanya pulang, untuk dibagi dengan beberapa pekerja, dan sisanya ia akan bagi untuk anak-anak di Rumah sakit.

Mobil yang mereka tumpangi melaju cepat menuju Rumah sakit, tidak butuh waktu sampai satu jam mereka sudah sampai.

Dua kantong plastik besar di bawa Abi, sedangkan Elana membawa satu kantong yang berukuran terlalu besar. Elana sengaja membawa satu kantong tersebut, untuk diberikan pada Rony. Meskipun Elana masih kesal karena Rony tidak menghubunginya lagi setelah malam itu, namun Elana tetap ingin menemui Rony dan memberikan buah segar padanya.

"Tunggu sebentar ya, aku mau ke ruang kerja Rony. Nanti kita bertemu anak-anak bersama."

Abi menghentikan langkahnya, ia menunggu Elana di seberang ruang kerja Rony. Sementara Elana berjalan perlahan menuju ruang kerja kekasihnya dengan menenteng sebuah plastik. Namun baru saja Elana berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ia berhenti.

Kedua mata Elana membulat, ketika melihat sosok Giselle kembali keluar dari ruang kerja Rony. Kali ini Giselle tidak keluar seorang diri, tapi dia keluar bersama Rony. Bukan hanya itu yang membuat kedua matanya terasa panas, tapi juga karena kedua tangan Gisell yang tengah membetulkan dua kancing kemeja yang dikenakannya.

Perlahan Elana melangkah mundur. Masih memegangi kantong plastik berisi buah-buahan dengan sangat erat hingga buku-buku tangannya memutih, Elana berbalik arah dan berjalan menjauh, ia bahkan melewati Abi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Sementara itu Abi masih memperhatikan Rony dan Giselle, mereka berdua tampak asyik berbincang, bahkan mereka tidak menyadari kehadiran Elana dan Abi. Mereka berbincang seolah dunia hanya milik berdua, tidak memperhatikan sekitar dan hanya orang bodoh yang menganggap mereka hanya teman. Tatapan keduanya jelas terlihat saling memuja dan mengagumi, bahkan tanpa segan Rony mengusap puncak kepala Giselle dengan penuh kelembutan.

Tidak ingin berlama-lama melihat kedekatan mereka berdua, Abi segera menyusul Elana yang ternyata sudah berada di dalam mobil.

"Kita pulang saja." Ucap Elana begitu Abi membuka pintu mobil dan memasukan kembali buah-buahan yang sempat dibawanya. Tidak ada alasan untuk menolak, atau mempertanyakan alasannya, Abi dengan sigap menyalakan mobil dan perlahan meninggalkan area Rumah sakit.

Rencana untuk menemui anak-anak untuk membagikan hasil panen dari rumah Delano, gagal. Elana sudah tidak bersemangat lagi, ia memilih pulang dan tidak bereaksi apapun, memilih diam selama perjalanan. Sesekali Abi mencuri pandang, namun tatapan Elana hanya tertuju lurus ke depan dan kosong. Abi tidak berani mengganggu Elana, ia pun memilih diam, mengendarai mobil dengan perlahan.

"Tolong bagikan buah-buah ini untuk siapa saja yang membutuhkan." Elana segera turun dari mobil begitu sampai di halaman parkir, di depan rumahnya.

Abi menghela lemah, memandang punggung Elana yang perlahan hilang dibalik dinding megah rumahnya.

Abi meminta beberapa temannya untuk membagikan buah-buahan. Beruntunglah ia banyak mengenal orang-orang di sekitar komplek perumahan Elana, jadi tidak butuh waktu lama untuknya melenyapkan buah-buahan itu.

Elana benar-benar mengurung diri, bahkan tirai putih yang melapisi kaca jendelanya kini tertutup rapat, membuat Abi tidak bisa memantau apa saja yang dilakukan gadis itu.

Abi mengingat kembali kejadian beberapa waktu lalu. Sudah sejak lama ia mencurigai Rony, namun Abi tidak bisa langsung menuduhnya begitu saja tanpa bukti kuat. Selain karena di luar kapasitasnya ikut campur urusan pribadi orang lain, juga karena Abi tidak berkewajiban mengurusi kehidupan asmara Elana, setidaknya untuk beberapa waktu lalu. Namun kini ia justru merasa harus ikut campur, terlebih ia mengenal sosok Giselle yang tengah dekat dengan Rony.

BAHASA ISYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang